Bab 4 Kenangan itu kembali

19 0 0
                                    

"Mas Angga, Ini tehnya diminum keburu dingin loh" tanpa sadar diriku kembali ke rumah yang saat malam itu aku mencari - cari sosok Anna,
Kagetku dia di depanku dengan senyumannya menyapaku, aku enggak tahu pasti, ini pagi atau sore terlihat bias-bias cahaya matahari yang masuk ke kamarku seperti ini cahaya pagi.

" Ada apa Mas " tanya Anna dengan nada yang bingung melihat tingkah Angga yang matanya ke beberapa arah penjuru rumah tanpa melihatnya kalau dia di depannya.

"Mas Kenapa kaya orang linglung, gitu mas" dia mencoba menenangkanku mencoba melihat luka yang sudah semakin membaik.

" enggak papa kok," Angga merasa canggung dan mencoba sedikit menjauh dari tangan Anna. Apa yang dirasakan Angga saat itu seperti dia ada di bumi ini sendirian datang ke zaman dinosaurus dan enggak ada manusia dan tidak tahu mau berbuat apa.

itu yang di rasakan Angga, sesekali Angga melihat wajah Anna yang mencoba melihat dirinya aneh pada pagi ini.

" Mas Angga, kenapa sih" tanya Anna penuh dengan kekwatiran mendalam melihat suaminya.

tak berapa lama Angga kesakitan ia terus memegang kepalanya yang terasa sakit, Anna menyodorkan teh yang mulai dingin kepada suaminya " Minum dulu mas,biar sakitnya berkurang" Angga pun meraih teh itu untuk sekedar mengurangi rahasa sakit dikepalanya, saat meneguk teh tersebut Angga seperti dibawa kekenangan malam itu saat ia diserang penjahat dan semua kenangan bersama Anna sedikit demi sedikit semakin terkumpul kembali dia Ingat saat menikahi Anna dan memiliki seorang Anak perempuan, seakan kenangan itu terisi full bagaikan hanphone yang dicharger penuh dengan kecepatan tinggi. lalu Angga menayakan

"prilly dimana" tanya Angga

"Belum bangun mas, masih tidur" Jawab Anna menjawab pertanyaan angga yang menanyakan putrinya.

ia lalu bergegas ke kamar putrinya tanpa canggung lagi angga sepertinya hafal betul semua denah rumah itu tempat barang hingga letak terkecil pun dia hafal dengan Anna mengikutinya dari belakang. memandang putri kecilnya dengan dibalut selimut pink bergambar hello kity kesukaanya, prilly masih tertidur pulas,usianya kini menginjak umur dua tahun.

"Benar Mas, "

sesekali angga mengusap rambut anaknya, pelukan Anna dari belakang membuat Angga merasakan kehangatan cinta kasih keluarganya.

"Mas sudah besarnya dia,sudah bisa jalan,merengek minta susu" membisikan perkataan ke telinga Angga

" iya, mas masih ingat betul saat prilly umur satu tahun kurang,kita panik karena dia demam" Angga mengingat kejadian itu dengan detail sekecilpun.

Dengan tangan kecil Anna memalingkan wajah suaminya kini wajahnya dan wajah suami berhadapan.

" ada apa mas pagi ini kamu seperti orang kebingungan" tanya Anna yang masih fokus kejadian barusan mengapa suaminya seperti orang yang bingung.

"cerita saja mas,siapa tahu Anna bisa bantu" rayu Anna kepada Angga agar suaminya bercerita apa yang dialaminya.

" ok, ga ada apa-apa kok", jawab Angga yang ingin memulai cerita ke istrinya sesekali angga mencium kedua tangan Anna.

"mas hanya sedikit bingung sebenarnya mana yang halusinasi atau kenyataan"

"disisi lain sebelum mas terbangun mas merasa sedang pulang kerja"

"hingga hujan turun"

"tiba-tiba mas terbangun sudah ada di sini, di tempat kita dan ada kamu serta anak kita"

Angga mencoba menjelaskan kejadian yang tidak masuk nalar itu, bagaimana mungkin di saat bersamaan dia bisa menjalankan kisah dengan dua latar yang berbeda. dan lebih anehnya dia mengingat semua saat bersama Anna.

"udah gak papa mas, yang terpenting mas baik-baik saja" mencoba menenangkan suaminya, Anna tidak ambil pusing cerita suaminya, mungkin ini efek samping luka yang dia alami.

"aku kwatir kalau-kalau pendarahan di kepala kamu keluar lagi" jawab Anna yang tak terlalu memikirkan cerita suaminya yang tidak masuk akal. Terdengar bunyi bip.. Bip dari ponsel Anna.

"oh iya mas kita ada jadwal dengan dokter frans sore ini untuk kontrol luka kamu" Anna menyampaikan jadwal yang ada diponselnya. Sekali lagi Anna menyakinkan suaminya untuk tidak memikirkan terlalu berat, agar proses penyembuhannya berjalan dengan cepat.

"Hallo dok" Angga menjabat tangan dokter Frans jam di ruangan itu menunjukan pukul empat sore

"Hallo juga pak Angga, Bagaimana perkembangan luka di kepala Pak Angga" tanya dokter Frans mengenai luka yang dialami Angga,

"Terima Kasih Dok, sudah cukup baik" Angga melepaskan jabat tangan dokter frans kemudian duduk tepat di meja dokter.

"Baik kalau begitu, coba saya periksa" Mempersilahkan Angga untuk duduk di kursi pasien.

"ok sudah membaik pak, jangan lupa ini saya beri obat dosis sedang agar pak angga bisa relex"

Dokter fran mencatat resep yang akan diberikan ke angga.

"ada yang ingin ditanyakan pak?"

"Cukup dok, terima kasih"

angga tidak menceritakan kejadian-kejadian aneh yang baru saja dialami. Lalu Angga keluar dari ruangan itu dan disambut Anna dan buah hatinya prilly.

"bagaimana mas?" tanya Anna

"Baik kok hasilnya cukup bagus" tangan Angga meraih Prilly yang di gendong Anna.

"hai anak papi, prilly mau apa?"
" papi jalan-jalan papi!" jawab prilly ke Angga

"baik ayo kita meluncur ke taman kota"
"hore mami kita jalan-jalan"

hari itu adalah pengalaman yang paling berharga buat Angga dengan ditemani istrinya dan anaknya menjadi pelengkap dalam kehidupan Angga di dunia ini, ya walaupun dia tidak pernah tahu apa yang baru saja menimpa dirinya, ia hanya ingin menikmati moment ini yang belum tentu didapatkan di dunia yang lainnya.

Mereka berdua menikmati hari itu, saat ditaman bermain Anna membawakan secangkir Kopi panas 

"lihatlah anak kita sangat manis," mengulurkan kopi yang dibawanya kepada Angga

"iya kita bahagia melihat prilly yang semakin pintar" meraih kopi yang dalam ke adaan hangat terlihat dari asap yang terurai di dinginnya sore itu di dekat taman kota, keduanya melihat prilly yang sedang bermain gundukan pasir, sesekali prilly menunjukan kebanggaannya saat dia menyetak bangunan pasir

 "lihat mami aku bisa bikin istana"



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rain and MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang