Chapter 01

635 36 0
                                    

Happy reading
:
:
:

Sebuah mobil alphard sudah sampai didepan rumah makan , pak supir membuka pintu majikan nya.

"Silahkan keluar tuan." Ucap pak supir tu.

Keluar lah dua seorang lelaki dari mobil nya.

Satu lelaki tu yang memakai kemeja kotak-kotak biru yang lengan nya sudah dikit di sobek nya , ia membuka semua kancing baju nya. Di bawah , dia hanya memakai celana jeans yang panjang. Rambutnya berwarna hitam pekat yang rambut nya tebal dan agak panjang ia memakai kacamata warna hitam. Dan dia bernama airlangga cavero.

Dan satu lelaki yang satu nya lagi memakai kemeja batik yang berlengan panjang. Dan di bawah nya dia memakai celana panjang , dan dia juga memakai kacamata hitam. Dia nathan dermawan ialah om nya airlangga atau adek dari papa nya.

Mereka berdua mulai jalan kearah pintu rumah makan.

"Om , kita ngapain di sini makan nya?" Tanya airlangga.

"Kata papa mu disini enak makanan nya airlangga." Jawab om nathan.

Airlangga berhenti didepan pintu , ia dikit malas masuk ke dalam rumah makan.

"Airlangga , ngapain kamu berdiri disitu?" Tanya om nathan yang baru masuk kedalam rumah makan.

Saat mau menjawab pertanyaan dari om nathan , tiba-tiba ia melihat sesuatu di samping kardus.

"Aku mau ke mobil sebentar , ada yang ke tinggalan om." Jawab asal-asal airlangga.

"Ohh , yaudah om nyari meja buat kita ya?"

"Iya om." Airlangga melihat om nathan sudah pergi.

Airlangga mulai berjalan kearah kardus. Saat berjalan , ia mendengar ada suara bayi nangis disamping kardus tu.

HOEK.... HOEK...

Sampai didepan kardus , ia melihat seorang bayi mungil yang masih merah di biarkan tergeletak di lantai kotor dengan banyak darah berceceran disana. Dan melihat masih ada tapi pusar nya.

"Astaga ada bayi." Ia melihat ada tas ransel sedang disamping bayi tu. Seperti nya sang ibu tega meninggalkan dia disini sendiri.

Tanpa pikir yang panjang , ia membuka tas ransel tersebut. Kemudian ia jongkok didepan bayi tu , ia melihat ada selimut didalam tas tu. Dia mengeluarkan selimut , ia melentang kan selimut diatas paha nya. Lalu ia dengan hati-hati ia mengangkat bayi laki-laki dengan kaku diletakkan selimut itu , lalu di bungkus dengan rapat hingga tidak terlihat secuil apapun.

HOEK.... HOEK....

"Cup... Cup... Sayang." Setelah di rasa selesai , ia berdiri dan mengendong bayi tu.

"Anak siapa ini? Mana orang tua nya?" Tanya airlangga ke diri nya sendiri. lalu ia pegang tas pakai tangan satu lagi.

Ia melihat ada orang perempuan di pintu rumah makan , ia menghampiri perempuan tu.

"Maaf mbak , saya mau tanya nih. Ini bayi mbak kah?" Tanya airlangga ke mbak perempuan tu.

"Gak. Itu bayi kamu kok tanya sama saya." Jawab perempuan tu.

"Tapi ini bukan bayi saya mbak." Ia melihat perempuan tu langsung pergi gitu aja.

Airlangga menghela nafas sekilas.

"Mending gue bawa bayi ini ke om nathan aja dulu deh." Ucap airlangga. Kemudian ia masuk kedalam rumah makan.

  -- TO BE CONTINUED --

You Are Mine !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang