BWY|| 5

2.8K 259 13
                                    


Di pagi hari yang cerah di rumah kediaman keluarga Kim ada seorang wanita bermata kucing sedang duduk di meja makan sambil menikmati teh hijau kesukaannya. Dia sudah siap untuk ke kampus namun memilih untuk menikmati teh buatan Eomma Kim terlebih dahulu.

Di tengah kesendirian nya, Jennie terkejut dengan kehadiran seorang gadis berponi yang tiba-tiba ada di samping nya.

Lisa meletakkan sebelah tangan di atas meja sedangkan tangan yang lain di sandaran tempat duduk nya. Lisa sedikit membungkuk untuk menatap wajah kekasihnya dari dekat.

"pagi pacar~~."

Pipi Jennie segera memerah kala mendengar sapaan manis dari Lalisa di pagi hari, belum lagi dengan wajah mereka yang berjarak begitu dekat membuatnya terpaku untuk beberapa saat. matanya berkedip beberapa kali, baru dia ingat bahwa sekarang dirinya sudah menjadi 'kekasih' dari si bocah kematian ini.

Jennie mencengkram erat cangkir teh lalu menolehkan kembali kepala nya ke depan. Jennie berdehem kemudian meminum kembali teh milik nya.

"Apa yang kau lakukan di sini? "

"Aku? Hmm menjemput pacarku. Unnie akan ke kampus kan?." Lisa menyengir tanpa mengubah posisinya dan tersenyum semakin lebar saat Jennie kini juga menatapnya.

Wanita itu meneguk sekali lagi green tea nya lalu menggeleng. "Tidak perlu, Lisa. Aku bisa pergi sendiri."

"Aaaa~ unniee.." lalisa merengek, menegakkan tubuhnya sambil menghentak kaki ke lantai karena tidak suka dengan jawaban Jennie. "Unnie aku sudah mati-matian datang ke sini loh. Masa iya Unnie tidak ingin aku antarkan? Ini hari pertama kita jadi sepasang kekasih Unnieee.. Unnie tidak kasihan padaku yang imut ini??. "

Gezz..

Jennie memijat di antara kedua keningnya, mendengar rengek kan bocah itu tiba-tiba membuat Jennie sakit kepala.

"Lisa, aku tidak meminta mu untuk menjemput ku. Lagi pula aku memiliki mobil sendiri dan aku bisa mengendarainya." Jennie berucap sambil menggeleng, tidak habis pikir saja dengan Lisa yang lebih memilih untuk merepotkan dirinya sendiri.

Lisa tetap merasa tidak puas. Dia berdecak pinggang dan menatap Jennie sinis
"Unnie kau menyebalkan. "

"Jika aku menyebalkan, maka kau jauh lebih menyebalkan Lisa.". Jawab Jennie acuh tak acuh namun mampu membuat Lisa mengaku kalah.

"haishh, aku memang tidak akan pernah menang dirimu."

"Itu kau tau..". Ucap Jennie dengan cangkir teh yang berada di bibirnya.

Satu hal yang Jennie senangi adalah Lisa yang mudah sekali mengalah pada dirinya.

Dia pun menatap gadis muda itu.. "Lebih baik kau pergi ke sekolah sekarang Lisa. Ini sudah hampir jam masuk. Tidak usah mengkhawatirkan ku. Oke? Fokuslah dengan belajar mu".. Kali ini Jennie berucap dengan lebih tenang lagi. Berusaha sebaik mungkin untuk memberikan pengertian kepada gadis yang menurutnya masih kekanakan.

Lalisa cemberut, "tapi aku masih ingin bersama mu unniee."..

Jawaban yang sudah Jennie duga akan Lisa ucapkan. Ia pun tidak lagi menyahut dan memutuskan untuk lebih cepat menghabiskan teh hijau miliknya.

Sedangkan Lisa, saat melihat Jennie yang kembali meminum teh itu membuatnya penasaran. Lisa pun mencolek bahu Jennie, membuat Jennie menatapnya lagi.

"apa itu enak?" Lisa menunjuk cangkir Jennie.

Jennie menunduk mengikuti arah telunjuk si gadis muda itu.

"ya, ini enak. Kau mau? " tanya-nya yang di jawab dengan anggukan. Melihat itu membuat Jennie berinisiatif untuk membuatkan satu untuk sang kekasih.

ʙᴇ ᴡɪᴛʜ ʏᴏᴜ || ʲᵉⁿˡᶦˢᵃTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang