Disebuah rumah yang berlantai 3, seorang perempuan tengah bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Dengan style yang sederhana, hanya dengan kaos polos yang dipadukan dengan kemaja dengan celana ripped jeans yang membungkus kaki jenjangnya.
Setelah selesai bersiap-siap, dia turun ke bawah dengan membawa tas ransel di bahu dan kunci motornya. Ya dia pergi ke kampusnya dengan motor.
"Pagi Bun."
"Pagi sayang, ayo makan ."
Dia melihat kearah jam tangan yang bertengger manis di pergelangan tangannya. "Aku mau langsung berangkat saja Bunda, sudah telat akunya."
"Akhir-akhir ini kamu selalu saja sibuk, ada acara apa sih?."
"Ada acara tahunan kampus Bun. Dan aku jadi ketua panitia nya."
"Oalah begitu, Yaudah tetep stay healthy loh. Kamu jarang istirahat soalnya. Takutnya tumbang."
"Gampang Bun, nanti kalo aku ada waktu istirahat. Aku bakalan istirahat."
Wanita paruh baya itu mengangguk pelan "Bunda sudah bekalin kamu sandwich, kalo kamu lapar tinggal makan saja."
"Seharusnya Bunda tidak perlu melakukan itu, aku bisa beli nanti, bun."
"Tidak apa-apa kebetulan tadi Bunda buat bekal, jadi sekalian saja Bunda buatin buat kamu ."
"Hemm terimakasih Bun."
"Sama-sama, gih berangkat. Entar telat rapatnya."
Perempuan itu mengangguk lalu menyalami tangan Bundanya. "Aku pergi dulu Bunda."
Wanita paruh baya itu mengangguk "Hati-hati bawa motornya, jangan ngebut-ngebut."
"Siap Bunda."
Perempuan itu pun pergi dengan membawa sepeda motor matic miliknya. Dengan mengendarai motornya dengan pelan, perempuan itu membelah kota bandung yang cukup padat ketika jam seperti ini.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit sampailah dia di parkiran kampus nya. Membuka helm bulat miliknya lalu menaruhnya di kaca spion.
Pandangan nya mengarah pada seorang perempuan yang memiliki paras cantik yang berjalan kearahnya. "Zhar Lo sudah ditunggu sama pak Arif, katanya mau ngomongin soal dana untuk acara ini."
Ya dia Azhara Nagarjuna, perempuan paling dingin se kampus ITB "kenapa gue? Bukannya itu tugas Anna, dia kan bendahara nya."
"Gue juga gak tau, tapi disana udah ada Anna kok."
"Oh Yaudah gue kesana, ruang mana?."
"Ruang dosen teksip, beliau ada disana."
"Oke gue kesana, thank Ra."
"Yoi, sama-sama."
Azhara langsung pergi dari sana, dan berjalan keruang dosen teksip. Begitu sampai disana, ternyata benar ada Anna dan juga wakil ketua panitia acara ini, Devon.
"Permisi pak, maaf terlambat." Ucap Azhara sopan.
"Tidak apa-apa, kita baru saja mulai."
Azhara mengangguk lalu mereka pun memulai rapat koordinasi tentang acara ini, setelah kurang lebih 1 jam mendiskusikan tentang semua hal. Azhara, Devon dan juga Anna berpamitan pergi.
Setelah keluar mereka duduk di kursi tak jauh dari ruang dosen teksip itu. "Gue bener-bener pusing anjir, gak kelar-kelar nih kita." Keluh Devon.
"Kita lemahnya di dana sih, jadi kita harus bisa buat acara tahunan ini lebih spesial dari sebelumnya." Ucap Anna.
"Dengan dana segitu, gak mungkin kita buat acara nya meriah, an." Jawab Devon.
"Kita bisa, kita pakek parkiran 1 yang di kampus. Disana luas kan pas untuk acaranya."
"Soal pengisi acaranya gimana, Zhar?."
"Gampang, gue ada kenalan. Dia kenal Deket dengan beberapa pengisi acara yang bakalan ada di acara kampus kita. Semoga aja bisa nego." Jelas Azhara
"Eh gimana kalo Lo sama band Lo itu nampil juga, Zhar. Kengen nih gue penampilan Lo sama temen-temen Lo." Ujar Anna.
"Lo kangen penampilan mereka atau Kangen sama Yafa?." Julid Devon.
"Dih apaan sih, gue kangen sama mereka lah. Ngapain gue kengen sama buaya itu."
"Jangan ngomong gitu entar Lo kualat."
"Bodo, gue sama dia gak bakalan bareng."
"Gue ketawa ngakak aja sih kalo nanti Lo pacaran sama dia." Anna merolling eyes mendengar celotehan Devon. Sedangkan Azhara hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua temannya ini.
"Kita ke ruang rapat sekarang, buat bahas soal siapa aja nanti yang bakalan ada diacara."
"Oke yuk, gue pokonya gak mau malam. Capek cuy."
"Acaranya malam peak, pagi mau ngapain Lo."
"Lah acaranya malam?."
Azhara mengangguk "Iya, kalo pagi biasanya anak fakultas ekonomi. Kan bazar gitu."
"Kampret."
"Jangan ngeluh, tinggal beberapa hari aja kok. Setelah itu loh boleh istirahat sepuasnya."
Devon menghela nafas sejenak "Yaudah yuk." Ketiganya pergi dari sana dan berjalan ke arah ruang rapat. Sampai disana Azhara menghubungi Yafa untuk meminta dirinya memberitahu dosen jika dirinya ada rapat soal acaranya nanti.
Cast :
Azhara Nagarjuna
Devon Algerian
Yafa Erlangga
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain in December
Teen FictionSiapa sih yang tidak menyukai hujan, apalagi bunyinya sungguh membuat siapa saja nyaman dengan suaranya, tapi tidak dengan perempuan bersurai panjang, yang bernama Azhara Nagarjuna. Dia sangat membenci hujan karena sebuah alasan yang merenggut kebah...