Bab 1

161 13 0
                                    

"Uzumaki Naruto! Untuk kejahatan yang telah kau lakukan terhadap Konoha dan percobaan pembunuhan kepada Sasuke Uchiha, kau dihukum mati!! Eksekusimu akan dilakukan dalam waktu tiga hari!! Apa ada suatu yang ingin kau katakan?"

Seorang anak laki-laki 13 tahun. Terlihat wajahnya berdarah dan memar dengan rambut pirangnya kusut. Memiliki mata biru menatap tak bernyawa pada orang yang bicara. Wajahnya kosong dan rasa emosi dalam situasinya.

"Aku telah menyelesaikan misiku sesuai dengan perintah! Aku menepati janjiku! Aku melakukan segalanya.. untuk dapat membawa Sasuke kembali! Dan itu jelas berhasil! Tapi apa yang kudapat? Kalian ingin membunuhku?"

Naruto memalingkan wajahnya, dengar suara rantai berderak dari tindakan saat bereaksi menggeser belenggu berat yang mengikat tangan dan kedua kakinya ke podium di mana dia berdiri.

"Kalian! Hanya inikah diriku bagi kalian! Menganggap monster dan pengkhianat!?" 

Shinobi tak menjawab, tapi Naruto bisa melihat keyakinan di mata mereka, itu Kakashi, Sakura, Shikamaru, Chouji, Ino, Kurenai, Kiba, Shino bahkan tim-9, jelas memandangnya dalam penghinaan dan lega.

Mereka mendukung pengeksekusiannya

"Dan kau!" Naruto memalingkan wajah memarnya kembali kepada orang yang sudah memvonisnya. "Hiruzen pastinya kecewa dengan keputusanmu, Tsunade! Menghukum shinobi yang menjalakan misinya jelas merupakan kesalahan!"

Wanita berambut pirang itu menggeleng kepalanya dengan raut muka sedih dan melihat Naruto "Hal ini telah diputuskan Uzumaki Naruto bahwa saksi mata telah mengkonfirmasi Uchiha telah menyerah sebelum kau menyerangnya!"

Tsunade berpaling darinya dan Tsunade mengangguk pada Anbu sebagai isyarat untuk membawa Naruto pergi.

"Chakra besarmu akan disegel dan kau akan dimasukan ke dalam perjara saat menunggu hari eksekusimu!.. Ku harap disana kau dapat merenungkan semua kesalahanmu selama ini!"

"Aku kecewa Naruto!.. Kupikir, aku telah mengajari dengan baik lebih dari ini!"

Naruto menyipitkan mata birunya, dan melihat melalui jeruji dalam penjaranya menahan dorongan untuk tak menunjuk arah Jounin rambut perak yang berdiri disana. "Apa kau tak mengerti akal yang sahat, sampai kau tak dapat menyadari jalan yang benar? Kau selain ingin lihat betapa menyedihkannya aku!"

Kakashi menggeleng kepalanya. "Tidak! Sekarang tak ada yang perlu disyukuri!! Apa... yang telah kau lakukan itu terlalu serius untuk diabaikan dengan sombong dan humor! Apa kau tak menyadari ada dimana kesalahanmu!" Kakashi nyender disamping jeruji, menurunkan bukunya.

"Kau mencoba.. membunuh teman satu timmu, dan tak hanya itu, kau memakai jutsu tingkat atas, yang husus dirancang untuk melawan musuh desa!... Kupikir, kau akan lebih baik ini.. tapi nyatanya.. tidak! Kau telah lupa diri karena Jiraya memanjakanmu!"

"Huh...? Dan kau melupakan, bahwa dia juga menusukku dengan Chidorinya, itu bahkan dua kali dia melakukannya! Kau mengajari itu sebagai murid pavoritmu! Jujur saja, jika kau membenciku.. seperti penduduk desa! Jangan memberi sebuah informasi palsu seakan aku melannggar perintah misi! Dan jangan lupakan, jika Uchiha tuanmu, berusaha membakarku, berkali-kali!"

Kakashi mengangkat bahunya. "Sasuke tahu kau tak dalam bahaya... Dia hanya membela diri!"

Naruto menggeram mencengkram besi jeruji yang memisahkan. "Kalau begitu.. katakan apa yang kau inginkan!"

Patuhi Atau MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang