menceritakan tentang 2 Wangsa yang memperebutkan posisi tahta kerajaan, wangsa gofsen merupakan wangsa kerajaan murni yg sudah di turun temurun menjadi penguasa sejak abad pertama , sedangkan wangsa yoruba merupakan wangsa tahta kedua setelah gofsen...
chatren bersama 2 dayang nya berkeliling taman istana, mendapati ratu dan putri pertama nya berjalan bersama, chatren awalnya ingin menghindari nya tapi ratu telah melihat dan memanggil ku , dengan terpaksa aku bertegur sapa dengan nya .
" Tidak ada sopan santun, malah berusaha menghindari kami " ucap Catalina dengan sangat ketus " ahh sudahh ... Mungkin chatren masih malu malu , makanya ia berusaha menghindari kita " ucap ratu
Chatren hanya tersenyum meskipun terpaksa.
" kau akan menjadi istri Arthur putra ku... Kita harus menjalin hubungan yg baik kedepannya " ucap ratu
" Tidak perlu repot-repot ratu .... Aku dan keluarga ku bahkan belum menyetujui perjodohan ini " ucap chatren
" hahaha... Kau pikir keluarga mu masih memiliki hak untuk menolak titah raja ? Tidak akan " ucap Catalina
" tentu kami memiliki hak itu .... Bagaimana pun aku adalah putri dari mendiang raja terdahulu Welst, dan bisa saja wangsa ku tidak menerima nya dan akan menyerang kembali wangsa yoruba " ucap chatren
" Wangsa mu telah punah!! " ucap Catalina
" benarkah? Kalau begitu kenapa kalian masih ingin memakai ku untuk tanda perdamaian? Bukankah karena kalian tau bahwa sewaktu waktu wangsa gofsen akan kembali dan menyerang kalian?" Ucap chatren
" Kamu" kesal Catalina
" Chatren.... Kau tau arti nama nya ? " ucap chatren
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" malaikat dari gofsen untuk Welst... " ucap chatren lagi sambil memandang nya dengan tatapan tajam.
Catalina terlihat kesal .
" sudah ... Catalina jangan berbicara yg membuat nya tersinggung, dan chatren... Seperti yg telah aku sampaikan pada mu ... Kita harus menjalin hubungan baik mulai sekarang " ucap ratu , lalu pamit pergi duluan.
Catalina masih memandang chatren tak suka, sampai dirinya pergi bersama ratu , chatren pun melanjutkan perjalanan nya .
* di kamar pangeran Arthur
Serine baru saja terbangun , palanya rasanya sangat sakit dan pusing , ia mendapati dirinya berada di kasur, buru buru ia memastikan pakaiannya dan syukurlah ia masih suci . Ia hendak keluar dari kamar ini , tapi pintu ini tidak bisa terbuka, ia mencoba menggedor pintu nya tetap tidak menghiraukan kan . Seseorang menyelipkan surat dari bolongan bawah pintu, serine segera membacanya.
Surat itu adalah pesan dari pangeran Arthur yg berisi " hi pelayan cantik ku Selamat pagi , bagaimana keadaan mu ? Apa masih terasa pusing? Tetap lah di dalam kamar sampai aku kembali, tidak akan lama aku berjanji. Istirahatlah dengan baik " Setelah membacanya serine meremas suratnya lalu membuangnya, ia tidak lagi berusaha untuk keluar, dan ia mengintip dari jendela kamarnya, terlihat sekitar 4 kereta sudah lah pergi meninggalkan istana.
