StoryDita_part8
Di Minggu pagi, Dita sudah mendapatkan telpon dari Abang nya. Dengan malas, Dita lantas mengangkat panggilannya itu.
"Apa!" (tanya Dita ngegas saat mengangkat telpon itu).
"Biasa aja dong dek, gak usah ngegas. Masih pagi ini" (jawab bang Dio).
"Aku udah tahu, pasti Abang mau minta tolong lagi kan? Duh bang, bisa gak sih jangan ganggu hari minggunya aku!" (jelas Dita).
"Bukan. Abang cuman mau bilang, Minggu ini Abang gak bisa ikut pulang ke rumah mamah karena ada jadwal syuting dadakan".(jelas Dio).
"Loh, terus yang bawa mobil siapa? Echan? Aku gak mau ah disetirin dia. Dia bawa mobilnya ugal-ugalan soalnya. Kasihan mbak Boah kalau dia ikut naik mobil yang disetir Echan, kan dia bawa anaknya".(jelas Dita).
"Enggak, mbak Boah juga gak ikut".(ucap Dio).
"Loh kok gak ikut?" (tanya Dita heran).
"Barusan mbak nelpon, katanya anaknya demam. Jadi mamah juga gak ngebolehin buat ikut, kasihan katanya cucu nya lagi sakit".(jelas Dio).
"Lah terus aku sama si Echan anak lucknut doang yang pulang?" (tanya Dita).
"Iya"(jawab Dio singkat).
"Lah...Abang mah gimana sih?" (rengek Dita).
"Ya udah gapapa, kalau mau pulang mah pulang aja berdua. Kasihan mamah sama papah udah kangen kalian. Jengukin lah!" (nasihat Dio).
"Ya Abang sama Mbak juga anaknya, kenapa gak jenguk?" (ucap Dita ketus).
"Ya kan Abang gak bisa dek, tiba-tiba ada syuting dadakan. Soalnya kemarin adegan yang udah direkam gagal. Makanya sekarang mau diulang. Kalau mbak Boah kan anaknya lagi sakit." (jelas Dio).
"Tau ah aku ngambek! Pokoknya aku gak mau disetirin si Echan kutu kupret!" (tegas Dita).
"Dih, makanya kata Abang juga apa? Belajar nyetir mobil kalau gak mau disetirin mah!" (goda Dio).
"Tau ah!" (rengek Dita).
"Em, dek sebenarnya Abang mau minta tolong sih hihi" (ucap Dio pelan).
"Tuh kan! Abang emang hobi banget ganggu aku rebahan! Kali ini apa lagi yang ketinggalan? Kebiasaan deh!" (omel Dita).
"Ada itu tablet Abang ketinggalan di apartemen, tolong kamu bawain ya! Lokasi syutingnya deket kok. Ntar Abang share lokasinya. Kan kamu adek yang baik dan cantik." (rayu Dio).
"Gak usah basa-basi, adek Abang yang cantik emang cuman aku. Kan si Echan cowok, terus kalau mbak Boah kan termasuk nya kakaknya Abang."(jelas Dita tak terima).
"Iya udah terserah kamu. Tapi tolong bantuin Abang ya cantik..."(rayu Abang nya lagi).
"Kenapa sih Abang gak suruh si Echan aja? Kan kalian tinggal bareng." (tanya Dita heran).
"Kalau bisa sih udah dari tadi Dit, tapi Echan tuh gak diangkat telponnya. Tiba-tiba dia chatt, lagi wisata dulu ke kebun binatang katanya." (jelas Dio).
"Lah ngarang itu! Mana ada wisata ke kebun binatang. Dia gak mungkin kesana bang, dia kan ngakunya udah gede. Emang dia mau lihat apa? Monyet?"(tanya Dita heran).
"Biasa aja dong ngomong monyetnya, kok ngegas?" (ucap Dio).
"Ahahahahaha."(tawa Dita pecah).
"Udah pokonya ntar bawain ya! Abang tunggu segera!"(ucap Dio yang langsung mematikan panggilannya).
"Lah bang! Bentar! Argh ganggu aja sih!" (gerutu Dita kesal).
Sesampainya di lokasi syuting, Dita celingukan mencari Abang nya itu. Dia terpaksa mematuhi Abang nya karena tidak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Dreams
Romance6 gadis cantik yang tinggal dalam satu atap. Mereka harus mencoba hidup mandiri, dan berbaur untuk menjalin kedekatan antar satu sama lain. Karakter mereka yang berbeda, tidak menjadi penghalang untuk mereka menjadi lebih dekat. Berbagai hal selalu...