prolog

153 16 4
                                    

"eh anjir lo gila kalo gua mati gimana mau tanggung jawab lo hah?untung aja gua belum mati" ocehan dari seorang gadis yang memang dri tadi gadis tersebut banyak bicara karena gimana tidak?dia di bekam hampir saja dia kehilangan nyawa nya

"diem"melirik tajam gadis yang sedari tadi banyak bicara telinga nya hampir saja copot

sekarang tidak ada lagi ucapan yang keluar dari gadis tersebut karena dia sangat takut dengan tatapan tajam dari pria yang sedari tadi membawa nya

"hiks bunda lea di bawa om om jahat lea pengen sama bunda hiks hiks" dan pecahlah tangisanya sedari tadi mata nya memang sudah berkaca kaca tapi dia menahanya,sekarang dia tidak bisa menahanya lagi

"DIEM"bentakan dari pria tersebut membuat tangisanya berhenti karena dia takut di bentak lagi

"maafin gua,gua udh bentak lo"

mereka sedang merada di rumah yang sudah tua banyak atap yang sudah pada bolong dan banyak debu juga bukan debu aja tapi tanaman kecil-kecil pun ada di sana tanah dan banyak lagi


hai makasih ya udah mau mampir kecerita ini

semoga kalian suka ya

jangan lupa vote and komen karena komen dan vote kalian sangat berharga buat author

jangan lupa kalo ada yang typo kasi tau ya

okey selamat membaca

••••

MASA REMAJA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang