Force baru saja memarkirkan motor kesayangannya itu dan masuk ke dalam kos saat ia melihat Book sedang berdiri menunggunya.
"Ngapain lo di situ? Ngehalangin jalan orang," tanya Force dengan ekpresi datarnya.
"Lo..," ucap Book terhenti menahan kalimat selanjutnya yang ingin dikeluarkannya.
'Tahan Book. Ga boleh marah-marah,' batin Book sambil mencoba menenangkan emosinya.
Beberapa detik setelah proses menenangkan diri, Book pun berusaha tersenyum dan menyapa ramah Force.
"Hai Force. Baru pulang?," tanya Book basa basi karena tidak tahu topik apa yang harus dibicarakan. "Sorry ya kemarin gue lupa bilang makasih ke lo karena udah nganterin gue pulang".
Force hanya diam dan mengangguk saja. Dan mereka terdiam selama beberapa saat dalam kondisi canggung (setidaknya untuk Book).
"Lo ga perlu maksain diri buat bersikap ramah ke gue, Book," ucap Force memecahkan keheningan.
"Gue ga maksain diri," bantah Book cepat.
"Lo maksain diri karena omongan kak Mix tadi pagi kan?," lanjut Force lagi. "Walopun gue baru di sini, tapi gue udah bisa menebak lo bukan tipe orang yang gampang akrab sama orang lain. Kalo lo ga nyaman sama gue gapapa ga usah maksain diri lo".
"Sok tau banget lo. Gue bukan ga nyaman sama lo tapi lo nya aja yang nyebelin, suka bikin orang kesel,"gerutu Book, kesal karena rencana dia untuk baikan gagal.
"Yang kesel sama gue cuman lo doang deh Book. Anak-anak yang lain ga pernah ada yang bilang gitu ke gue," balas Force sedikit menaikkan alisnya, tanda dia tidak percaya perkataan Book.
"Ya mana gue tau. Kenapa lo cuman nyebelinnya ke gue doang?," tukas Book sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Ekspresi wajahnya cemberut dengan pipi gembul dan bibirnya yang dimajukan sedikit.
Force tanpa sadar tersenyum melihat wajah marah Book yang menurut dia sangat lucu dan menggemaskan.
"Kenapa ya? Mungkin karena lo lucu kayak gini kalo lagi marah," ucap Force santai yang membuat wajah Book memerah.
"Aneh lo. Yauda kalo lo ga mau baikan, gue balik aja ke kamar gue," balas Book cepat dan segera berbalik menuju kamarnya untuk menyembunyikan wajah merahnya dari Force.
"Hati-hati ntar jatoh," seru Force dari belakang.
"Berisik!," teriak Book dari kejauhan.
Force tertawa kecil melihat sikap Book dan tanpa ia sadari seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Ia pun berbalik dan mendapati Joong dibelakangnya.
"Jangan keseringan diganggu, ntar dia ngamuk beneran sama lo tau rasa lo," ucap Joong memberi wejangan.
"Gue ga ngerasa ngegangguin dia sih, dia nya aja yang sensitif sama gue," balas Force sambil mengangkat kedua bahunya.
"Lo tuh kayak anak sd yang demen gangguin orang yang disuka buat dapetin perhatiannya. Suka lo?," tanya Joong sambil tersenyum menggoda.
"Gimana gue bisa suka? Ngobrol baik-baik aja ga pernah. Dan lagi dia juga dari awal ga suka sama gue," jawab Force cuek sambil berjalan masuk menuju kamarnya.
"Kata gue sih lo suka dia Force," teriak Joong sambil ketawa kecil.
Force tidak membalas dan hanya memberikan Joong jari tengahnya dan melanjutkan masuk ke kamarnya, meninggalkan Joong yang masih menertawakannya.
Sementara itu di kamar Book.
Book menghempaskan badannya ke atas tempat tidur dengan kesal. Usahanya untuk baikan dengan Force gagal total.
Ingin melampiaskan kekesalannya, ia pun menelfon Mix, sumber dari masalahnya.
Setelah dering ketiga, teleponnya pun dijawab oleh Mix.
"Halo? Kenapa Book?," tanya Mix dari seberang, suaranya terdengar kecil karena tertutup suara bising disekitarnya.
"Usaha gue gatot alias gagal total!," keluh Book sambil menghembuskan napasnya dengan kesal.
"Hah? Maksud lo?," tanya Mix lagi karena tidak mengerti kenapa Book tiba-tiba marah padanya.
"Ya kan lo yang nyuruh gue baikan sama Force biar ga marah-marah," jawab Book.
"Iya, terus? Kenapa lo jadi marah-marah sekarang?," tanya Mix lagi. Kini suaranya mulai terdengar jelas karena dia sudah menjauhi kerumunan orang.
Book pun menceritakan apa yang baru saja terjadi pada Mix dengan detail dan ekpresi kesal.
"Gimana lo ga kesal digituin sama dia?," tanya Book setelah selesai menceritakan kronologi kejadiannya.
Mix tidak menjawab tetapi membalas dengan tertawa terbahak-bahak.
"Kok lo malah ketawa sih Mix? Tanggung jawab lo! Gara-gara ide lo tuh, gue bukannya baikan malah makin kesal sama tuh manusia satu"gerutu Book.
"Kayaknya emang si Force suka gangguin lo deh Book. Sengaja kali bikin lo marah hahahahaha," jawab Mix masih tertawa kencang.
"Bete banget gue sekarang. Udah lah gue mau tidur aja," ucap Book.
"Jangan marah-marah ntar cepet tua lo," goda Mix.
"Bodo amat. Lo utang es krim sama gue ya Mix. Ga gue maapin lo kalo ga ada es krim," ancam Book.
"Dih kenapa jadi salah gue? Kan ga ada hubungannya sama gue," elak Mix.
"Ya salah lo lah," ucap Book masih bersikeras dengan Mix.
Mix terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia menghela napas.
"Iya iya ntar gue beliin lo es krim. Gue taro di kulkas kos. Udah gue mau balik nih," jawab Mix menyerah.
"Yeei es krim. Ati-ati Mix, lop yu pul dah," ucap Book seketika senang setelah mendengar janji Mix.
KAMU SEDANG MEMBACA
In the End It's You and Me
Fanfiction'Gimana rasanya dipaksa menikah dengan orang yang paling tidak disukai dan ternyata adalah teman masa kecil dulu?' Book, cowok berusia 27 tahun yang hanya ingin hidupnya damai dihadapkan kenyataan mengejutkan dari orang tuanya yang memintanya (mema...