Rimuru: (Bernapas berat) Yuuki... Mengapa kamu melakukan ini? Kamu tidak perlu mengorbankan dirimu sendiri!
Yuuki: Rimuru, kamu adalah temanku yang berharga. Aku tidak bisa membiarkanmu terluka atau bahkan kehilangan nyawamu di sini. Aku tahu betapa pentingnya desa ini bagimu.
Rimuru: Tapi, Yuuki... Kamu juga berharga bagiku! Aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa kamu harus mengorbankan dirimu sendiri.
Yuuki: Rimuru, dengarkan aku. Aku memilih untuk melakukannya dengan sadar. Aku percaya bahwa kamu akan terus melindungi desa ini dan melanjutkan perjuangan kita. Kamu memiliki kekuatan yang luar biasa, dan aku tahu kamu bisa melampaui batasanmu.
Rimuru: (Air mata mengalir di wajahnya) Yuuki, aku tidak tahu bagaimana meneruskan ini tanpamu. Kamu adalah sumber inspirasiku, sahabat sejatiku.
Yuuki: Rimuru, jangan berhenti berjuang. Ingatlah bahwa kita telah menghadapi banyak rintangan bersama dan selalu berhasil mengatasinya. Aku percaya padamu, dan aku tahu kamu bisa melakukannya.
Rimuru: (Mengangguk dengan tekad) Terima kasih, Yuuki. Aku akan menghormati pengorbananmu dan melindungi desa ini dengan segala yang aku punya. Aku tidak akan pernah melupakanmu.
Yuuki: (Senyum lemah) Aku tahu kamu akan melakukannya. Aku bangga bisa menjadi temanmu, Rimuru. Jangan pernah menyerah.
(Mereka berdua saling berpelukan, mengucapkan perpisahan yang penuh emosi. Rimuru melanjutkan perjuangannya dengan semangat baru, sementara Yuuki akan selalu dikenang sebagai pahlawan yang berkorban demi kebaikan desa Tempest.)
Bersambung.....