"Malam yang indah, Bulan dan Bintang menemani Malamku. Selain Hujan aku juga menyukai Malam aku tidak suka Siang, Saat siang aku selalu menahan apa yang aku rasakan saat Malam tiba aku mulai mengeluarkan apa yang aku pendam dan mulai menangis
- Aku tahu, aku adalah orang yang lemah tapi tanpa orang sadari aku menangis karena ada sebabnya bukan tanpa sebab... Di siang hari aku tersenyum dan tertawa seperti tidak ada masalah dalam hidup"
"Tetapi saat malam aku mulai menangis untuk mengeluarkan sesak yang teramat dalam, aku sempat berpikir kalau aku 'Bunuh Diri' Saja untuk menyelesaikan masalah tapi aku urungkan karena dengan itu kita juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah dengan Bunuh Diri dan hanyalah mendapatkan dosa yang melimpah"
"Aku akan selalu berdoa agar kehidupanku berjalan dengan baik dan tidak ada masalah lagi dan tidak akan berpikiran ingin Bunuh Diri untuk menyelesaikan masalah, karena Penyesalan Selalu Datang Di Akhir."
•
•
•
•
"Vasa, ayo bangun nak nanti telat" Wanita yang berjabat sebagai Orang tua dari Javasa pun segera membangunkan sang Anak yang masih tertidur
Jam menunjukkan pukul 05.26, Javasa bergegas bangun dan berlari untuk mengambil handuknya dan segera mandi. Setelah mandi dan memakai seragam sekolah, Ia pun turun kebawah untuk sarapan selesai sarapan Javasa berpamitan kepada Orang Tuanya
"Ma, Vasa berangkat dulu ya" Sang mama pun mengangguk dan tak lupa mengecup pucuk kepala sang anak
"Hati hati di jalan ya Sa, jangan ngebut ngebut gapapa pelan asalkan selamat sampai keSekolahnya" Javasa pun tersenyum dan tak lupa untuk mengucapkan salam sebelum berangkat
Sesampainya di sekolah, Javasa berlari untuk menuju kelasnya. Ia telat karena pas di jalan tadi jalanan macet
"Vasa, tumben telat Sa?" Tanya sang teman sebangkunya yang bernama Alvin Argantara
"Iyo, jalanan macet jencek"Javasa pun meletakan tasnya dan segera duduk di kursi karena 2 Menit lagi Bel masuk berbunyi
~~~~
"Javasa Rakanda"
"Saya bu" Jawab Javasa saat ia di panggil sang guru
"Tugas kamu kemana!, di sini Nilai kamu kosong semua atau kamu selalu malas untuk mengerjakannya!!?" Lalu Javasa pun berjalan kearah sang guru dan memperlihatkan buku tulisnya yang sudah di beri nilai semua
"Sudah bu, Mungkin ibu saja yang malas untuk memasukan nilai saya kesitu." Lalu Javasa pun balik kekursinya kembali
"Ada apa Sa?" Tanya sang teman di sebelahnya
"Toh guru apaan males masukan nilai aku" Ucap Javasa yang tidak menoleh kearah Alvin karena ia sangatlah kesal kepada guru tersebut
•
•
•
Jam pulang pun tiba semua anak yang di sekolah pun segera bubar dan kembali kerumahnya masing masing
"Kak Java... eum anu boleh ikut pulang enggak?" Javasa yang mendengar namanya di panggil pun menoleh
"Maaf ya kayanya gabisa" Perempuan itu menggeleng dan berjalan sendirian untuk menuju pulang kerumahnya
Javasa segera melajukan motornya dan bisa ia rasakan di tengah jalan ada air yang membasahi tubuhnya dan ternyata hujan sedang turun Javasa segera menepi terlebih dahulu dan berteduh
"Hujan... Terimakasih sudah turun dan membasahi semuanya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan kemarilah.
Cerita Pendek"Hujan Kemarilah..." Seorang laki laki yang penyuka Hujan dan terus terusan Hujan turun membasahi alam semesta ingin tahu kelanjutannya? Ayo segera baca!