Bagai Roda [ON GOING!]

Prolog

🕊️

"Kalau butuh apa-apa, Alan bisa datang kerumah mama, kapanpun, pintu ini akan selalu terbuka untuk Alan," ucap Meisya sambil melambaikan tangan.

"Papa, lepasin Alan, Alan masih mau bareng mama Alan!" Alan menangis tersedu-sedu, dia memberontak dalam pelukan Vito yang mencoba membawa Alan pulang.

Vito yang ga bisa berbuat apa-apa, dia hanya diam memeluk Alan di depan pintu mobil miliknya, tanpa pikir panjang, Vito pun menurunkan Alan dan Alan segera berlari memeluk Meisya dengan erat.

"Mama, Alan sayang sama mama, Alan ga mau pisah sama mama, Alan udah kehilangan mama dan sekarang Alan ga mau kehilangan mama untuk kedua kalinya." Alan semakin memeluk erat Meisya dengan tangan kecilnya.

"Alan, mama sama sayang Alan, tapi Alan juga ngerti kalau mama bukan mama Alan sesungguhnya, Alan masih punya papa, Alan boleh anggap aku sebagai mama Alan selamanya, tapi Alan juga harus patuh sama papa, ya," bujuk Meisya sembari menghapus air mata Alan dalam pelukannya.

"Mama sayang Alan" tambahnya.

🕊️BAGAI RODA🕊️

"MESKIPUN KEHIDUPAN SEPERTI SEBUAH RODA YANG SELALU NAIK DAN TURUN SAAT DI PUTAR, TAPI TIDAK SEPENUHNYA RODA AKAN TERUS DI PUTAR, AKAN ADA MASANYA, RODA AKAN DI GANTI DENGAN YANG LEBIH BAIK, SEPERTI ITU JUGA KEHIDUPAN."

-MEISYA-