1

246 28 4
                                    

" Nggak sanggup gue ngadepin tu maba satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Nggak sanggup gue ngadepin tu maba satu." Ten mendundukkan dirinya di salah satu kursi panitia dengan segelas kopi dingin ditangannya. Guratan wajahnya terlihat begitu lelah. Banyak pasang mata menatap dirinya prihatin. Mereka juga merasakan hal yang sama.

" Kayanya sih lo selaku ketua harus turun tangan deh yong. Kita semua udah capek banget ngadepin satu maba yang susah banget dikasih taunya." Ucap Seulgi memijat pelipisnya. Pusing, baru kali ini Seulgi ngospek maba yang super susah diatur. Sangat menguras kesabaran, tenaga, pikiran, dan mental.

" Dulu kita selalu bisa bikin maba - maba disiplin dan bikin maba nakal jadi kena mental sampek tobat karena kita kerasin mereka buat disiplin. Tapi, ini kita yang kena mental gegara ngadepin satu maba catet satu maba." Jeonghan sampai menjambak rambutnya sendiri. Mentalnya terguncang. Sejak berurusan dengan satu maba yang problematik rambut Jeonghan yang lurus indah berubah menjadi keriting saking stressnya.

Helaan nafas kasar terdengar dari pemuda bernama lengkap Bentlean Taeyong Lee itu. Ia menampung dengan baik segala keluh kesah anggotanya dan berusaha mencari jalan keluar atas apa yang mereka keluh kesahkan. Selama ini Taeyong sebagai ketua panitia ospek memang jarang sekali turun kelapangan.

" Oke, gue akan turun tangan. Setelah sesi ospek terakhir hari ini kalian kumpulin semua maba bermasalah dan jemur mereka di lapangan utama." Putus Taeyong. Dirinya harus benar - benar turun tangan kali ini karena ia sebagai ketua tidak bisa membiarkan begitu saja anggotanya dalam kesulitan, ini sudah menjadi tanggung jawabnya.

" Lah harus banget di lapangan utama? Panas banget yong." Keluh Krystal si primadona kampus.

" Panasan sebentar nggak bikin kulit lo gosong kali tal. Masih untung Taeyong mau bantuin kita kalo nggak? Bisa tua muda kita semua. Naik darah ngadepin satu maba doang." Omel Seulgi setelah mendorong pelan kepala belakang Krystal.

" Udah - udah, kalian semua makan siang dulu gih, bentar lagi waktu istirahatnya habis. Jangan sampek nggak makan." Ucap Taeyong beranjak pergi keluar ruangan.

" Huh mau ngebucin tuh ketua kita." Julid Seulgi melihat Taeyong keluar menghampiri kekasihnya.

" Iri bilang bos. Makannya cari dagem sono, gue lihat maba cowok banyak yang ganteng." Ucap Jeonghan membuka nasi kotaknya.

" Bacot!" Semprot Seulgi

___

Taeyong tersenyum berjalan mendekat dan menggandeng tangan kekasih cantiknya, berjalan beriringan ke taman belakang kampus dan duduk di bawah pohon rindang. Taeyong menghadapkan tubuhnya pada gadis cantik yang sudah menemaninya dua tahun terahkir dan mengalihkan segala atensinya pada sang kekasih.

" Hari ini aku masak ayam mentega with roti bakar selai kacang plus bikin ice coffe americano kesukaan kamu."  Jennie mengeluarkan satu persatu isi tas bekal yang ia bawa tadi.

" Waahh makasih ya sayang udah nyiapin ini semua. Bangun jam berapa kamu sampek bisa bikin bekel buat aku kaya gini? Bukannya semalam ditelfon kamu bilang lagi lembur tugas?" Tanya Taeyong tangannya bergerak membenarkan anak rambut kekasihnya

ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang