10 tahun kemudian~
Laki-laki yang mempunyai mata tajam bak elang angkuhnya memasuki rumahnya dengan angkuhnya. Muka yang datar namun menawan itu mampu membuat siapa saja tak berkutik jika didepannya. Apalagi Jiak dia marah, habis sudah apapun oleh dirinya. Laki-laki yang dingin ini seakan tak mempunyai hati setelah ia di tinggal oleh ibu dan abangnya. Siapa lagi jika bukan
Jian Aleandro pria yang dulu mempunyai masa kecil yang indah bersama abangnya, namun tidak dengan masa remajanya begitu kelam. Semenjak ia bersama ayahnya Jian merasa tidak di urus oleh siapapun ayahnya terlalu sibuk bekerja. Jika dulu dia bersama ibunya mungkin tidak akan seperti ini dia akan terus memiliki kasih sayang. Mungkin abangnya sedang merasakannya sekarang, benar bukan? Dengan itulah dari detik dimana abangnya pergi bersama ibunya, Jian mulai membenci abangnya itu."Kau sudah pulang Jian? Makan malam dulu, ayah sebentar lagi akan ke bandara menjemput seseorang, mungkin kau akan merindukannya Jian," ujar ayah Ale. Ayah Jian bernama Aleandro.
"Em..." Jian hanya mengangguk sambil memakan makan malam nya.Paling-paling yang datang adalah bibinya, pikir Jian.
~•0•~
Pukul 08.00 di jepang
"Nenek, apa keputusan nenek sudah yakin?" tanya seorang pria yang sekarang sudah menenteng tas nya.
"Iya Haidan nenek sudah yakin. Kau masih anak Ale itu artinya kau masih punya hak untuk mendapatkan kasih sayang ayahmu," ucap sang nenek pada cucu kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF
Short Storybagaimana rasanya jika kamu berada di posisi Haidan setelah membaca cerita ini? ~•0•~ ini kisah seorang adik Kaka yang dipisahkan oleh kedua orang tuanya. Dan seorang Kaka yang berjuang untuk mendapatkan maaf dari adiknya. Atau suatu saat nanti ak...