fiveteen

10.9K 564 89
                                    

•••

London, Inggris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

London, Inggris.

Fino mengehela nafasnya kasar. Dia duduk di kursi cafe dengan pandangan menyorot ke pemandangan jalan di depan cafe. Kedua tangannya menopang wajahnya yang terlihat murung. Dia menghela nafas kasar beberapa kali. Otak dan hatinya tiba-tiba terus berbicara tanpa di minta. Fino sangat bingung. Dia bingung apakah dia harus mendatangi pesta pernikahan Ethan dan Mixi, atau dia akan tetap disini tanpa datang ke hari pernikahan mereka. Fino masih tidak berani untuk pulang ke Indonesia. Dia masih saja sering memikirkan Gavin. Dia hanya takut jika dia kembali ke Indonesia maka hatinya akan kembali luluh dengan sosok Gavin. Dan dia tidak ingin itu terjadi, karena saat ini dia sudah menempatkan hatinya untuk seseorang.

"Sayang, kamu mau saladnya, kan? Udah aku pesenin." Seseorang datang menghampiri Fino. Dia duduk di depan Fino sambil tersenyum begitu manis.

Fino mengalihkan perhatiannya dari jalanan ke arah Samuel, pacarnya. Fino mengangguk sebelum memberikan senyum kecil, "Makasih ya, Samuel."

Samuel Kaneth. Pemuda berdarah Thailand Indonesia yang kini telah mengisi hati Fino.

Pada mulanya Fino ragu untuk menjalin hubungan ini, namun Samuel selalu berusaha meyakinkannya sehingga Fino terpaksa menyetujuinya. Meskipun begitu, Fino ingin belajar membuka hatinya untuk Samuel. Lagi pula Samuel adalah cowo baik yang selalu menemani kesepiannnya. Terkadang Fino merasa bersalah, karena dia menggunakan Samuel sebagai pelampiasan atas kekosongan hatinya yang sebelumnya di isi oleh Gavin. Fino tidak pernah benar-benar merasakan perasaan cinta yang sesungguhnya pada Samuel, namun dia ingin terus mencoba dan ingin membuka hatinya untuk cowo itu. Fino hanya ingin beralih. Dia ingin mengalihkan setiap pikirannya dari Gavin, karena itu dia pikir jika dia menjalin hubungan dengan Samuel, mungkin dia akan melupakan Gavin, tetapi itu semua tidak bekerja dengan baik. Karena sampai detik ini, jika dia dan Samuel menghabiskan waktu bersama, dia hanya akan mengingat Gavin. Lalu dia akan membicarakan tentang Gavin pada Samuel.

Fino tersenyum ketika pesanannya datang. Sebuah salad buah dan chesee tea.

"Gavin orang pertama yang sadar kalau aku suka salad." Ujar Fino sembari memasukan salad buah pada mulutnya. Dia tersenyum dengan binar kepuasan ketika mengunyah salad itu.

Samuel hanya tersenyum tipis, "Kamu udah bilang itu ketiga kalinya."

"Oh ya?"

"Hm," balas Samuel sebelum meminum Americano yang dia pesan. Dia kemudian menatap Fino dengan serius. "Kamu kenapa? Dari tadi aku liatin murung terus. Ada masalah?

Fino terdiam untuk beberapa detik sebelum dia menganggukkan kepalanya pelan.

"Why?"

Fino menghela nafas sebelum menjawab, "Om aku mau nikah tiga hari lagi. Mama mau pulang duluan ke Indo. Aku sendiri masih bingung mau datang apa enggak ke pestanya."

Partner Sex 🔞 [GEMINIFOURTH] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang