02

3 1 0
                                    


🌟StarGirl🌟
_______________ _______________ ____________

Sheila membuka gorden kamar, menatap dua orang di taman dengan tatapan yang sulit di artikan "dasar pick me, ketika hampir merebut suamiku. Kini ia merebut keponakanku satu-satunya." Mata hazel itu menatap tak suka pada dua orang yang duduk di kursi taman, asyik bercanda ria seolah tak ada yang akan memperhatikan.

Darren tampak memperlakukan Rensa bak ratu, bertingkah layaknya seorang anak di depan wanita tua yang wajahnya tampak tak termakan usia, hingga tiba-tiba saja sepasang tangan kekar memeluk erat pinggangnya.

Rangga menyanderkan dagunya pada bahu sang istri "ada apa sih?" Tanya Rangga hingga pandangannya pun terjatuh pada sosok yang berada di taman.

"Gak usah liat aku kayak gitu, sayang.." Rangga tertawa menyadari tatapan tajam Sheila terhadapnya. Lingkaran tangannya semakin mengerat dan menenggalamkan wajahnya pada leher istrinya.

"Kamu gak bosan mas?"

"Hm?"

Seolah respon itu bermaksud 'bosan kenapa?', Sheila menggigit bibirnya "kita gak punya anak..."

"Kita udah bahas itu sayang," Potong Rangga yang menatapnya serius, posisi pria itu kini menghadap pada Sheila, meletakkan kedua telapak tangannya di bahu wanita itu.

"Kamu itu prioritas, soal anak kita pikirin nanti."

Sheila memejamkan mata lelah "nantinya kapan?" Setidaknya ia ingin mengadopsi seorang anak di panti asuhan, program hamil dan bayi tabung yang mereka jalani menghabiskan waktu yang sia-sia.

"Kita adopsi anak aja..."

"Noo...." Kali ini pria itu benar-benar menunduk.

Bayangan masalalu ketika dirinya dituduh oleh ibu mertua bahwa dia mandul, veronika bilang akan menikahkan putrinya dengan pria lain jika berani mengadopsi anak. Veronika ingin cucu dari darah keluarga admaja!

Rangga tau watak wanita tua itu, ia akan mengorbankan putrinya hanya untuk memenuhi ambisinya.

"Sabar ya, dikit lagi.." Sheila menatap rangga dengan tatapan tak terbaca, seharusnya kalimat itu keluar dari mulutnya. Namun, kegigihan suaminya yang berharap empunyai anak membuat Sheila menyerah.

Padahal menurut rangga, mereka itu sama-sama bekerja keras.

Rangga membalas tatapan istrinya, wanita itu terdiam gagu tak menjawab. Mengalihkan pandangan ke arah taman menatap dua orang yang masih duduk di kursi taman.

Rangga tak tau apa yang di pikirkan wanita di hadapannya, yang pasti ia tahu maksud tatapan dari mata hazel itu. Sheila tampak iri, benci, menatap Rensa yang tampak akrab dengan keponakannya melebihi dirinya sendiri.

***

Lingga menatap pemandangan di dekat kolam, ada banyak kenangan di tempat ini. Dan itu semua tak akan lingga lupakan, masa-masa yang indah itu benar-benar lingga rindu.

Dengan gaya yang berwibawa, lingga menenggak wine yang bertengger di tangan kanannya "by... " Pria itu berbalik mendapati dua perempuan yang berjalan ke arahnya.

"Rensa mana? Tak kau ajak?" Setelah berpisah dengan teman-teman semasa SMA, gaya bahasa mereka terdengar dewasa. Semuanya memang tampak berubah.

"Tadi sama Darren, anak itu sangat lengket pada rensa." Cantika berceletuk, wajahnya tampak datar, memikirkan masalalu gadis itu melanjutkan "dia pun tak akan sudi mendatangi tempat ini, kenangan buruk nya dengan ray ketika mencium Tamara tak akan ia lupakan."

"Ah iya! Aku ingat betul kejadian itu!" Kanaya berseru heboh, hingga sebuah batu yang sengaja di lempar ke dalam kolam membuat lingga terciprat dan mengenai baju-nya.

2023-2004Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang