One (1).

72 3 0
                                    

kringggg.....

Terdengar suara alarm yang berada di meja kabinet Jergano. Waktu menunjukkan pukul 06:10 pagi.

Jergano menggerayah berusaha untuk mematikan alarm yang berada di meja kabinet nya.

"ck, jam berapa sih? perasaan baru aja gua tidur, kok nih alarm udah bunyi aja" ucap Jergano sembari melihat jam yang ada di alarm nya.

Jergano bangkit dari tidur nya, dan duduk di atas kasur sembari membuka ponselnya, ia mengambil kaca matanya yang berada di tepat sebelah alarm, Jergano melihat beberapa notif pesan yang ada di ponsel nya.

"hah? hari Sabtu ada pertandingan basket, SMA Taruna Jaya lawan SMA Wirabrata Nusantara?" tanya Jergano kepada dirinya sendiri, Jergano bangkit dari kasurnya, ia melempar ponselnya ke kasur, ia bergegas mengambil handuk dan memasuki kamar mandi.

Jergano keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk yang berada di pinggang nya, ia mengganti pakaian dengan seragam SMA nya, setelah mengganti pakaian nya, ia mengcangklong tas berwarna hitam dan keluar kamar, ia bergegas turun dari lantai dua ke lantai satu. Ia mendapati pembantu nya yang sedang mencuci piring.

"bi, bunda sama papa tadi berangkat jam berapa" ucap Jergano yang sembari mengambil dua jaket sekaligus dan mengambil kunci motor nya.

"udah dari jam setengah lima, itu roti nya di makan" ucap bibi yang masih fokus terhadab pekerjaan nya.

"iyaa, bi aku berangkat ya" ucap Jergano yang masih menggigit roti, ia bergegas keluar rumah dan berjalan menuju garasi, ia menyalakan motor nya dan menggunakan helem nya. Ia menaiki motor nya dan melaju kencang ke arah sekolah nya.

Sesampainya di sekolah, ia memarkirkan motor nya di parkiran khusus siswa dan siswi, Jergano melepas helem nya dan menaruh di tempat penitipan helem, ia berjalan ke arah kelas nya. Sesampainya di kelas, ia langsung menduduki bangku nya yang berada di paling belakang dan pojok, Jergano menaruh tas nya di cantolan tas. Ia keluar kelas hanya untuk duduk duduk di teras kelas.

Tiba tiba Jergano melihat, teman nya alias Jenggala sedang berasalaman dengan lelaki tinggi, kekar, besar, dan mungkin sedikit tampan? Jenggala berjalan ke arah kelas dan memasuki kelas, Jenggala menyusul Jergano untuk duduk duduk di teras saja.

"tadi itu pacar lo yaaa, pake segala salim juga, situ emang udah halal sama lo??"ucap Jergano yang menunjukkan muka ngejek nya.

"gila lo, itu bukan pacar gua, itu tuh abang gua, najis ih gua nikah sama dia" ucap Jenggala yang kesal dengan Jergano yang selalu memfitnah Jenggala.

"ooo, habisnya lo salim gitu, kan gua pikir nya lo di anterin pacar lo" ucap Jergano yang tersenyum tanpa ada nya rasa salah.

"fitnah terus sih lo, makanya jangan fitnah terus. Lagian kalau gua gak salim ya gua jadi adek durhaka lah tolol, masa sama abang nya gak mau salim" ucap Jenggala yang sedang berusaha untuk menjelaskan kepada Jergano.

"ya kan gua gak tau, eh btw itu abang lo? gua pikir lo anak tunggal, kok dia gak pernah antar jemput lo sih?" ucap Jergano yang menatap ke Jenggala dengan rasa penasaran nya yang menggebu gebu.

"iye, abang gua namanya Jegava, dia biasa di apartemen nya sendiri, soalnya kantor nya deket sama apartemen nya, jadi jarang kerumah, pas aja kemarin dia pulang ke rumah" ucap Jenggala yang bangkit dari duduk nya dan memasuki kelas.

"ohh gitu, eh btw kita Sabtu ada tanding basket gal, lo ikut kan?" ucap Jergano yang menyusul Jenggala memasuki kelas nya.

kringggg....
Bell sekolah berbunyi dengan kencang, siswa dan siswi berbondong bondong memasuki kelas nya masing masing. Sementara di kelasnya Jenggala dan Jergano...

MERIED. [JEAMJEN]Where stories live. Discover now