Jangan lupa komen gengs....menurut kalian part ini, terima kasih banyak
***
Kamar hotel dengan nuansa mewah itu, seolah hilang daya tariknya di mata Satoru, sebentar lagi pagi akan tiba tapi semenjak pertemuannya dengan Utahime serta fakta baru yang ia dapatkan, membuat tubuh Satoru seolah merasakan sakit. Utahime tidak ada di ruangan yang sama dengannya tapi memikirkan wanita itu seolah menarik semua nafasnya keluar.
Kami tidur bersama, dia mengandung, lalu melahirkan anaknya dan menjauh darinya.
Haruko, Satoru ingat jelas Utahime memanggil bocah tiga tahun itu. Nama anaknya Haruko, memiliki rambut yang sama dengannya serta kedua bola mata Utahime. Satoru mendesah frustasi, kepalanya ia sembunyikan dibalik bantal, segala rencana tentang misinya untuk jari Ryomen Sukuna seolah hilang entah ke mana, bergantikan wajah menangis Utahime dan bagaimana Haruko menatap ke arahnya.
Ketika semua orang masih meringkuk di dalam kamar hotel mereka, Satoru pada akhirnya bangkit. Mengenakan jaket dan keluar dari sana, lelaki itu Melakukan teleportasi di tempat terakhir ia bertemu Utahime, lalu mengandalkan six ayes nya untuk menangkap keberadaan wanita itu. Dan berhasil, membawanya pada sebuah toko kue dan wanita itu sedang memasukan kunci ke dalam tokonya.
Satoru memerhatikannya, mengamati bagaimana Utahime membereskan beberapa hal dan begitu wanita itu keluar membuang sampah, Satoru mendekat. Mengejutkan Utahime.
"Aku pikir urusan kita sudah selesai tadi malam."
"Ke mana Haruko?"
Mata Utahime nampak gelisah, ia hendak menghindar saat Satoru menarik tangannya. Membawa wanita itu masuk ke toko dan menyudutkan Utahime di tembok, kedua tangan wanita itu ia kunci pergerakannya.
"Utahime, aku tidak suka saat pertanyaanku diabaikan." Nafasnya terdengar memburu, Satoru mendekat, menempelkan keningnya dengan kening milik Utahime, merasakan sensasi aneh yang menjalar di sekujur tumbuhnya. Ia bisa melihat bagaimana mata Utahime tertutup karena tidak ingin menatap matanya.
"Kenapa saat itu kau kabur, Utahime? Kenapa kau menghilang?"
"Karena aku membencimu, saat tahu bahwa aku mengandung anakmu, aku..." suara itu terdengar bergetar, tercekat diwaktu bersamaan. Satoru melepas kedua tangan Utahime, lalu menarik pinggang wanita itu untuk ia peluk. Kehampaan yang ia rasakan setelah Utahime menghilang tidak pernah bisa dijelaskan oleh siapapun, bahkan dirinya sendiri.
"Maafka aku, maafkan aku, maafkan aku."
Satu karyawa yang baru datang karena tugas paginya keluar lagi begitu melihat bosnya sedang berpelukan, memberikan keduanya ruang tanpa siapapun.
"Maafkan aku Utahime, maafkan aku."
Tangisan Utahime begitu menyakitkan di telinga Satoru, ini adalah kesakitan kedua dan paling menyakitkan yang pernah ia rasakan setelah kematian sahabat baiknya, Geto Suguru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chase Atlantic END
FanfictionUtahime yang tidak sengaja terbangun di kamar yang sama dengan Satoru, menyadari itu sebuah kesalahan yang mungkin akan ia sesali. karena ketakutannya ia menghilang begitu saja tanpa siapapun tahu akan keberadaanya, termasuk Satoru.