BAB 03

112 42 284
                                    


⚠️Di sertai adegan berbahaya⚠️

Tandai typo

Di siang hari tanggal 11 November 2013, Jaka mendapatkan kabar dari temannya (Satria) akan pindah ke kepolisian daerahnya dan itu artinya dia akan satu kantor dengan temannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di siang hari tanggal 11 November 2013, Jaka mendapatkan kabar dari temannya (Satria) akan pindah ke kepolisian daerahnya dan itu artinya dia akan satu kantor dengan temannya itu.

"Jak. Sampai saat ini kamu belum memecahkan siapa pembunuhan ayahmu?" tanya Satria.

"Dari data yang aku dapatkan, masih belum sih. Hanya satu petunjuk yaitu dia meninggalkan satu tetes darah miliknya. Pelaku memiliki golongan darah AB" jawab Jaka.

"Hanya itu saja. CCTV atau saksi nggak ada gitu?" tanya Satria.

"Jaman itu CCTV jarang ada Sat. Saksi hidup saat itu hanya ibuku dan sekarang dia sudah tiada, sebelum ibuku meninggal dia hanya mengatakan kalau pelaku memiliki luka bakar di wajahnya" jawab Jaka.

"Kalau hanya luka bakar, semua orang pasti pernah memilikinya. Contoh saja ayahku, dia memiliki luka bakar sejak dia remaja" ucap Satria.

"Susah sih kalau buktinya hanya itu saja, jika ingin tes DNA juga susah untuk sekarang" ucap Jaka.

Bbrraakk

"Itu dia...tes DNA. Sekarang tidak sesulit jaman dulu, jaman sekarang makin mudah untuk tes DNA walau harus menunggu lama" ucap Satria sehabis memukul meja.

"Benar juga, aku akan mencobanya sekarang" ucap Jaka.

Jaka mulai mengambil semua data tentang pembunuhan di tahun 1998 waktu itu. Jaka mengambil semua bukti DNA yang tertinggal dan melakukan prosedur tes DNA.

Di tahun 2013, hasil tes DNA akan keluar paling cepat dua minggu dan paling lama satu bulan.

***

Tanggal 15 November 2013, terjadi pembobolan di suatu rumah. Pelaku tertangkap satu hari setelah kejadian terjadi.

Pelaku di tuntut atas dugaan perampokan dan akan di penjara selama lima tahun.

"Dimana kamu sembunyikan senjata yang kamu gunakan untuk membobol rumah itu?" tanya Detektif Jaka.

"Aku hanya akan diam saja, silahkan cari sendiri. Itupun kalau kalian bisa menemukannya" ucap pelaku.

"Heeiiisssh. Kamu mau mempermainkan kita hah. Jawab atau hukumanmu bertambah" ucap Detektif Budi.

"Sudah jangan menambah masalah. Sekarang kamu diam di sini dulu, tunggu sampai kita masuk lagi" ucap Jaka.

Jaka dan Budi keluar dari ruang introgasi. Dari luar terlihat pelaku seperti tidak bisa menahan gerakan tubuhnya.

"Di lihat dari penampilan dan kelakuan dia selama di ruang introgasi, dia selalu membenarkan benda yang menurut dia tidak tertata rapi. Apa dia pengidap OCD?" tanya Detektif Budi.

OLD CASE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang