🕊️
Burung-burung berkicau di iringi suara ayam yang tengah berkokok. Hembusan angin sejuk di pagi hari adalah hal yang menyegarkan, matahari kini mulai terbit menyinari bumi.
Aktivitas manusia di mulai kembali, banyak ibu-ibu berlalu lalang pergi ke pasar membeli kebutuhan rumah tangganya, begitu juga dengan para pria yang sibuk bersiap-siap untuk pergi bekerja.
Cleek...
Terdiam sejenak di ambang pintu, Meisya menatap matahari dan merasakan hembusan angin menyentuh kulitnya, tatapan yang terlihat menyimpan begitu banyak masalah, dia hanya bisa menahan dengan helaan nafasnya.
"Saatnya memulai hari, bismillah, ya Allah lancarkan hamba dalam mencari pekerjaan." Meisya melangkah keluar dari pintu rumahnya dan mengunci pintu sebelum melangkah lebih jauh.
***
Jalan yang di tempuh Meisya cukup jauh dari kosannya, dia berjalan kaki dengan santai selama satu jam setengah untuk sampai di sebuah restoran yang tentunya mencari pramusaji disana.
Pinggir jalan yang di penuhi rumah bahkan ada beberapa orang memperlihatkan keharmonisan rumah tangganya saat suami mereka bekerja membuat Meisya berhenti melangkah sejenak sebelum melanjutkannya.
Kenangannya bersama mantan suaminya memenuhi isi kepalanya, Meisya hanya bisa tersenyum mengenang hal-hal baik dari semua kenangan tersebut sampai kenangan itu menghilang saat Meisya berhenti di depan sebuah restoran cukup besar berwarna kuning kehitaman di hiasi berbagai lampu dan tanaman hias.
'Alhamdulillah, akhirnya sampai, ayo Meisya ayo kamu bisa,' batinnya sambil mengatur nafas, dia gugup saat ingin melangkah.
Meisya melihat sekeliling sejenak saat pandangannya terhenti pada seorang wanita yang di luar restoran, tampaknya salah satu pegawai di restoran tersebut.
'bismillah, Meisya kamu pasti bisa, ayo!' Meisya mulai melangkah mendekati wanita tersebut.
"Permisi mbak, apakah benar disini mencari pegawai?" tanya Meisya sedikit gugup.
Seorang wanita di depan Meisya menoleh sebelum mengangguk, terlihat matanya melirik dari ujung kaki sampai ujung kepala Meisya dengan tatapan sinis.
"Bisa saya bertemu dengan pemilik restoran ini mbak?" tanya Meisya untuk kedua kalinya.
'duh saingan berat nih, ga bisa ga bisa, bisa-bisa bos bakal pilih kasih sama gue,' batinnya menatap diam Meisya.
"Maaf ya, bos gue tidak membutuhkan pegawai gembel," sindir wanita tersebut menatap Meisya dengan kedua tangan menyilang di depan dada.
Meisya tertegun mendengar jawaban yang tak terduga dari wanita itu, dia kaget dengan apa yang di lontarkan wanita itu padanya, bahkan tidak memikirkan perasaan yang di ucapkan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagai Roda [ON GOING!]
RandomSetelah di ceraikan sang suami karena tidak memberikan anak, tapi ternyata 2 minggu setelah perceraian, Meisya kini tengah mengandung, meskipun senang bahwa dia akan menjadi seorang ibu, Meisya hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri, tanpa suami, k...