2.

210 74 25
                                    


Dend telah tiba di kantornya, saat dia berjalan menuju ruangannya, ada sebuah tangan yang melingkar di lengannya.

"Sayang, kamu kemana aja sih lama banget, aku nungguin kamu tau" ucap perempuan disampingnya itu

"Maaf ya cantik, tadi saya harus sarapan dulu" ujar dend mengusap rambut perempuan itu.

"Oh gitu, aku kira kamu kemana ih kenapa ga bilang kan aku bisa nemenin kamu" ucap perempuan itu sembari menempelkan kepalanya di lengan dend

Tiba-tiba seorang karyawan mengejutkan mereka

"Maaf pak Dend, Bu Alletha saya hanya ingin mengantarkan berkas ini" ucap karyawan itu

"Terimakasih ya kal, kumpulkan semua karyawan ya 10 menit lagi kita meeting" ucap dend pada karyawan itu

"Baik pak, saya permisi dulu, mari Pak Bu" ucap karyawan yang bername tag kaleya itu

"Iya kal" jawab Alletha santai

"Sayang, siap² gih kita meeting abis ini" ujar dend pada sang kekasih yang juga sekretaris pribadinya.

"Hmm baru juga ketemu" jawab Alletha sembari mendengus kesal

"Nanti jam makan siang kita jalan jalan ya" ujar Dend membujuk kekasihnya itu.

"Bener ya? Pokoknya aku mau shopping hari ini" jawab Alletha sedikit merengek

"Iya sayang, anything for u my little princess" ucap Dend tersenyum sambil mengusap pipi Alletha dengan lembut.

Alletha segera bersiap menuju ke ruang meeting, sementara dend tengah merapikan beberapa berkas yang akan menjadi bahan meeting nya hari ini

****

Aca cs berada di tempat latihan mereka, ada dua orang sudah menunggu mereka di sudut ruangan.

"Hello guys" ucap Aiden menyapa mereka

"Kemana aja kalian,kebiasaan" jawab salah seorang diantara mereka

"Anu buk men tadi ada insiden dikit" jawab grizella

"Nah betol, tadi aca ketemu jodoh buk men" sambung Aiden

"Hah? Emang ada yg mau sama macan kek aca" jawab perempuan itu

"Pelan' bu Echa" jawab grizella pada perempuan yang bernama Echa itu

"Wah gila Lo ca diem' ternyata" jawab seorang laki² diantara mereka

"Heh gigi geraham percaya mereka sesat lu" ujar aca pada lelaki itu

"Nama gua Abraham bukan gigi geraham" jawab laki² bernama Abraham itu.

"Bacot ah" jawab aca sinis

"Emang siapa yg kalian temui" tanya Echa pada anak didiknya itu

"Baginda raja Dend Babbage ceunah" jawab grizella sembari menghayal wajah dend

"HAH?? SUMPAH?? DEMI APA??" Tanya Abraham dengan shock

"Iya terus tadi aca pegang'an tangan tau sama Dend" sambung Aiden dengan nada hiperbola nya

"Itu karena gua ngobatin dia ya setan bukan modus" ketus aca pada Aiden

"Udah udah nanti lagi gibahnya, ada yang harus saya bicarakan sama kalian" ujar Echa kepada mereka

"Ada apa gerangan wahai ibu managerku yang paling cantik" ucap Aiden menanggapi perkataan Echa

"Sepertinya kita harus berhenti disini, kita sudah mulai sepi job, sedangkan untuk biaya produksi dan pengorbitan kalian itu butuh biaya yang tidak sedikit" ucap Echa dengan wajah tertunduk lesu

"Tuhkan ca, gua bilang apa tadi, coba aja lu mau ngerayu dend jadi investor kita pasti gak akan kek gini" protes Aiden kepada aca

"Lo bisa diem gak hah? Lo pikir gua apaan nolongin orang pakek imbalan, gila lu ya" jawab aca dengan nada sedikit membentak

"Udah² kalian mau ribut sampe bunuh²an juga gak akan nyelesaiin masalah" lerai grizella

"Setuju, kalian pikir dengan kalian ribut duit bakal jatoh dari langit, engga!!! Mending kalian berdua mikir gimana solusi masalah ini, kalian gamau grup kita bubar kan? Mikir makanya" imbuh Abraham

"Aca, Aiden dengerin tuh kata temen² kalian, kalian gak cape apa ribut terus, saya aja cape dengerin kalian" tambah Echa

"Maaf Bu" jawab aca menurunkan nada bicaranya

"Iya Bu, saya minta maaf" jawab Aiden

"Gimana kalo kita pakek uang kas kita untuk jualan, nah nanti keuntungannya bisa kita buat cicil biaya lain²" usul grizella

"Kamu yakin? Kita hanya punya waktu 3minggu jel, sementara keuntungan penjualan kita juga gak akan mungkin langsung tembus sampai ratusan juta kan?" Sanggah Echa

"Seriusan 3 minggu doang?" Jawab Abraham

"Iya" jawab echa dengan singkat

Mereka berlima nampak frustasi memikirkan jalan keluar masalah mereka, mereka hanya bisa terdiam dan menundukkan kepala mereka.

****

Dend segera memulai meeting di kantornya, ia sedang memperhatikan presentasi produk yang ditampilkan oleh salah satu karyawannya.

"Jadi menurut saya, untuk produk kita kali ini kita harus memberikan gambaran yang colourfull agar tidak monoton penyampaiannya" ujar salah satu karyawan yang sedang berpresentasi

"Saya setuju dengan Nakula, untuk itu kita perlu seorang brand ambassador yang enerjik juga" sambung kaleya

"Bagaimana jika kita membuat iklan dengan variasi dancer" ujar salah seorang yang lain

"Dancer" Dend hanya membatin kata itu, namun tak bisa ia pungkiri memori di kepalanya kembali muncul

****

Flashback on :

"Kamu itu anak laki² paling tua di keluarga ini Dend!!! Mau tidak mau kamu harus meneruskan usaha papa kamu" ujar sang mama dengan nada penuh amarah

"Tapi ma, Pasion Dend itu di Dance bukan bisnis" sanggah Dend

"Persetan dengan Pasion dend, setuju atau tidak setuju kamu tetap harus kerja di perusahaan papa kamu, kalo engga, jangan salahin mama kalo kamu gabisa lihat adek kamu lagi!!!!" Ucap sang mama penuh ancaman

"Ma, Dend itu bukan robotnya mama yang bisa mama setir kemanapun mama mau, dend ini anak mama" ucap dend sedikit frustasi

"Dend cape ma, dend cape sama semua tuntutan mama, dend juga pengen kayak anak lain yang bebas nentuin pilihan mereka sendiri" tambah dend dengan sedikit membentak.

PLAKKKK
PLAKKKK

Dua buah tamparan mendarat di kedua pipi dend, membuat dend hanya meringis perih

"Justru karena kamu anak mama, kamu harus ikut semua perkataan mama, buat apa kamu lahir, kalau kamu hanya jadi seorang pembangkang!!!" Bentak sang mama

"Masih untung kami mau membesarkan kamu Dend!!! Masih untung kamu bisa hidup enak disini tidak lontang lantung di jalanan" imbuh sang papa

"Hidup enak? Hidup enak kata papa? Hidup dengan semua tuntutan, hidup tanpa kebebasan, itu yang papa bilang hidup enak hah?" Tambah dend kini amarahnya sudah tak bisa tertahan lagi

BUGHHH

Sebuah bogem kini mendarat di sudut bibirnya, membuat darah mengelucur dari sana.

"UDAH ? UDAH HAH? UDAH SEGINI DOANG HAH? KENAPA KALIAN BERDUA GAK NGEHAJAR AKU SAMPE MATI SEKALIAN HAH? OH ATAU KALIAN TAKUT, KALIAN TAKUT GAPUNYA BUDAK LAGI" Teriak Dend di hadapan kedua orang tuanya

Tanpa pikir panjang sang papa segera melepaskan sabuk nya dan langsung menghajar Dend hingga Dend tersungkur tak berdaya di lantai ruang tamunya.

FLASHBACK OFF

.
.
.
.
.
.
.

Hayo kira" gimana nasib aca cs? Dan apa yang akan terjadi pada dend selanjutnya?
See u next part geng

Like CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang