Hopeless (CM 1)

18 1 0
                                    

Pada pertengahan tahun 2018 di Panti asuhan bernama "Kasih bunda" memiliki beberapa penghuni yang diantara balita hingga anak remaja kisaran usia 15 tahun sampai 20 tahun yang ditinggalkan dari mereka bayi ataupun di titipkan karena orang tua mereka yang kesulitan ekonomi.

Salah satu dari mereka bernama Kim Dan Woo anak yang berusia 15 tahun waktu itu hidup di panti asuhan karena orang tua nya meninggalkan Dan Woo dengan sengaja di depan panti asuhan tersebut, saat itu usia Dan Woo baru 5 tahun dia belum mengerti kalau dirinya akan ditinggalkan, yang dia tau ibu nya akan kembali setelah menemukan ayahnya yang di nyatakan hilang saat beroperasi di perbatasan.

Sepuluh tahun sudah Dan Woo terus meyakinkan dirinya bahwa suatu saat ibunya akan kembali menjemput nya di tempat ini, kehidupannya di panti asuhan cukup baik dan mendapatkan kasih sayang yang cukup dari para biarawati yang juga bekerja sebagai ibu asuh. Namun Dan Woo tetap merindukan sosok ibu kandung nya dan ingin sekali bertemu sekali lagi walaupun hanya sekedar melepas rindu.

Dan Woo sedang duduk asik bersama Molly nama anjingnya, salah satu biarawati menghampiri nya dan menepuk bahu nya membuat Dan Woo terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Woo sedang duduk asik bersama Molly nama anjingnya, salah satu biarawati menghampiri nya dan menepuk bahu nya membuat Dan Woo terkejut.

"Suster."

"Sedang apa? Kenapa tidak bersama dengan yang lain?." Ucap suster di hadapannya

"Tidak suster, aku hanya ingin disini bersama Molly." Dan Woo tersenyum ke arah suster

"Begitu.. (suster menghela nafasnya pelan), Dan Woo, ada yang datang untuk mengadopsi kamu."

"..."

"Dia seorang pastor dari gereja besar di daerah kota, dia mencari seorang anak laki2 yang dapat bekerja di gereja membantunya sebagai pelayan Tuhan, dan sepertinya itu cocok dengan kamu yang sering ikut dalam kegiatan suci."

Dan Woo hanya terdiam menatap molly tanpa bicara sedikit pun

"Dan Woo, mungkin ini kehidupan baru untuk kamu. Kehidupan yang lebih baik dari Tuhan melalui orang itu." Suster memegang tangan Dan Woo berusaha meyakinkan

"Tapi suster bagaimana kalau orang tua ku datang menjemput." Tatapan Dan Woo sendu menghadapnya

Suster hanya tertunduk mendengar ucapannya "Orang tua mu tidak akan pernah datang Dan Woo."

"Jalan Tuhan tidak akan pernah salah kan?."

Dan Woo menundukkan kepalanya ia bingung apa yang harus dia lakukan, di satu sisi dia memang ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan mungkin ini jalannya tapi dia juga masih menunggu orang tua nya datang.

"Baiklah aku akan mengikuti nya."

Mendengar jawaban Dan Woo suster tersenyum lega lalu mengusak rambutnya, akhirnya Dan Woo ikut menemui pastor itu.

Tiga orang berdiri menyambut Dan Woo dan suster dengan senyuman hangat nya, mereka tersenyum dan sekilas memberikan salam ke Dan Woo yang hanya di balasnya dengan senyuman sekilas.

"Jadi dia putra terbaik di tempat ini?."

"Benar, dia putra paling patuh dan taat. Dia belum tersentuh."

"Baguslah, itu kabar baik."

Salah satu dari mereka menghampiri Dan Woo dan mengulurkan tangannya

"Saya pastor dari Myeongdong, dan mereka berdua adalah pensihat gereja. Senang bertemu dengan mu Dan Woo."

Mendengar namanya di sebut Dan Woo terkejut karena dia belum menyebutkan namanya, tapi mungkin saja suster sudah memberi tau nya.

"Mari ikut bersama, kamu tidak perlu membawa apapun. Karena sudah kami siapkan."

Ucap salah satu dari ketiganya kembali membuat Dan Woo berfikir, rasanya aneh kenapa Dan Woo tidak perlu membawa barang2 yang ada di panti asuhan ini, dan dia sudah menyiapkan semuanya seolah sudah di persiapkan.

Akhirnya Dan Woo ikut dengan ketiga pastor itu yang membawanya ke gereja besar yang memang benar ada di daerah perkotaan. Namun tempat ini seperti terpencil karena jauh dari keramaian dan tidak ada bangunan lain di sekitarnya. Sepanjang perjalanan Dan Woo hanya diam tidak bergeming sedikitpun karena merasa ketakutan

Mereka pun masuk kedalam sebuah bangunan yang lebih kecil berada di belakang bangunan utama, pastor memegang tangan Dan Woo dengan erat membuatnya meringis nyeri, lalu menghempaskan tubuh Dan Woo ke dalam ruangan tersebut. Dengan perlakuan yang di dapatkannya membuat Dan Woo semakin ketakutan, dia tidak lagi bisa berkata selain mencoba jauh

"Selamat datang putra ku." Ucap sang pastor

Dan Woo hanya diam ia merasa takut bukannya senang karena datang ke rumah baru nya

"Kau tidak menjawab ku?."

Langkah pastor itu mendekat lalu berjongkok di hadapannya dan menarik rambutnya membuat Dan Woo bergetar

"M..m..maaf m-maaf."

"Hm tidak apa2 ini baru pertama nanti kamu akan terbiasa."

Menghempaskan kembali tubuh kecil Dan Woo sampai hampir membentur dinding, setelah pastor itu menjauh Dan Woo hanya bisa memojokan dirinya sembari memeluk lutut ketakutan tidak berani menatap ketiga orang dihadapannya

"Ajari dia dengan perlahan dan jangan sakiti seujung rambutnya pun." Ucap pastor kepada kedua penasihatnya

"Baik."

Kedua orang itu menatap kearah Dan Woo tanpa ekspresi membuatnya semakin ketakutan, tangannya mengepal kuku jarinya memutih menahan perasaannya.

Dan Woo yang kini meyakini kehidupan yang lebih baik setelah keluar dari panti asuhan meninggalkan ibu nya yang mungkin akan menjemputnya nanti, sepertinya mulai menyesali keputusannya.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Criminal MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang