Awal

248 11 0
                                    

Seorang gadis cantik mengendarai motor sport hitamnya dengan kecepatan tinggi membela jalanan aspal itu. Tiba-tiba saja seekor kucing hitam muncul di depannya membuatnya kaget hingga membelokan  motornnya ke arah kanan. 

''Syukurlah,'' guman gadis itu yang terlepas dari bahaya.  Namun, tanpa di sangka sebuah truk besar melaju kencang ke arahnya membuatnya tak bisa menghindar lagi.

BRAAAAK

Tabrakan itu tak bisa di elakkan lagi hingga gadis itu terlempar beberapa meter dari posisi awal. Darah dimana-mana karena gadis itu di seret motornya sendiri sebelum dirinya terlempar dan kepalanya membentur sesuatu.

''A-apa aku akan mati? Se-semoga kalian ba-bahagia,'' lirih gadis itu sebelum dirinya menutup matanya.

****

''Aaaaargh! Ini dimana, anjir!'' Sosok gadis muda itu menatap sekitarnya yang ternyata dirinya berada di dalam sebuah kamar mewah dengan warna yang bikin sakit mata.

Bagaimana tidak sakit mata, kamar yang dia tempati ittu memiliki cat dinding bewarnah merah terang. Di tambah dengan barang-barang di dalamnya pennuh dengan warna merah dan pink secara campur aduk. Lemari merah, meja rias merah, sofa merah, rak sepatu merah, ranjang pink lengkap dengan kelambu warna pink membuat gadis itu sampai menutup matanya.

''Ya Tuhan ini dimana? Apakah di surga?"guman gadis itu yang memijit kepalanya.

''AAAAAARGH KENAPA SURGANYA MEMILIKI TAMPILAN SEPERTI INI?" teriak gadis itu dengan kencang menarik rambutnya frustasi.

Brak

Pintu kamar gadis itu di tendang dari luar hingga terbuka lebar. Gadis itu segera menoleh ke arah asal suara hingga dia melihat akan seorang pria dengan perawakan tinggi, tampan, dan sorot mata yang tajam sedang menatap dirinya tajam.

''Siapa kau?" gadis itu menatap tajam ke arah pria muda itu.

Pria muda itu terkekeh sinis sembari menatap jijik ke arah gadis itu.

''Segitu frustasinya lo karena di tolak, Xavier?" ucap pria itu dengan dingin.

''Haaa?" gadis itu langsung melongo saat mendengar akan apa yang dikatakan oleh pria itu.

Xavier??

Gadis itu mana tahu nama Xavier itu hingga dia menjadi bingung sendiri. Ia ingin bertanya tapi baru saja membuka mulut pria itu kembali berbicara.

''Xavier itu pantasnya sama Lily bukan sama cewe murahan kayak lo,'' sarkas pria itu.

''He kutu kupret, lo siapa sih? Datang-datang langsung marah-marah gak jelas. Xavier? Lily? Siapa mereka? Gue gak kenal,'' kesal gadis itu.

Ayolah, dia baru saja membuka mata sudah di tuduh seperti itu jelas saja kesal. Dia tidak tahu siapa pria di depannya itu dan diia tidak tahu dimana dia sekarang ini.

''JANGAN BERPURA-PURA BODOH, QUENZA. LO PIKIR DENGAN LO SEPERTI INI GUE BAKAL KASIHAN GITU? GAK AKAN. SAMPAI LU MATI JUGA XAVIER GAK AKAN MAU SAMA CEWE MODEL KEK LO.'' Sinis pria itu yang berlalu pergi begitu saja.

Selepas kepergian pria itu gadis itu merasakan perasaan sakit di hatinya hingga tanpa sengaja dia melihat bayangannya ke cermin.

''INI SIAPA WOY!'' kaget gadis itu yang langsung melompat dari ranjang.

Gadis itu langsung berjalan cepat mendekat cermin, ia menyentuh wajahnya lalu bayangan di cermin itu juga mengikuti gerakannya. Gadis itu tak percaya langsung menampar wajahnya sendiri dengan kuat.

PLAK

''Aaaaargh sialan, sakit juga ternyata. Tapi ... eh bentar.'' Gadis itu meraba wajahnya dengan bingung.

''Rambut merah, mata almond, dan tahi lalat di dagu? Ini aaaargh!''

Gadis itu memegangi kepalanya yang terasa amat sakit di buatnya. Sebuah bayangan atau ingatan melintas di kepalanya yang emmbuatnya semakin mencekram kepalanya dengan keras. Bayangan gadis dengan rambut merah dan dandanan menor mengejar cinta seorang pria yang bernama Xavier. Setelah beberapa saat rasa sakit di kepala gadis itu akhirnya mereda.

Quenza Affandra Baskara itu adalah identitasnya di dunia ini sedangkan jiwa gadis itu adalah milik Quensa Anatasya Wijaya.

Quenza merupakan salah satu tokoh di dalam novel yang berjudul You're Mine Lily. Novel tersebut menceritakan kisah antara Xavier yang merupakan anak pengusaha kaya raya yang jatuh cinta pada gadis baik hati yang bernama Lily. 

Lily adalah gadis yang cantik dengan mata bulat, bibir yang tipis, hidung yang mancung, pipi yang sedikit chaby, dan memiliki senyum yang indah. Siapapun yang melihatnya akan terpesona begitu juga dengan Xavier yang jatuh cinta pada  Lily sejak pandangan pertama. Namun, namanya kisah asmara tidak akan lengkap kalau tidak ada tokoh antagonis. Lebih sialnnya lagi antagonis itu adalah Quenza yang sekarang ini tubuhnya justru di ambil alih oleh Quensa.

Quenza ini merupakan tunangan Xavier sejak mereka kecil namun Xavier hanya menganggapnya sebai teman. Singkat cerita, Quenza mengejar Xavier dengan membabi buta bahkan membully siapa saja yang mendekati Xavier salah satunya adalah Lily. Quenza sangat marah mengetahui jika tunangannya, Xavier justru menyukai gadis seperti Lily di bandingkan dirinya.

''Sial, ceritanya sudah sampai di tengah-tengah.'' Guman Quensa yang gelisah saat ingat jika kejadian ini adalah kejadian saat Xavier memutuskan pertunangan mereka secara sepihak dan menjadikan Lily sebagai tunangannya di hadapan semua orang termaksud awak media. Kejadian itu terjadi 3 hari lalu dimana ulang tahun Xavier yang ke 18 tahun, tak di sangka dia akan di campakan begitu kejam.

''Kalau tidak salah ingat pada akhirnya Quenza ini akan mati bunuh diri karena Xavier menyuruh orang untuk memperkosanya. Kejadian itu terjadi karena Quenza menculik Lily dan membuatnya masuk rumah sakit lalu Xavier mengirim orang untuk memperkosa Quenza lalu videonya di sebar dan akhirnya Quenza bunuh diri dengan menggantung dirinya di kamar ini. Sial, aku tidak mau mati!'' seru Quensa yang bergidik ngeri.

Quensa duduk di ranjangnya dengan tatapan kosong sembari mengingat-ingat akan ingatan Quenza asli.

''Tak di sangka hidupmu begitu miris ya? Bahkan kakak kandungmu sendiri hanya diam saat tahu kalau sahabatnya merencanakan semua itu bahkan mendukungnya. Kisah kita sama-sama menyedihkan bedanya ayah kamu sangat mencinntaimu berbeda denganku.''

Kisah Quensa  juga tak berbeda jauh dengan Quenza, bedanya Quensa tidak gila terhadap laki-laki. Namun, Quensa adalah anak broken home dimana kedua orang tuanya hanya tahu bekerja saja tanpa memperdulikannya. Sedangkan Quenza, walau dia di benci semua orang tapi ayahnya selalumenjaga dan melindunginya bahkan di akhir kisah perusahaan ayahnya bangkrut hanya karena melawan seorang Xavier Achellio Argantara.

''Antagonis? Aku akan menunjukan apa itu antagonis,'' sinis Quensa.

''The Real Antagonis, Quenza Affandra Baskara.''

The Real AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang