Dua

1 0 0
                                    

keesokan paginya Lisa yang masih tertidur lelap terbangun, karena sinar matahari yang menerangi kamar nya.

Lisa mulai bersiap-siap, Jam dinding menunjukan pukul 06.25 WIB. Lisa berjalan ke pertigaan untuk menunggu Andre.

3 menit berlalu, tak jauh dari tempat Lisa menunggu, terlihat motor sport hitam menuju ke arah nya.

"Maaf, apakah kamu sudah lama menunggu?"

"Tidak kok." Lisa tersenyum.

"Naiklah , nanti kita terlambat."

Lisa mengangguk kecil, dan naik ke motor lalu memegang jaket Andre.

Andre melajukan motornya kecepatan di atas rata-rata.

Tanpa di sengaja Lisa memeluk Andre.

"Andre , bisa ga Kamu nya lebih pelan?" Ucap Lisa sedikit berteriak.

"Baiklah." Andre menurunkan kecepatan motor nya.

setelah beberapa menit menempuh perjalanan, Lisa dan Andre sudah memasuki gerbang sekolah.

Mereka berdua berjalan bersama, karena kelas mereka yang bersebelahan.

"Kamu sudah sarapan Andre?" tanya Lisa.

Andre mengalihkan matanya menatap Lisa.

"belum, memangnya kenapa?" Tanya Andre.

Lisa menatapnya, dengan ragu ia mengeluarkan kotak bekal.

"Ini untuk mu." Lisa menyodorkan kotak bekal ke Andre sembari tersenyum lembut pada Andre.

Andre menerima kotak bekal itu.

"Terimakasih." Andre tersenyum tipis.

Andre dan Lisa kembali berjalan ke kelas masing-masing, seluruh anak-anak koridor sekolah menatap Lisa sinis.

"Mereka semuanya seperti nya sedang melihat ke arah ku." kata Lisa dengan suara kecil.

"Mungkin hanya perasaan mu saja."

Lisa terus berjalan tanpa memperdulikan orang-orang yang melihatnya.

Kini mereka sampai di kelas Lisa.

"Terimakasih telah mengantar ku hingga ke kelas." Lisa tersenyum ke arah Andre.

Andre mengangguk dan membalas senyuman nya

"Sampai jumpa" Andre berjalan ke kelas nya.

Lisa berjalan masuk ke kelas lalu duduk di sebelah Indah.

"Selamat pagi ndah."

"Selamat pagi juga Lis."

"Kamu tadi berangkat dengan preman itu?" Tanya Indah menatap serius ke arah Lisa.

"Dia sebenernya baik loh ndah." Ucap Lisa antusias.

"Kamu kan tau kalau dia gak segan sama pria ataupun wanita." Ucap Indah meyakinkan, jujur saja ia takut jika sahabat nya di jebak oleh Andre.

"Enggak apa-apa kok." Lisa tersenyum manis.

Seketika pipi Indah memerah menatap Lisa.

"Ehh..., Kok pipi kamu merah? Kamu salting ndahh." ucap Lisa dan sedikit menjauh.

"Aku enggak gitu!!" ucap Indah kesal.

"Oh iya ndah , kamu sudah tugas yang kemarin?"

Indah menatap cemberut ke Lisa

"Tentu saja sudah."

"Aku boleh lihat ya..." Lisa memohon pada Indah dengan tatapan menyedihkan.

Melihat hal itu dengan pasrah Indah mengambil buku dari tas lalu memberikan pada Lisa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

While With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang