(WARNING⚠18+) 🔞
Malam itu, Qi Yan menculik seorang wanita dewasa di bar, dan dia bersenang-senang dengannya, tetapi dia tidak menyangka bahwa bahwa wanita itu adalah ibu dari muridNya.
Pada saat pertemuan orang tua, mereka secara tidak sengaja bert...
Playlist : About You by The 1975 ️⚠️WARNING : CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA 18+ ~HAPPY READING~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di malam hari, hujan turun, dan musim di Jiangcheng yang gagal memasuki musim gugur selama beberapa hari ini. Angin bertiup ria di luar, dan ada sedikit kesejukan dengan perasaan yang tenang. Dedaunan pohon kapur barus di sepanjang kedua sisi jalan begitu gemerisik, mengibaskan tetesan air di mana-mana.
Tepat setelah ujian tengah semester sekolah, Qi Yan membuat janji dengan beberapa temanNya untuk sebuah pertemuan kecil di bar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shuanghua Valley Bar
Lampu di bar diredupkan, dan ada musik liris yang lembut, udara bercampur dengan aroma parfum dan bubuk, dan suasana hormon wanita-wanita sexy meresap ke mana-mana.
"AkhirNya, ujianNya selesai. Aku bisa istirahat sebentar selama beberapa hari." Qi Yan duduk di tengah seperti seorang ratu, mengenakan gaun merah yang flamboyan dengan leher v yang sangat seksi dan terlihat menawan di badan Qi Yan.
Qi Yan menuangkan anggur untuk diri sendiri sambil mengoceh tentang perjuanganNya menjadi seorang guru.
Teman-teman Qi Yan semua hanya tertawa.
"Sudah kubilang menjadi seorang guru itu melelahkan, siswa-siswa SMP yang masih tahap menengah adalah pemberontak dan paling sulit untuk diatur. Baguslah kamu bisa bertahan selama tiga tahun berturut-turut ini." Ucap Jingmi salah satu temanNya.
"Ya Qi Yan, keluargamu juga tidak kekurangan uang. Mengapa kamu memilih menderita untuk menjadi seorang guru? SeharusNya kamu tidak perlu menderita seperti ini Qi Yan." Sambung Xia He sambil meminum anggur di tanganNya.
"Qi yan, kamu hanya menyia-nyiakan waktumu untuk menjadi seorang guru padahal kamu memiliki potensi yang lebih besar daripada hanya menjadi seorang guru." Tambah Yueyin setengah memuji. Qi Yan terus menyesap anggurNya dengan tenang, tersenyum tidak peduli dan berkata dengan malas "Sudah kubilang, aku belum lelah, bahkan ini terlalu cepat untuk berhenti dan menyerah."
