TDN#3

2.7K 272 6
                                    

"ikut gue" katanya sambil menarik tangan gue kasar.

"Ali.. yang lembut membawa putri Prillynya" saut ratu, ia mengangguk tapi tetap menarik gue kasar. Ali tak patuh pada orang tuanya. Ckckck...

----------

"bisa gak sih loe nariknya pelan-pelan ?!" protes gue melepaskan tarikan tangannya. Ternyata dia membawa gue ke sebuah kamar. Entah kamar siapa.

"loe dari tadi protes terus ! kan gue udah bilang, loe nurut ajah ! yang di depan loe sekarang itu pangeran, loe harus ikuti semua perintah pangeran !" bentaknya. Kenapa jadi dia yang marah-marah sih ? harusnya tuh gue ! bukan dia !

Ini pertama kalinya gue dibentak sama orang. Orang tua gue pun gak pernah ngebentak gue. Gue gak bisa diginiin. Ali udah bener-bener keterlaluan. Memaksakan kehendak tanpa persetujuan gue.

"kenapa loe ngebentak gue ? ya pantas lah gue protes, loe melakukan sesuatu hal tanpa persetujuan gue !" sentak gue. Mata gue mulai panas. Gue gak boleh nangis di depan dia. Gak boleh, loe gak boleh nangis Prill.

"jadi orang keras kepala banget sih, ini juga demi kebaikan loe ! pokoknya loe harus nurut sama gue, gak ada protes lagi !" balas dia masih dengan nada membentak.

Mata gue mulai berkaca-kaca, gue memejamkan mata gue. Dan akhirnya buliran bening jatuh di pipi gue.

"arghh... loe jangan nangis !" dia menghapus air mata gue.

"udah, gak usah nangis lagi. Sekarang ini kamar loe. dilemari banyak baju, kalo loe mau apapun minta ke pelayan. Sekarang loe istirahat, besok kita bicara lagi" dia pergi ninggalin gue sendiri.

Gue terduduk dikasur sambil memandangi Ali. Sesuatu mengalir lagi dipipi gue. Dengan segera gue menghapus air mata gue.

Argh.. Prilly kenapa loe nangis di depan dia ? Bunda.. sekarang Prilly dimana ? Prilly takut sendiri. Prilly takut banyak orang yang jahat sama Prilly disini...

---------

Hmm... segar sekali airnya. Gue baru ajah abis mandi, dan berganti pakaian. Kamar ini ada kamar mandinya, di dalam kamar mandi ada bath-up, shower, perlengkapan mandi juga udah lengkap.

Keren banget dah. Gue mengeringkan rambut gue dengan handuk, soalnya disini gak ada pengering rambut.

Wow... gue baru nyadar kalo disini ada meja riasnya. Gue berjalan menuju meja rias itu. Ada banyak make-up disini.

Kayaknya nih kamar memang untuk putri-putri yang menginap di istana ini. Yang pertama gue ambil adalah sisir, karna gue akan menyisir rambut terlebih dahulu.

Gue menyisir rambut gue, rambut gue udah lumayan kering. Terus gue memakai lagi mahkota kecil yang dari tadi gue pakai.

Nah... gini baru bagus. Lalu gue memoleskan bedak tipis di wajah gue. Pake bedak juga udah cukup, gak perlu pake yang lain. Karna pada dasarnya gue itu udah cantik.

KREEKKK... Pintu kamar terbuka. Gue menoleh, ah.. Ali. Mau apa dia kesini ? biarkan lah, gue melanjutkan acara memoles muka gue. Gue melihat dari pantulan kaca, Ali mendekat kearah gue.

Pokoknya gue harus cuek sama dia. Habis tadi gue dibentak-bentak. Gue itu gak suka digituin.

"ekhemm.." dehem dia. Gue tak menolah kearahnya. "kenapa gak istirahat ?" tanyanya.

Lah.. kok tiba-tiba jadi peduli sama gue ? ck.. aneh. Gue gak ngejawab, biarlah. Mungkin dia cuman basa-basi doang.

Sekarang dia udah tepat dibelakang gue. Gue memasang muka datar."okey... gue kesini mau minta maaf karna tadi udah ngebentak loe" katanya sambil tersenyum. Tapi gue tetap tak membalas, emang enak di cuekin gue. Hahaha...

"ya udah kalo loe gak mau maafin gue. Pokoknya tadi gue udah minta maaf sama loe. gue keluar" dia berjalan menuju pintu.

Gue berbalik, dan menatap punggungnya. Gue harus menanyakan sesuatu. Dia gak boleh pergi gitu ajah.

"tunggu !" cegah gue saat dia udah membuka pintu. Dia menoleh sambil mengerutkan keningnya.

"ada yang pengen gue tanyakan sama loe. Sini-sini !" dia menghela nafas, gue tersenyum ternyata dia kembali dan duduk ditepi ranjang disebelah gue.

"apa ?" gue menarik nafas panjang, banyak yang pengen gue tanyain ke dia.

"sebenarnya gue ada dimana sih ? perasaan beberapa jam yang lalu gue ada dirumah, terus tiba-tiba gue ketarik masuk ke dalam novel yang gue baca Maksudnya apa ? dan, kenapa tiba-tiba loe ngaku-ngaku kalo gue calon istri loe ?" dalam satu tarikan nafas gue memborongi pertanyaan ke dia.

TBC..

Terjebak Dalam NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang