Kesepakatan

41 6 1
                                        

StoryLea_part5

Lea mulai mencari apartemen milik seorang pengacara terkenal. Dia adalah pengacara Seokjin atau akrab disapa Mas Jin.
"Um....ah ini! 110. Ok gue pantau dari jauh dulu deh" (gumam Lea).
Ketika Lea membalikan badan dia tidak sengaja menabrak tubuh seorang laki-laki berbadan tinggi, dan kepalanya menyentuh dada lebar laki-laki tersebut.
"Bruk"
"Aw" (ujar Lea).
Lalu Lea menegadahkan kepalanya menatap wajah laki-laki tersebut. Betapa kagetnya Lea, laki-laki tersebut adalah laki-laki yang sama saat di bus bersamanya pagi tadi. Dia hanya tampak memakai kaos, pakaiannya sangat santai berbeda dengan pagi tadi memakai stelan jas.
"Hai!"(sapa laki-laki itu sambil melambaikan tangannya dan menatap Lea dengan tatapan membunuh).

 "Hai!"(sapa laki-laki itu sambil melambaikan tangannya dan menatap Lea dengan tatapan membunuh)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Um hai..." (jawab Lea kaku).

"Lagi apa disini?" (tanya Jin pada Lea sembari mendekati wajah Lea).
Lea yang merasa takut lantas membalas seadanya.
"Ah....ini aku lagi lihat-lihat, ternyata apartemen disini bagus juga ya? Aku jadi tertarik hehe" (ujar Lea sambil nyengir gak jelas).
Jin yang mengetahui Lea berbohong lantas semakin membuat Lea ketar-ketir. Dia menempelkan kedua tangannya ke dinding, dan mencoba menghadang Lea dengan kedua tangannya disamping kiri kanan tubuh Lea. Lea semakin ketakutan dia tidak tau harus berbuat apa lagi.
"Jangan bohong, tidak lucu. Kamu sendiri sudah berada didepan pintu unit apartemen saya. Berarti kamu mencoba mengikuti saya" (bisiknya disamping telinga Lea).
("Hah jadi dia itu orangnya, pengacara yang dimaksud bos!" batin Lea tak percaya)
"Um...bukan kok, aku cuman lagi lewat" (ngeles Lea).
"Mau pakai cara apalagi kamu berbohong? Jelas-jelas kamu ada di depan apartemen saya, dan kamu juga membawa kamera. Sudah dapat dipastikan kalau kamu adalah penguntit!" (ucapnya sambil melepaskan kedua tangannya dari dinding).
"Tapi..." (ucap Lea belum selesai).
"Sudah, yang pasti saat di bus, saya melihat buku catatan mu terjatuh dari peganganmu saat tidur. Dan disana tertulis nama dan alamat saya yang sedang kamu cari untuk dibuat bahan berita dating. So, kamu mau ngeles bagaimana lagi? Kalau kamu tetap berbohong saya akan melaporkan kamu. Bagaimana?" (ancamannya sambil tersenyum).
("Sial, jadi dia baca buku catatannya. Bodoh banget sih gue pake jatoh segala itu buku. Auto ketahuan kan" batin Lea).
"Huft...iya saya memang wartawan, tapi saya bukan penguntit kok" (jelas Lea ).
"Cih, apa bedanya? Sekarang wartawan dengan penguntit tidak ada bedanya. Sama-sama mengganggu" (ucap Jin).
Lea yang mendengar hal itu, merasa pekerjaannya dihina. Ia lantas memasang muka masam.
"Begini saja kamu ikut saya" (ucap Jin yang lalu menarik lengan Lea untuk masuk ke apartemennya).
"Eh eh kenapa ini?" (tanya Lea yang heran).
"Duduk!" (perintahnya).
Lalu Lea duduk di sofa milik Jin yang tampak bagus dan empuk. Lea mengamati isi apartemen Jin sedikit terkesima, tetapi Ia agak khawatir tidak akan bisa pulang.

 Lea mengamati isi apartemen Jin sedikit terkesima, tetapi Ia agak khawatir tidak akan bisa pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang