3. Cuaca

3 0 0
                                    

Sekarang cuaca di sore hari mulai terlihat mendung tapi tidak ada tanda tanda akan turun hujan, Javasa pun berdecak dan melemparkan diri ke kasur

"Hujan kemarilah..."

Dua hari yang lalu Hujan turun membasahi semuanya lalu tidak ada Hujan lagi yang turun padahal cuaca sedang mendung. Apa Hujan begitu bosan dengan Javasa Rakanda ini?

"Hujan, kau bosan ya melihat Javasa Rakanda yang kelihatan seperti gembel karena keseringan menangis saat kau datang?

- Ayo turunlah Aku berjanji tidak akan menangis lagi saat kau datang membasahi yang ada di luar sana, tapi aku hanya ingin melepaskan rasa kesalku sambil melihat Hujan turun."

Sehabis mengucapkan itu Javasa akhirnya tertidur sampai Malam hari pun tiba

"Vasa, Sayang" Panggil sang mama tapi tidak ada sahutan tetapi pintunya tidak terkunci jadi beliau bisa saja mengecek keadaan di dalam

"Astaga tidur rupanya" Setelah wanita itu mengecek keadaan didalam, ia pun segera turun lagi kebawah untuk menyiapkan makan malam untuk Javasa dan dirinya

"Javasa, mama tidak menyangka bahwa kamu sekarang sudah tumbuh dewasa perasaan baru kemarin mama buatkan kamu susu dan mengajarkan kamu cara berbicara sekarang sudah dewasa saja.

- Sehat sehat terus ya Vasa jangan nakal mama tidak ada mengajarkan nakal nakal begitu, kalau mama sudah tidak ada tolong jaga rumahnya jangan sampai terbengkalai ya nak. Mama selalu mendoakan mu anakku Javasa Rakanda."

"Eumhh, Sudah malam?" Javasa yang tadi tertidur pun menggeliat karena sudah merasa cukup tidur sorenya tapi ternyata kebablasan sampai malam

"Mana udah Jam 19.20" Javasa pun akhirnya bangkit dari kasur dan pergi mandi

Setelah mandi, ia turun kebawah dan mendapati sang mama sedang menonton TV di sana

"Ma, Vasa lapar" Ucap Javasa lalu sang mama pun menoleh kearah Javasa

"Itu di meja sudah mama siapkan makan malamnya, makan aja. mama sebentar lagi kok" Javasa pun mengangguk dan pergi ke meja makan dan ia mulai duduk di sana sambil memakan masakan sang mama yang terasa sangat enak

"Gimana enak tidak masakan mama?" Tanya sang mama lalu di balas anggukan mantap oleh Javasa sang mama pun tersenyum dan mengusap kepala sang anak

"Kamu cepat banget tumbuh dewasanya, perasaan baru kemarin mama gantiin popok kamu" Wanita itu pun terkekeh

"Mama ngode ya biar Vasa nggak ninggalin mama nikah terus Vasa punya keluarga kecil sendiri" Javasa pun tertawa diikuti sang mama

ruang makan itu pun terasa menjadi ramai karena Javasa dan Mamanya sedang tertawa sambil bercanda

sangat lucu.

"Hujan kapan kau turun?"

Javasa lelah menunggu Hujan untuk segera turun karena ada banyak cerita yang ingin Javasa keluhkan tetapi Hujan tidak kunjung turun membasahi bumi

"Semoga besok engkau turun dan membasahi bumi, karena ada banyak cerita yang ingin aku ceritakan"

Dan Ia pun terlelap karena sudah lelah menunggu Hujan datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan kemarilah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang