Selamat datang dalam drama pencarian calon istri Bapak Wicaksono!
***
Jam menunjukkan pukul 5 pagi, bontot Wicaksono tampak sibuk mondar-mandir membawa berbagai perlengkapannya yang akan dibawa dalam trip sekolah kali ini.
Efek Abang yang mau ikut trip sekolahnya membuat si bontot bersemangat sejak semalam bahkan berlanjut di pagi buta. Belum lagi Dada turut dibangunkan supaya membantunya mengemas barang.
"Dada tolong dong bantu adek, kepala adek udah pusing mau masukin apalagi?" Rengek si bontot—Abim.
Dada hanya bisa mengusap wajah bangun tidurnya sambil memproses kejadian yang dilihat. Bagaimana tidak, si bontot banyak memasukkan barang tidak diperlukan.
"Dek, biarin Mbak Cus ya yang siapin. Dada baru pulang jam 12 dan jam 5 pagi kamu udah bikin huru-hara."
Mendengar jawaban sang Dada membuat mata si bontot melotot tidak suka, "Dada ini nggak suka ya mau jalan-jalan sama adek dan abang? Ini kan barang buat abang biar nggak ribet entar disana kalo bosan."
"Haduh, bukan gitu maksud Dada dek, bahkan abang kamu aja masih ileran dalam kamar. Disini kamu udah ribet sendiri. Lagian itu keperluan kamu nggak sih, bukan abang. Ngapain juga abang main pistol di aquarium?"
"Dada itu nggak pernah tau kapan abang bosan. Adek cuma pengen abang seneng kok. Kalo nggak mau bantu udah deh Dada mending tidur lagi daripada duduk doang lihatin adek. Adek bisa kok sendirian. Adek kan udah sekolah." ucapnya sambil memasukkan barang-barangnya dengan sebal.
Dada cuma bisa ketawa lihat kelakuan anaknya. "Udah deh dek kamu ngaco itu kemas barangnya, tinggalin aja mending kita ngobrol sama abang biar dia bangun."
Si bontot melipat tangannya ke pinggangnya.
"Dada ini nggak kasian sama abang, biarin aja abang tidur kemarin abang bantuin Om Tio foto-foto."
"Lah, kamu nggak kasihan juga sama Dada. Kan, Dada juga bantu."
"Ya itu emang kerjaan orang gede. Abang kan belom gede makanya kasihan disuruh bantu-bantu."
Dadanya langsung melongo mendengar jawaban si kecil. Benar-benar kena pelet abangnya sih ini. Nggak tau aja Abang Bim sengaja cari duit buat jalan-jalan sama temennya.
"Aku bobo lagi aja di kamar abang. Dada jangan berisik." ucapnya sambil melangkah menuju tempat tujuan.
"Gue ada salah apa waktu itu anak dikandung sih. Gak ada sayang-sayangnya sama gue." herannya sambil mengikuti langkah si kecil.
Benar saja sesampainya di dekat kasur sulung ternyata si kecil sudah masuk dalam pelukan hangat Bima yang posisinya memang miring.
"Dada bobo dibelakang abang biar pelukan juga kayak adek dan abang. Romantis sekali ihh."
Terlalu gembira berada dipelukan si abang, si kecil sampai nggak sadar gerakannya bikin abangnya bangun langsung mengecek apa yang menganggu tidur nyenyaknya.
"Jam berapa, Da?"
"Lima lebih 15 menit."
"Ngapain disini?"
"Kamu nggak lihat adekmu udah jadi gulingmu sekarang?"
Mendengar perkataan sang Dada, Bima langsung menengok dalam pelukannya. Tak sadar langsung tersenyum melihat keberadaan adeknya yang sedang pura-pura tidur dalam pelukannya.
"Adekmu udah heboh mau pergi sama abangnya. Segala mainan mau dibawa biar abangnya nggak bosen. Nggak tau aja abangnya ikut karna mau cuci mata ngelihatin bening-bening."
"Abang mau lihat air bening ya, nanti aku temenin lihat kaca yang bening-bening ya abangggg!" celotehnya dengan kondisi pura-pura tidurnya.
"Siap bos! Nanti kita cari yang bening-bening biar seger. Lanjut tidur dulu ya paduka masih jam berapa ini!" ucapnya sambil membetulkan posisi tidurnya dan sang adek.
Dada yang lihat cuma bisa geleng-geleng kepala. Gemes tapi rada nyebelin menurutnya tingkah dua buntutnya tersebut dan ikut bergabung.
***
Sebagai bab pertama kita mari luncurkan keribetan aquarium date keluarga ini. Siapa yang setuju untuk lanjut? Silahkan titipkan komentar kalian ya. Terima kasih sudah membaca part ini!