Langit yang berwarna biru cerah sempurna dan cahaya terang menyoroti salah satu kamar milik sepasang suami istri. Mereka baru saja melahirkan anak laki laki yang mungkin bisa membuat keluarga mereka bahagia.
Namun hal yang membuat mereka terkejut. Kelahiran anak pertamanya itu di kelilingi oleh cahaya. Bahkan bayi yang baru saja lahir itu tidak mengeluarkan tangis sama sekali.
Park Jeongwoo. Hyesun memberi nama putranya Park Jeongwoo. Meski bingung apa yang terjadi dengan putranya, tetapi sang dokter berkata kalau bayinya sehat.
Tapi Hyesun dan Giseok tetap tidak percaya. Apalagi, ada tanda bulan sabit di lengan putranya. Apakah ini sebuah keturunan? Putranya memiliki garis keturunan? Lantas dari siapa?
Giseok membiarkan istrinya beristirahat dan menggantikan sang istri untuk menggendong putranya. Namun seketika, sebuah bayangan hitam muncul dari arah jendela membuat mata Giseok membulat sempurna.
"Bayangan apa itu?"
Saat Giseok ingin menyimpan putranya di kasur, namun bayangan putih menyela bayangan hitam hingga bayangan hitam tersebut hilang.
Cahaya putih tersebut berubah menjadi sosok wanita cantik dengan gaun putih serta cahaya putih yang mengelilinginya.
"Siapa kau?" Tanya Hyesun.
Sosok tersebut tersenyum. Ia mengambil alih bayi dari gendongan Giseok. Awalnya Giseok ingin menarik kembali bayinya, namun sosok itu tersenyum tulus seperti meyakinkan dirinya kalau bayinya tak akan di lukai sama sekali.
Sosok itu memegang leher bayi sepasang suami istri tersebut. Munculah cahaya putih hingga suatu kalung muncul di leher bayi tersebut.
"Suatu saat, kalung ini akan menjadi saksi apa saja yang terjadi dengan putra kalian."
Sosok itu kembali tersenyum. Ia mengembalikan bayi tersebut ke gendongan Giseok. Namun sebelum tubuh sosok itu berubah total menjadi cahaya, sosok itu menempelkan jari telunjuknya di kening bayi tersebut. Setelahnya, ia tersenyum simpul.
"Putra kalian, putraku juga. Itu garis keturunanku."
Hyesun hanya diam tak bisa berkata kata lagi. "S-siapa?" Tanya Hyesun.
"Ratu, Gecien."
Setelah menjawab hal tersebut. Sosok wanita tersebut berubah menjadi cahaya kemudian hilang hingga suara tangisan bayi terdengar membuat Giseok dan Hyesun tersenyum.
"Aduh, anak ayah cup cup. Sayang, sayang. Jeje~" goda Giseok sembari mengayunkan bayinya kesana kemari membuat sang bayi berhenti menangis.
Bau anyir tercium dimana mana. Sosok lelaki jangkung berkulit putih pucat serta hidung mancung itu seperti tengah melakukan ritual.
Sesaat, angin kencang muncul, terdengar ricuh Auman suara serigala dimana mana. Beberapa orang yang berjaga berlarian untuk melindungi sosok yang tengah melakukan ritual tersebut dan menjaganya dengan cara membelakanginya mereka membentuk lingkaran saling membelakangi satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Of Descent
FantasyKelahiran bayi laki laki yang membuat sosok lelaki jangkung perawakan bak monster bangkit dari ritualnya. Sosok bayi yang memiliki garis keturunan dari ratu terkuat saat 750 tahun yang lalu. Bayi yang di incar oleh beberapa orang yang bukan manusia...