Part 2

13 1 0
                                    




"s*alan lo pengen m*ti hah?" jaki berteriak sambil tertatih berusaha bangkit

"m-maaf gue gak sengaja" mey tidak menyangka kalau keputusan nya akan menjadi sebuah petaka, mey bangkit dan berusaha untuk menolong seseorang yang dia buat celaka "m-maaf gue gak sengaja tadi, gue gak tau kalo lo-" belum sempat mey melanjutkan perkataann nya, jaki langsung berteriak "lo kalo mau m*ti jangan ngajak2" teriakan jaki makin mengundang orang berdatangan untuk mencari tahu

bulir air mata mulai berjatuhan dari pelupuk mata mey, dia bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, untung saja ada seseorang yang menghubungi ambulan dan polisi untuk menangani kejadian tersebut,

***

mey,jaki juga beberapa polisi bermediasi di sebuah ruangan di rumasakit dekat tempat kejadian, polisi menengahi tentang kasus ini meminta keterangan mey dan jaki atas kecelakaan tadi,

"jadi bagai mana? mengapa anda sangat lalai hingga mengakibatkan kecelakaan seperti ini" ucap seorang pria berseragam polisi itu

mey memberikan keterangan, ia bercerita sambil berlinangan air mata, sementara itu jaki bersikukuh ingin mey mengganti semua kerugian yang harus jaki alami "kerugian saya mencapai 350jt pak, dan saya ingin dia membayarnya" seraya meunjukan jari nya kepada mey

mey yang tertunduk lesu berkata lirih "harus nyari ke mana gue duit sebanyak itu?" jaki yang mendengar ucapan lirih mey mendelikan pandangan lalu berkata "apa lo tau harga motor gue berapa? lo gak tau biaya rumah sakit berapa? tapi kalo di fikir pantes juga sih, orang miskin macam lo mana ngerti" ucap jaki tersenyum sinis

"gue minta waktu untuk bayar itu semua, gue minta lo bisa memaklumi nya, karena seperti kata lo, bagi gue yang miskin uang segitu sangat banyak, dan kalo pun gue gak bisa bayar langsung, gue bakalan nyicil itu semua sampe lunas, gue emang miskin, tapi gue orang yang bertanggung jawab" ucap mey

"oke, gue kasih waktu lo satu minggu, kalo lo gak bayar dalam waktu seminggu, gue pastiin bakalan ngejeblosin lu ke penjara, oh ia sebagai jaminan gue minta identitas lo" tanpa sepatah kata pun mey bergegas memberikan identitas nya dan pergi meninggalkan ruangan itu

mey sangat putus asa di hari itu, kesialan bertubi2 mendatangi nya, mey memutuskan tidak berangkat ke kampus, dia memutuskan untuk ke toko roti untuk bekerja, mkasud lain mey dia ingin meminjam sejumlah uang kepada boss nya untuk ia bayarkan kepada jaki "s*alan belom juga lunas utang ortu gue, udah nambah lagi aja ni utang" ucap mey lirih,untuk melampiasksan kekesalan nya mey menendang botol bekas minuman bersoda yg tergeletak tidak jauh dari nya, pang...."" guk.. guk.. guk.. kaleng itu tepat mengenai seekor anjing yang kebetulan melintas di sekitaran tempat itu, mey yang kaget dia reflek berlari di ikuti anjing itu yang mengejar mey dengan sangat cepat

"bang*st apa lagi sih ini, mimpi apa sih gue semalem" mey bersungut2 sambil mempercepat lari nya, ketika mey akan berbelok memasuki sebuah gang, brakkkk.... dia menabrak seseorang lagi, mey bersama seorang pria itu sama2 terjatuh, seketika itu mey menangis histeris, pria yang kesakitan itu menjadi terheran2 melihat mey yang tiba2 tantrum "k-kamu gak apa2?" tanya pria yang di tabrak mey, alih2 menjawab pria itu mey semakin histeris dan berteriak seraya menangis "apa lo? mau minta tanggung jawab juga sama gue? mau minta duit juga sama gue? lain kali aja gue gak punya duit" ucap mey, pria itu hanya menggeleng dan menatap mey dengan bingung "gue kerja di tulip bakery, kalo lo mau minta tanggung jawab gue dateng aja ke sana" ucap mey seraya melenggang pergi

"dia kenapa??" ucap pria itu lirih seraya tersenyum mengingat kejadian yang baru saja terjadi, mey berjalan lunglay menuju toko roti tempat nya bekerja, mey berjalan sambil merenung tentang kesialan yang menimpanya hari ini secara bertubi2, "pertama di kejar preman, terus nabrak manusia sok kaya itu, di kejar anjing terus nabrak orang yang pastinya cepat atau lambat dia bakal ke toko untuk minta pertanggung jawaban, hufttt.... belom lagi gue di tuntut untuk ganti rugi 350jt" mey menghela nafas panjang

sesampai nya di toko roti mey menghampiri nita teman kerja nya "nit, sii boss udh dateng belom?" tanya mey

"belom deh kaya nya, tumben lo jam segini udh di sini? gak kuliah lo mey?" tanya nita sembari menyiapkan beberapa pesanan

"apa gue berhenti kuliah aja ya nit?" ucap mey lesu

"sayang banget mey, lo bersusah payah masuk ke univ itu, lalu lo mau keluar begitu saja? ada masalah apa? coba sini cerita" tanya nita

"mbak, apa pesanan saya sudah siap?" tanya seorang pria yang memotong pembicaraan mey dan nita

mey menoleh, mey sangat terkejut dengan sosok pria yang ada di hadapan nya, dia adalah laki2 yang dia tabrak di gang tadi "l-lo ngapain di sini? gue kan udah bilang nanti gue ganti, tapi gak secepat ini juga" ucap mey terkaget2

"ma-maaf mbak saya dateng ke sini karena akan mengambil pesanan saya, bukan mau menagih janji mbak" pria itu tersenyum geli, mey menjadi salah tingkah juga merasa lega karena kedatangan pria itu bukan karena ingin meminta pertanggung jawaban dari nya

****

beberapa hari kemudian...

kring... kring... kring... ponsel mey berdering di pagi2 buta, mey melihat ada pangiilan masuk yang tidak dia kenal "pasti preman si*alan itu lagi, ya tuhan padahal ini masih pagi banget, gue masih ngantuk berat" sungut mey sembari mematikan ponsel nya dan memasukan kepala nya ke dalam selimut, berharap mey bisa kembali tertidur

tok...tok..tok... suara pintu kost mey di ketuk, mey yang merasa kesal berteriak "masih pagi woiii kalo mau bertamu siangan dikit aja napa", tanpa menggubris kekesalan mey pintu itu di ketuk lagi, tok..tok..tok.. "beneran rese ini manusia,bentaran napa sih" ucap mey sembari memaksakan badan nya untuk bangun dan bergegas membukakan pintu kostnya "ya tuhan semoga bukan preman itu" ucap mey lirih, krek... mey sedikit mengintip dari celah pintu sembari menyipitkan mata nya

"kamu siapa?"


bersambung....

NAIK TURUN RANJANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang