01 : And I'm still for you

500 42 0
                                    

Di ruangan yang gelap, tidak ada penerangan satu pun, kotor dan juga lembab. Jungwon terduduk di kursi kayu dengan tangan dan kakinya yang di ikat tali tambang besar. Dia merasa putus asa, serta pasrah menunggu ajal yang sebentar lagi menjemputnya.

Jungwon berada di ruangan yang sempit dan gelap ini, selama lebih dari 10 hari. Tentunya dengan rasa lemas dan lapar yang menghampirinya setiap hari.

Saat itu, Jungwon sepulang kerja tiba-tiba di hampiri oleh seseorang, tapi dia tidak mengetahui seseorang tersebut. Karena gelapnya malam, di tambah orang itu pun memakai pakaian serba hitam, membuat Jungwon sulit mengenali rupanya.

Yang Jungwon ingat hanyalah, seseorang itu mengajaknya berbicara, menanyakan bahwa perumahan Hybe terletak di daerah mana, dan saat Jungwon menjelaskan kepada orang tersebut, orang tersebut langsung memukul bagian belakang kepala Jungwon tanpa Jungwon sadari. Setelah itu, Jungwon terbangun dan sudah berada di tempat kurang pencahayaan seperti ini.

Tapi sampai kini, dia tidak melihat siapa pun yang masuk ke dalam ruangan tempat dia di kurung. Hanya penjaganya saja yang berdiri di depan pintu setiap hari, dan kadang memberikan Jungwon roti untuk dia makan. Tetap saja Jungwon merasa lapar, Jungwon sempat berfikir mungkin dia sekarang terkena dehidrasi.

Jungwon meringis pedih, 'Siapapun tolong aku sekarang.' Serunya dalam hati.

Beruntung saja mulutnya tidak di lakban seperti penculikan lain. Walaupun begitu dia tetap saja tidak bisa berteriak meminta bantuan, karena sekilas yang Jungwon lihat saat penjaga membuka pintu untuk memberinya roti, ruangan ini berada di tengah-tengah hutan.

Terbukti dari yang Jungwon dengar setiap malam ada suara burung-burung khas dan suara hewan-hewan hutan serta banyaknya semilir angin yang berhembus, Jungwon semakin yakin bahwa dia di bawa jauh dari perkotaan.

Namun, kalau boleh berharap. Jungwon ingin bisa secepatnya keluar dari tempat gelap ini.

•••

Jungwon terbangun dari tidurnya, karena berisiknya suara lolongan serigala. Ternyata hari sudah berganti malam.
Bahkan dia sama sekali tidak mengetahui jam berapa sekarang.

Keheningan ini sungguh membuat perasaan Jungwon hampa. Sampai kapan dia akan ada disini? Apakah sampai dia mati?

Jungwon menundukkan kepalanya beberapa saat, di dalam hatinya terasa campur aduk, sedih, marah, hampa dan perasaan menyerah menyatu di dalam dirinya.

Sepertinya tidak akan ada orang yang menolongnya. Jungwon terus berfikir seperti itu.

Sampai terdengar suara pintu yang di buka dari luar, Jungwon langsung menaikkan pandangannya, dan matanya menatap bingung orang yang perlahan mulai berjalan ke arahnya.

Jungwon sama sekali tidak mengenal orang tersebut. Tapi paras orang tersebut sangat-sangat manis jika di lihat, bahkan tidak cocok untuk menjadi penculik pikir Jungwon sesaat.

Seseorang yang berparas manis tersebut tiba-tiba menjentikkan jarinya di hadapan wajah Jungwon. Membuat Jungwon yang tadinya sedang melamun menjadi tersadar.

"Hai, Yang Jungwon."

"Apa kabar? Kabarmu baik kan?" Tanya seseorang tersebut dengan rasa tidak bersalahnya.

Lalu di balas oleh Jungwon dengan tatapan marahnya. "Lu gak bisa lihat sendiri, huh?" Setelah itu membuang pandangannya ke samping.

Orang tersebut hanya tersenyum melihat Jungwon yang marah, akhirnya dia bisa melihat Jungwon secara dekat setelah sekian lama.

"Maaf sebelumnya, karena aku membawa kamu ke tempat ini."

"Alasannya aku takut, Jungwon."

"Takut kehilangan kamu."

"Dengan adanya kamu disini, kamu akan terus berada di jangkauan aku, dan aku gak perlu takut lagi kamu bakalan pergi."

Paranoid | YangsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang