Senja dan masanya

27 1 0
                                    

Senja hari ini begitu cantik..

Dia terlalu banyak bicara, ketika aku memujinya.
" dimana org yang pernah kau kagumi, apakah ia tak seindah aku lagi ?" Tanyanya.
Pertanyaan yang rumit dan penuh upaya.
Aku hanya tertawa, dengan sedikit bumbu menyedihkan didalamnya.

Ia cantik hari ini,
Dibalut dengan pemandangan yang sangat menggugah hati.
Sepoi angin laut membersamai.
Suara ombak dan nyanyian burung kecil memberi nada mengaluni.
Warna ceria ada untuk memberi.
Untuk di nikmati dan di syukuri.

"Kau tau kan, aku tak akan bertahan lama untuk kau pandang dengan kutukanmu lewat mata?"

Indahku hanyaa sementara,
Jangan kau terlena dalamnya.
Aku hanya ada, ketika waktunya.
Hadir, ketika penutup siang tiba.
Tak selalu ada, namun aku menunggunya.

Kadang awan tidak ramah, dan sengaja menutupinya.
Kadang mendung jugaa mengahalangi aku untuk menatapnya.
Kadang waktu juga, mempersulitku untuk bertemunya.

Aku mudah terbius, aku mudah hangus.
Seperti warnanya yg membuatku ambisius.
Tak percaya pada realita, tapi aku harus.
Apakah aku menelan sabar layaknya haus?.

Hari ini akan berganti,
Dan aku akan bertemu senja yang berbeda, nanti.

Seseorang pernah bilang pada saya.
" Tiap masa ada orang nya, tiap orang ada masanya "
Begitu egois nya, dia.
Memberi sekat untuk seseorang yg rela membersamainya dengan cuma cuma.
Membuang waktunya sia sia,
Hanya untuk ditinggalkan saja.

Tak bisa dihakimi, bahkan senja pun memberi tahuku bahwa penyataan itu nyata, adanya.
Apakah kata selamanya, itu tidak ada?
Lantas, apa sebutan untuk orang orang yang bersama hingga tua?
Untuk apa orang mau bersama sampai usia menutup kisah cinta mereka jika masa adalah masalahnya?

Bukankah, itu berarti kau yang tak cukup bersama satu orang saja?

Senja mengajari kita, banyak hal.
Tapi tidak untuk waktu tanpa perihal.

- Belle àme

The art of waitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang