Prolog

8 1 0
                                    

Annyeong dimanapun kalian berada jangan lupa happy, okeyy!!

Oh ya untuk informasi cerita ini di buat secara gak sengaja di rangkum dari pengalaman dan cerita asli aku, dan juga insipirasi dari berbagai pengalaman hidup ea becanda.

So semoga kalian menikmati^^

•••

Senar gitar yang mulai mengalun, di iringin sorak sorai itu mulai mengalihkan perhatian siswa siswi SMA Pratiwi. Dilengkapi ketukan berirama di meja menambah kesan ramai di antara tujuh siswa dari berbagai jurusan itu.

Mereka selalu seperti itu, bernyanyi dan becanda riang. Melupakan sejenak masalah sekolah dan pr yang menumpuk, apalagi masalah doi yang ngambek tiba-tiba.

Tidak hanya mereka yang menikmati musik itu, tetapi juga siswa lain yang juga ikut menikmati bahkan bernyanyi bersama. Seperti sekarang di kantin, mereka bersiap untuk memulai konsernya.

Adit mengetuk meja dengan jarinya lalu tersenyum, "eh kemarin gue nulis?"

"Nulis apa?" Celetuk Wili di iringi petikan gitar dari Fajar.

Terdengar ketukan di meja dan Rahardian yang mulai buka suara. "Kutuliskan sebuah cerita cinta segitiga!"

“ASEEKK!”

"Dimana akulah yang jadi peran utama," nyanyi Rahar sembari tertawa.

“Playboyy!”

"Aku  dapat membohongi segala rasa, aku mencintai dia dan dirinya," sambung Jarrel sembari menunjuk dua orang gadis yang sedang berkumpul bersama temannya.

“bolehh~"

“limaa puluh!!”

Sementara kedua gadis itu saling rebutan dan tuduh menuduh, membuat mereka yang menonton band dadakan itu tertawa.

"Dih, Lo aja pit noh," ujar gadis yang sibuk dengan liptint nya. Ia sedikit tersenyum saat melihat dirinya di cermin.

"Hellouuu Sahara gurun pasir, Lo aja gue udah ada ayang Wili!" Luvita gadis dengan wajah judesnya menyentil kening Sahara pelan.

“lanjut~"

"Nanti pukul satu dia menemui aku, maka jangan kamu pasang wajah yang cemburu"

“sikk!”

Fajar terus memetik gitar lalu mulai mengambil bagiannya membuat siswi disana bertepuk tangan riang, "nanti bila dia datang menemui aku, maka cepat cepat kamu ngumpet dulu."

“Hekyaa!!"

"Dan, aku sudah pernah bilang pacarku bukan cuma kamu saja, ku mempunyai dua hati yang tak bisa untuk ku tinggali hooho~" Satya menyumbangkan suaranya sembari ikut berdendang meja

“wadohh”

“udah gaboleh banyak banyak boy”

Suasana kantin yang tadinya ramai dan sibuk masing masing kini berganti dengan tepuk tangan dan sorakan riang para siswa dan siswi.

"Dan aku sudah pernah bilang janganlah kamu terlalu sayang~"

“waduh!”

Mereka bernyanyi bersama sambil menampilkan senyum terbaik mereka, untuk memesona para siswi disana."Dan bilang nanti kau menghilang ku masih punya—"

"Lelaki cadangan ~"

Atensi murid murid SMA Pratiwi teralih ke arah seorang gadis berambut sebahu. Mereka terdiam sesaat membuatnya tercengir menampilkan gigi kelincinya yang menggemaskan, hingga mereka tertawa lalu tepuk tangan. Ketujuh siswa itu pun ikut tertawa sambil menggenggeleng pelan.

"Si Ceri ikutan nyanyi"

"Gaboleh atuh Cer jadi pleyboy"

"Playgirl cuy dia cewe, lain Lo ye"

"Sama aja Jarrel, berisik dah lo"

"Beda Rahardian monkey"

"Berisik Lo pada gue jepret ntar!" Bentak Satya membuat mereka terdiam sembari senggol menyenggol.

Krring!!!

Bunyi bell terdengar kencang seperti lonceng kematian, membuat hampir seluruh siswa mendesah kecewa. Mereka mulai memasuki kelas masing masing termasuk band dadakan itu.

“bro Lo ngechat Liza?"

Satya yang tiba-tiba di cegat dan di tanya seperti itu menaikkan alisnya, "iya kenapa?"

Bugh!!

•••

gimana gimana hehehe

Baru prolog guyss

Anyway aku dapet ide buat cerita ini tuh ya dari salah satu post an Ig gitu yang dreamies nyanyi ala anak tongkorongan ahaha

Terus kepikiran buat cerita jadinyaa uwuwuwu

Yang udah baca jangan lupa vote and komen nanti dapet kiss dari Jarrel (⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

Share juga ketemen kalian papayy se yuu next part!!

Oh iya aku update tiap Sabtu yaa ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

Payyyy~

Diaphanous Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang