Sacrifice 3

871 93 105
                                    

Disclaimer : Jujutsu Kaisen by Gege Akutami

A Fanfiction by Noisseggra

Pair : Gojo Satoru X Ryomen Sukuna

Genre : Supernatural, Drama, Romance, Gore

PERINGATAN : Fanfic ini berisi banyak adegan kekerasan, immoral, adegan seksual dan dewasa. Jika ini bukan selera kalian, tolong nggak usah baca fanfic ini.

OOC (Out of Character), YAOI, BL, SHOUNEN AI, RATED M, AU (Alternate Universe), maybe typo (s)

You have been warned !!

Fanfic ini terinspirasi dari sebuah post di group facebook yang menceritakan tentang lore Sukuna mengenai 'unwanted child'.

Author Note : Fanfic ini ditulis untuk kepuasan pribadi, jadi serah aing mau nulis apa :"V

.

.

Sacrifice

.

.

Satoru tak pernah menanyakan soal alasan Sukuna melakukan apa yang ia lakukan, karena ia tahu Sukuna tak akan menjawabnya. Yang Satoru tahu, Sukuna adalah satu-satunya kutukan yang tak memakan persembahan untuknya, khususnya anak-anak kecil, ia menguburkan jasad mereka dengan layak, dan membawa jiwa mereka ke sebuah tempat untuk bermain selamanya.

Satoru masih menjalani harinya seperti biasa. Ia membantu Sukuna melakukan beberapa hal, dan merusuh pekerjaan Sukuna.

Malam itu Satoru sedang bertugas mengambil laporan dari kutukan yang hidup di sebuah rawa. Sesosok kutukan berbentuk buaya putih yang ramah. Ia tak bisa mengantar laporan karena anak-anaknya begitu banyak dan tak membiarkannya pergi, karena itulah laporan darinya harus selalu dijemput.

"Terimakasih banyak," ucap kutukan buaya itu setelah menyerahkan laporannya ke Satoru. Satoru melangkah pergi saat ia melihat beberapa anakan kutukan buaya bersembunyi dan menatap ke arahnya.

"Psst...psstt...oh jadi dia orangnya," mereka berbisik-bisik.

Satoru mendekat dan berjongkok di hadapan mereka. "Hoy, aku di depan kalian. Tidak sopan berbisik-bisik. Kalian membicarakan apa?" tanya Satoru.

"Ano, apa benar kau pengantin nya raja kutukan Ryomen Sukuna-sama?" tanya satu bocah.

"Hah? Pengantin? Bukan, aku hanya mengikat shibari dengannya."

"Tapi kudengar, kau mengikat shibari seluruh jiwa dan ragamu dalam keabadian bersama Ryomen Sukuna-sama. Kata Ibu itu pernikahan."

"..." Satoru terdiam sesaat, tapi ia lalu menyadari kalau ucapan bocah itu ada benarnya. Bukankah itu seperti sumpah pernikahan? Seketika wajah Satoru memerah total.

"Ah, ternyata benar ya," boca-bocah itu mulai ribut.

"Pasti benar, soalnya wajah Ibu juga memerah kalau sedang berbicara soal ayah. Waa waa waa..."

"U-urusai...aku tidak..."

Si kutukan buaya menghampiri. "Ah maaf, anak-anakku ribut ya. Ada apa ini? Sshh...jangan ribut, beliau adalah tamu," ia mencoba menenangkan.

"Ibu, Ibu, ternyata benar kata Ibu. Dia pengantin Ryomen Sukuna-sama."

"I-itu...tidak...bukan..." Satoru mengibas-ngibaskan tangannya penanda bukan. "Kami hanya...shibari..."

Kutukan buaya yang melihat gelagat Satoru itu sepertinya mengerti apa yang terjadi. Jadi ia menambahi saja. "Ara, tapi shibari dengan mengikat jiwa dan raga untuk selamanya bersama seseorang bukankah seperti pernikahan? Apakah aku salah?" godanya.

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang