"Jika keberadaan ku tidak di inginkan, Lalu kenapa aku aku di lahirkan Di dunia ini?"
~Lalisa~
Sinar mentari pagi menyapa kehangatan di sebuah kamar, terlihat seorang perempuan tertidur pulas.
BRAK!
"Cepat lah keluar dasar anak bodoh!!!" Teriak Ayu sambil menggedor pintu dengan keras.
Sia-sia tak ada jawaban sedikit pun dari dalam kamar itu. Ayu kembali menggedor pintu kamar itu lebih keras.
"T-tunggu aku segera keluar." Dengan tergesa-gesa Lisa bangun dari tidur nya dan berjalan membuka pintu dengan keadaan yang masih setengah sadar.
Terlihat wanita paruh baya bersedekap dada menatap nyalang perempuan itu. Tak berani menatap wajah mamah nya Lisa langsung menunduk.
"Aku telah telat bekerja gara-gara kau!" Ucap Ayu dengan suara lantang.
"M-maaf mama." Lirih Lisa.
"Jangan panggil aku mama , aku tidak perduli lagi, kau berjalan saja sendiri ke sekolah!" Ayu pergi meninggalkan Lisa.
Lisa langsung mengusap air mata yang terjatuh dari tadi, dengan segera Lisa bersiap untuk pergi sekolah.
Setelah beberapa saat Lisa bersiap dia pun berangkat dengan berjalan kaki.
Saat tiba di sekolah, Lisa bertemu dengan Indah teman sebangku nya, dan berjalan bersama ke arah kantin untuk sarapan karena pelajaran masih sangat lama di mulai.
"Ndah, kenapa kamu begitu cepat datang ke sekolah, bukan nya kamu selalu datang terlambat." Kata Lisa bercanda.
"Aku hanya ingin melihat gebetan ku." Indah mengulum senyum nya.
"Gebetan mu yang anak kelas 12 IPA 3 kan?"
"Bagaimana Kamu bisa tahu?"
"Anak 12 IPA 3 selalu bergosip tentang mu."
Setelah beberapa menit mengobrol Lisa pun pergi untuk mengambil gado-gado pesanan nya.
Saat berjalan kembali ke meja Lisa tidak sengaja menabrak Andre dan membuat gado-gado nya terjatuh."M-maaf..."
Dengan terbata-bata Lisa meminta maaf, karena tanpa di sengaja menabrak Andre yang notabe nya seorang preman SMA Raja Wali.
"Tidak masalah."
"Aku sungguh minta maaf." Lisa menunduk ketakutan tak berani menatap mata elang milik Andre.
"Sudah ku katakan tidak masalah.!" Andre berkata dengan suara yang sedikit kasar dan membuat Lisa semakin ketakutan.
"Kau ingin aku mengganti makanan mu?" Tanya Andre dengan suara kecil tepat di telinga Lisa.
"T-tidak." Jawab Lisa.
Andre pun mengeluarkan uang untuk mengganti makanan Lisa
"Ambil lah dan kembali beli makanan." Andre mengulurkan uang berwarna hijau muda.
Dengan ragu-ragu Lisa menerima uang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
While With You
Teen FictionCerita seorang gadis yang imut bagaikan kelinci memiliki keluarga yang tidak Cemara, dan selalu di siksa oleh orang tua nya dan selalu di bully saat di sekolah, lalu si gadis di temukan dengan seorang pria tampan yang seorang preman di sekolah. Lisa...