1. | I Want You

369 20 0
                                    

Semua anggota organisasi Debat Universitas Chulalongkorn itu mengadakan perayaan setelah kemenangan mereka di tingkat nasional. Waktu menunjukkan pukul sebelas malam, teman-teman nya yang lain telah berpencar dengan urusan nya masing-masing.

Fourth dan Dunk berjalan keluar dari Bar dimana mereka mengadakan perayaan tersebut.

"Fourth, lo beneran gak mau bareng gue aja? Kak Joong gak akan keberatan kok nganterin lo dulu." Ucap Dunk.

"Gak usah Dunk, gue naik taksi aja. Masih banyak kalau jam segini, belum tengah malam kan." Balas Fourth.

"Oke deh kalau gitu. Gue duluan yaa.." Ucapnya meninggalkan Fourth seorang diri.

Fourth menyeret langkah kaki nya menuju pinggir jalan raya untuk mencari taksi.
Tiba-tiba ia merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya. Segera ia menepi berpegangan pada sebuah pohon yang berada di dekatnya. Mual mulai ia rasakan. Fourth memuntahkan seluruh isi perut nya, membuat ia terkulai lemas.

Ia tidak mabuk sama sekali, ia masih benar-benar sadar. Tapi tubuhnya lemas bukan main. Ia ambruk di samping pohon itu. Tetap mencoba mencari posisi yang nyaman dengan sisa-sisa tenaga nya. Ia baru ingat bahwa dirinya melewatkan makan siang, dan sekarang yang masuk ke tubuhnya hanyalah alkohol. Walaupun tak banyak, tetap saja tubuhnya tak terima.

Fourth hampir kehilangan kesadaran ketika seseorang menghampiri nya, menepuk-nepuk pipinya pelan, namun Fourth benar-benar sudah tak sanggup membuka matanya, setelah nya ia tak sadarkan diri.

**

Fourth membuka matanya perlahan, namun yang ia lihat hanya kegelapan. Satu-satunya cahaya yang ada adalah dari luar jendela dengan gorden yang dibiarkan terbuka. Pemandangan diluar adalah suasana kota dari ketinggian, menandakan ia sedang berada di hotel atau apartemen dengan lantai yang cukup tinggi.

Ia melirik tubuhnya yang sudah berbalut piyama. Kemudian matanya menatap jam digital di nakas samping tempat tidur, waktu menunjukan hampir pukul tiga pagi. Ia kemudian menghela nafas panjang. Terakhir yang ia ingat seseorang menghampiri nya sebelum ia tak sadarkan diri. Mungkinkah orang tersebut yang menolong Fourth sekarang?

Tubuhnya sudah terasa lebih baik, Fourth berusaha untuk bangun dari ranjang. Ia keluar dari kamar itu perlahan, tak ada siapapun di apartemen yang tak terlalu luas ini. Kemudian matanya beralih kearah balkon, seorang pria berdiri disana mencondongkan tubuh nya bertumpu pada besi penyangga. Posisi nya membelakangi Fourth, sehingga ia tak tahu pasti siapa pria ini.

Pria dengan tubuh tinggi, pundak yang lebar, proporsi tubuh yang sempurna. Tapi Fourth merasa tak familiar dengan sosok itu. Ia pun berjalan kearah balkon tanpa suara.

Ketika Fourth mendekat, pria itu tak bergeming sama sekali. Seperti nya ia tak menyadari kehadiran Fourth disana.

Mata pria itu menatap lurus ke sebuah foto yang sedang ia pegang. Sebuah foto kelulusan sekolah, yang mana Fourth sangat mengenali nya. Karena dirinya juga berada di dalam foto tersebut.

Tanpa aba-aba Fourth mengambil foto itu dari tangan si pria, membuat orang itu terkejut.

"Fou?" Ucap si pria tinggi itu.

"Lo kenal gue?" Tanya Fourth.

"Fou, lo perlu istirahat." Ucapnya lagi dengan nada khawatir.

"Lo punya foto ini dari mana?"

"Fou?"

"JAWAB GUE!"

Pria tinggi itu menghela nafas sebentar.

"Oke. Pertama, gue gak ada niat jahat sama lo. Lo jangan takut sama gue. Kedua, ya gue kenal lo. Ketiga, gue punya foto itu karena itu foto kelulusan gue."

CRUSH (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang