TDN#12

2K 183 3
                                    

"Oh My God, My prince Ali. Aku juga mau diajari main piano" Suara itu. Itu suara Salsa. Argh... dia ganggu ajah deh. Mau apa sih dia ? Gue asal menekan tuts, dan terdengar sangat aneh. Hahaha,,, gue tau itu. Gue sengaja.

Gue liat Salsa yang tadinya ada di depan pintu, kini masuk dan menghampiri Ali. Lalu Salsa menarik Ali duduk di kursi dimana tadi gue mendengarkan Ali memainkan pianonya. Salsa menyederkan kepalanya didada Ali sambil memeluk pinggang Ali mesra.

Gue ngeliat dari sini sambil menahan dagu dengan tangan di piano itu. Hey...tumben Ali tak menolak perlakuan Salsa."Ali... putri pendek itu gak bakalan bisa main piano. Mendingan kamu ajarin aku ajah. Pasti aku bisa lebih bagus dari dia"

hey.. apa dia bilang ? gue pendek ? dengan kesal gue menekan beberapa tuts piano secara bersamaan. Bodo amat, dia ngerasa keganggu. Emang itu tujuan gue melakukan itu.. Gak bisa apa tuh omongan di saring dulu. Ck..

"ehemm.. Salsa... aku sibuk... bisakah kau tinggalkan aku dan Prilly ?" kata Ali menjauhkan kepala Salsa dari dadanya. Hah.. rasain loe, gue tertawa kemenangan walau gak ada yang ngeliat gue lagi ketawa.

"kamu mau ngapain sama Prilly ? apa kalian mau macam-macam ?" tanya Salsa yang membuat gue membulatkan matanya. Gak bisa kalo kayak gini terus. Dengan wajah kesal, gue menghampiri Ali dan Salsa.

"heh... Salsa ! loe kira gue cewek apaan ? gue bukan tipe cewek yang kayak gitu yah" balas gue kesal sambil melipat tangan di dada. Ali berdiri, mendekat ke gue dan memeluk pinggang gue.

"Salsa... Prilly itu calon putri di kerajaan Rose, 3 hari lagi aku akan bertunangan dengannya. Dan gak seharusnya kamu kayak gitu sama dia. Sekarang lebih baik kamu keluar, atau aku suruh penjaga menyeretmu keluar dari sini ?!" usir Ali tegas. Hahaha.. rasain loe, diusir sama Ali. Mangkanya jangan berani-berani sama gue.

Dia terlihat kaget dengan perkataan Ali. Mungkin dia kaget 3 hari lagi gue bakalan tunangan sama Ali. Dia menatap Ali nanar. Nih anak kayaknya kagak mau keluar dari sini. "Apa ? secepat itukah ?" tanyanya. Tuh kan bener kata gue dia kaget.

"tentu saja, sekarang kamu keluar ! jangan ganggu aku dan Prilly lagi" perintah Ali.Salsa menatap gue tajam. Dia mengambil tangan gue kasar, dan juga mencengkramnya. Gue balas tatapannya itu. "kali ini kamu bisa tertawa. Tapi liat saja nanti, aku akan membuatmu menyerah dan aku merebut Ali darimu" katanya dingin.

"dan gue gak takut sama sekali" dia menghempaskan tangan gue. Dia berjalan cepat keluar dari istana.

Gue menghela nafas, gue harus strong berhadapan dengan Salsa. Dan gak boleh keliatan lemah di depannya. "Prill.. tangan loe gak papa kan ?" tanya Ali mengambil tangan gue yang tadi di cengkram Salsa.

"apaan sih loe.. lebay deh, gak lah" jawab gue menarik tangan gue lepas dari tangannya. "oh biasa ajah kali jawabnya. Mau lanjut belajar piano gak ?"

"gak ah.. gue dah gak mood. Gue balik ke kamar dulu, mau tidur." Kata gue menggendong Cornie yang masih tertidur.

Ali menahan tangan gue, gue menatap ia bingung"ya udah.. inget 3 hari lagi kita tunangan. Dan loe harus siap" gue cuman ngangguk-ngangguk ajah dan langsung menuju kamar gue.

Tbc

---------

Huaaa, i'm so sorry ngelanjutinnya cmn segini.. gua gak tau pngn ngelanjutin gmn lg. Jdi sabar2 ya nunggunya.. doain moga bsk2 idenya lancar ya biar cpt update sm updatenya.

Akhir kata, wassalam

Terjebak Dalam NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang