[Slow Update]
BE MY HOME SEQUEL 🏡
Tentang kehidupan keluarga kecil Jung yang menghadirkan banyak warna di setiap harinya. Jeno si kepala keluarga yang bisa diandalkan, Renjun si ibu muda yang kesabarannya setipis tisu, Jisung si sulung yang berhat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siapa yang kangen sama keluarga kecil Jung ☝🏻 Update ini buat keluarga Jung versi mini dulu ya, waktu Jiji umur 5 tahun dan belum ketemu mamanya ☹️
Ini buat request salah satu reader-nim Rensphile yang pengen tahu gimana hari pertama Jiji sekolah ☺️ Di sini Jiji juga bakal ngenalin teman pertamanya dia loh!
Langsung baca aja kalau penasaran, jangan lupa vomment! Dan boleh banget request ide cerita buat keluarga kecil Jung. Siapa tahu aku kabulin 😌
•♡•
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Seiring dengan musim yang berganti, Jung Jisung juga bertumbuh menjadi anak yang manis. Jeno terkejut ketika merayakan ulang tahun putranya yang kelima. Ternyata, dia sudah selama ini membesarkan Jisung seorang diri.
Tentu bukan hal yang mudah menjadi orang tua tunggal. Meskipun Jisung adalah tipe anak yang tenang, tapi bukan berarti anak itu tidak pernah membuat Jeno sakit kepala. Ketika Jisung mulai bisa berjalan, anak itu menjadi lebih aktif sehingga Jeno tidak boleh lengah mengawasinya. Lalu saat Jisung mulai pandai berbicara, Jeno harus sabar menjawab satu per satu pertanyaan anaknya yang terkadang di luar nalar. Yang terparah adalah saat Jisung tiba-tiba menghilang di tengah festival salju. Secara tak sengaja gandengan Jeno dengan anaknya terlepas yang mengakibatkan Jisung tertinggal ditelan orang-orang yang berlalu lalang. Beruntung, ada orang baik yang membantu Jisung pergi ke pihak keamanan sehingga Jeno menjemputnya disana.
Sebenarnya ada yang mengganggu pikiran Jeno belakangan ini. Dirinya khawatir Jisung akan kesulitan berteman karena selama ini, anak itu hanya berinteraksi dengan dirinya, Mark, Haechan, juga Winter. Jisung tidak punya teman yang seumuran dengannya. Dan ketika sudah masuk usianya untuk bersekolah, kekhawatiran Jeno seolah menjadi nyata. Bagaimana caranya mengenalkan lingkungan baru pada Jisung?
"Jiji sedang apa nak?" Tanya Jeno begitu masuk ke kamar putranya. Dia ikut tengkurap di samping Jisung yang sibuk membolak-balik buku cerita bergambarnya yang baru.
"Papa, bacakan cerita untuk Jiji boleh?" Pinta Jisung dengan suaranya yang menggemaskan. Tangan kecilnya sedikit menggeser buku cerita itu agar lebih dekat dengan papanya.
Jeno memperhatikan gambar ikan berwarna kuning yang berenang sendirian di dasar laut. Kalau tidak salah, tadi dia membaca sinopsis buku itu yang mengisahkan seekor ikan kesepian. "Jiji mau punya teman tidak?"
"Teman itu apa pa?" Tanya Jisung dengan tatapannya yang polos.
"Teman itu orang-orang yang baik sama Jiji, mau mendengarkan cerita Jiji, dan mau bermain sama Jiji." Jeno menjelaskannya dengan bahasa yang sekiranya dapat dipahami oleh anak usia lima tahun.
