Two (2)

42 0 0
                                    

kringggg....
Alarm yang berada di kabinet kasur berbunyi keras, yang membuat Jergano terbangun dan mematikan alarm itu. Ia membuat mata nya dan menatap langit langit kamar yang asing di penglihatan nya.

Ia menatap jam yang ada di dinding, ia terkejut bukan main, waktu sudah menunjukkan pukul delapan siang. Ia bangkit dari tidur nya dan duduk di atas kasur, ia merasa bingung dan aneh rasanya dengan suasana kamar ini, ia menatap tembok tembok kamar dan lukisannya.

Ia menyingkap kan selimut yang menutupi seluruh kaki nya. Sungguh terkejutnya Jergano saat melihat keadaan nya di balik selimut, ia tidak menggunakan celana piyama tetapi hanya menggunakan baju piyama saja.

Ceklekk...
Terdengar suara orang membuat pintu yang cukup nyaring, datanglah orang yang hanya menggunakan celana piyama saja, orang itu memiliki tubuh besar dan tinggi, ia bersender di pintu dari luar kamar. Tentu saja orang itu adalah Jegava alias sang pemilik kamar yang di tiduri oleh Jergano tadi malam.

"udah bangun? tidur nya enak gak?" ucap Jegava yang sembari meminum Americano nya yang ada di tumbler berwarna hitam itu.

"udah kak, nyenyak kak" ucap Jergano yang terkejut karena kedatangan Jegava secara tiba-tiba, secara tidak sadar ia duduk dengan kaki yang sedikit mengkangkang yang memperlihatkan celana dalam nya.

"ok, mandi ya, pakai aja baju gua, itu yang gua gantung di pintu lemari baju. Gua tunggu di ruang tamu" ucap Jegava yang langsung menutup pintu kamar nya dan meninggalkan lantai dua dan turun ke lantai satu, untuk duduk di ruang tamu sembari menonton televisi.

"gila, kaget gua njing. Gua semalem kenapa dah? kok lupa ya? ini lagi gua juga kenapa kagak celana an, semalam dia tidur dimana ya? kan kamar nya gua pake" ucap Jergano dengan seribu pertanyaan nya yang menggenang di otak nya.

Ia segera bangkit dari duduk nya dan berjalan ke kamar mandi. Ia mandi sembari memikirkan apa yang terjadi dengan dirinya, kenapa bisa di kamar Jegava.

Jergano keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di pinggang saja, ia bergegas mengganti pakaian yang sudah di sediakan oleh Jegava. Ia merasa aneh karena tidak ada celana panjang, alias hanya ada celana pendek di atas paha saja. Ia bingung apakah harus memakai nya atau tidak.

Mau tak mau Jergano menggunakan kaos putih yang bertuliskan Calvin Klein, kaos itu  terlalu besar untuk nya, sehingga menutupi paha nya, dan celana pendek yang di atas paha. Sehingga yang membuat paha mulusnya ter ekspos begitu saja, ia bimbang, apakah ia harus keluar kamar atau tidak.

Jergano keluar dari kamar dengan rasa malu yang tidak terbatas kan, ia di lihat oleh seluruh pembantu yang ada di rumah itu. Terlihat ada beberapa pembantu yang mengerjakan rumah sembari omong omongan dengan pembantu lain.

Jergano menuruni anak tangga satu persatu dan berjalan ke arah ruang tamu dan menduduki di sofa yang bersebrangan dengan sofa yang Jegava duduki, Jergano duduk terdiam sembari memainkan jari jemari nya.

"sini duduk samping gua, gak usah malu malu" ucap Jegava yang sembari menepuk sofa nya yang mengisyaratkan untuk duduk di samping nya.

Jergano berjalan ke arah Jegava dan duduk di samping Jegava, ia masih tetap terdiam membeku tanpa berbicara satu kata pun, kemudian sedikit melirik ke arah televisi. Ia merasa acara televisi itu cukup asik bagi nya.

Ia berakhir melihat televisi itu dengan tenang, ia tidak sadar bahwa Jegava sedari tadi melihat Jergano, bukan hanya Jergano tetapi paha mulus Jergano yang terlihat jelas.

Jergano sedikit sadar dengan Jegava yang melihat nya terus menerus, akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka obrolan nya terlebih dahulu.

"kak, aku kok gak di setelin alarm nya buat sekolah?" ucap Jergano yang terdiam tidak berani menatap wajah Jegava.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MERIED. [JEAMJEN]Where stories live. Discover now