father-in-law 2 (sungna)

11K 166 4
                                    

Pagi telah menjelang masuk ke dunia. Matahari yg terik melesak masuk di celah-celah tirai kamar jaemin. Sangking terik nya matahari itu, Jisung sampai terbangun dari tidurnya yg nyenyak dengan bertelanjang dada begitu juga dengan jaemin disampingnya.

Jisung mengucek-ucek matanya untuk memperbaiki penglihatannya, setelahnya jisung menoleh kesamping dan dia langsung tersenyum saat yg ia lihat pertama kali saat bangun adalah jaemin, orang yg dicintainya. Jisung mendekatkan dirinya ke jaemin lalu mengelus-elus helai rambut jaemin dengan lembut.

"Jaemin, kau beneran tidur atau pura-pura? Matamu berkedip-kedip tuh" -Jisung tertawa kecil.

"Diam, sana pergi jauh-jauh" -Jaemin

Jisung tidak menjawab dan malah semakin mendekatkan dirinya lalu memeluk pinggang jaemin dari belakang.

"Sana aku bilang, malah ngelawan" -Jaemin

"Tadi malam, kau hebat sekali, padahal aku melakukannya sampai jam 3 pagi tadi, badanmu tidak kesakitan?" -Jisung

"Kau banyak bicara, pergi sana" -Jaemin

"Ckk, yaudah deh kalau itu maumu" -Jisung

Jisung beranjak dari kasur lalu mengambil bajunya yg tergeletak di lantai dan memakainya. Jisung hendak membuka pintu kamar itu tapi pergerakan itu terhenti saat ia melihat jaemin seperti ingin berdiri dari kasur. Jisung langsung kembali menuju ke tempat jaemin dan membantunya berdiri.

"Kau tak akan bisa berdiri sendiri" -Jisung

"Aku bisa, lepaskan aku" -Jaemin

"Jangan ngeyel" -Jisung

Jisung tanpa aba-aba langsung mengangkat tubuh jaemin ala bridal style. Jaemin tentu saja kaget, jaemin langsung berpegangan pada bahu lebar jisung agar ia tidak jatuh dari lengan jisung. Wajah jaemin menjadi merah, sebelumnya ia tidak pernah diperlakukan seperti ini. Jisung yg tau kalau pipi jaemin memerah akhirnya tersenyum lalu mengecup bibir jaemin sekilas.

Chuu~

"A-apa itu!" -Jaemin

Jisung terkekeh. "Gausah kaget begitu, kita sudah melakukan lebih dari itu" -Jisung

"Bajingan, turunkan aku!" -Jaemin

Jisung menggeleng. "Kau tidak akan bisa berjalan sekarang, jadi diam saja dan patuhi apa yg aku katakan" -Jisung

Jaemin terkekeh. "Apa? Menurutimu? Kau kira aku akan melakukannya? Aku lebih tua darimu brengsek! Turunkan aku sekarang!" -Jaemin

"Sstt! Diamlah, kau berisik sekali" -Jisung

Tanpa menunggu jawaban jaemin, jisung langsung berjalan keluar dari kamar lalu turun dari lantai dua menuju ke dapur yg ada di rumah itu.

Sesampainya di dapur, jisung segera mendudukkan tubuh jaemin di meja makan yg ada disana. Jaemin tentu terlihat kebingungan, kan ada bangku disini, kenapa dirinya malah ditaruh di meja? Kan aneh. Jisung bukannya malah mulai menyiapkan sarapan, ia malah mendekatkan wajahnya ke wajah jaemin dan mengikis jarak diantara mereka.

"A-apa ini, kau kenapa? Menjauh dariku" -Jaemin

Jisung tidak menuruti perintah jaemin, ia malah semakin mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan sekarang.

Jaemin memejamkan matanya erat-erat saat itu juga, ia tidak berani melihat Jisung yg sudah sedekat ini dengan wajahnya. Jisung akhirnya hanya tertawa kecil dan sedetik kemudian ia langsung menempelkan bibirnya ke bibir Jaemin. Jaemin tentu saja kaget, apalagi saat Jisung tiba-tiba melumat bibirnya.

"Mmphh" -Jaemin

Jaemin menahan dada jisung agar tidak semakin dekat, tapi tetap saja jisung melawan, dia terus mendekatkan dirinya ke jaemin. Tangan jisung tentu tidak diam disaat itu, tangan besar jisung bergerak menuju ke pinggang jaemin lalu menariknya agar posisi duduk jaemin dekat dengan dirinya. Tangannya yg satu lagi ia gunakan untuk menarik tengkuk jaemin agar ciuman mereka semakin dalam.

JAEMIN X DREAM (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang