Chapter 5

1.4K 62 12
                                    

Tak berselang lama kemudian para orag tua murid pun berdatangan dan mengambil posisi masing-masing,mereka saling bertukar cerita dan sangat menikmati dinner malam ini. Zize terlihat gelisah seperti mencari seseorang yang belum kunjung datang, sesekali ia melirik arah pintu masuk tapi tak kunjung melihat apa yang dia cari
" Apa dia ga datang yah?" Tanya nya dalam hati
Zize hanya fokus ke handphone nya karena memang tidak tau apa yang harus dilakukannya,para orang tua murid asik bercengkrama satu sama lain yang terkadang juga menyapa zize yang hanya dibalas dengan senyum tipisnya
Tiba-tiba mood zize rusak karena hal yang diharapkan tidak datang, padahal dia sudah berharap kalau Arhan akan datang
Setelah makanan yang mereka pesan sampai mereka langsung menyantap makanan yang dihidangkan. Abi melirik zize yang seperti tidak bersemangat
" Kenapa kok murung kak? tanya Abi
" Gapapa kok bi...cuma gatau aja mau ngomong apa" jawabnya datar
"Eh... Abi baru sadar, Arhan belum datang yah?" Sambil melihat ke arah pintu masuk
" Gatau...coba aja telfon dia" pinta zize
*Kalau ada nomornya udah dari tadi gue telpon* ujarnya dalam hati
" Tunggu aja mungkin lagi dijalan " jawab ummi
Ketika mereka sedang menikmati makanan akhirnya sosok yang ditunggu zize pun datang, terlihat seorang pria yang menggunakan kemeja hitam lengan panjang dan celana hitam panjang itu membuka pintu masuk dan menghampiri meja mereka, seketika zize tidak menyadari sudut bibirnya mengukir senyuman. Ternyata penantiannya tidak sia-sia
Arhan langsung menghampiri Abi dan bersalaman
" Maaf ya pak... tadi cari alamat restonya tidak jumpa "
" Iya gapapa kok Han,ini juga baru makan"
"Yaudah duduk sini Han" pinta Abi sambil menarik kursi disebelah zize
Makanan yang memang sudah dipesan terlebih dahulu sudah berada di depan arhan, Arhan melirik zize yang belum menyentuh makanannya.
"Kenapa belum dimakan?" Tanya Arhan melihat zize yang belum menyentuh makanannya
" Iyaa.. nungguin Lo" ucapnya spontan
Zize kaget dengan jawabannya, kenapa dia jawab seperti itu? Yang ada Arhan nanti besar kepala
*Azizah bodooh...kenapa mulut lo ga bisa dikontrol siiiih.. kan jadinya gue malu sendiri* batinnya
Dengan rasa bersalah Arhan langsung meminta maaf
"Maaf yaa...buat kamu jadi nunggu.. harusnya sih gapapa makan dulu aja"
*Sweet banget sih lo gitu aja pake minta maaf..* ucapnya dalam hati

Akhirnya mereka menyantap makanan yang sudah lama dianggurin dan mendengar percakapan mereka,ketika sedang menyantap makanannya tiba-tiba Arhan mengeluarkan handphone nya dan menyodorkan kepada zize
"Boleh aku minta wa kamu?"pintanya
Zize terpaku tak percaya melihat Arhan yang meminta nomor nya terlebih dahulu
" Boleh ga?.." tanya nya lagi karena tidak ada jawaban dari zize
"Bo..boleh.." jawabnya gugup
Zize langsung meraih handphone Arhan yang disodorkan dan menyimpan nomor nya
"Makasih ya.." ucap Arhan
"Iya.."

Terdengar lelucon yang disampaikan salah satu orang tua murid yang membuat suasana menjadi cair dan hangat, lalu ia melirik Arhan dan zize yang sedang menyantap makanan
"Kita gaada yang tau kan..ntah nanti ada yang tiba-tiba nyebar undangan..." Ujarnya
"Ya kan bang Andre? Tanya nya yang seketika membuat semua orang mengerti maksud nya
Abi melirik zize dan Arhan yang terlihat canggung
"Hahaha..."
"Do'akan yang baik aja yah.." pinta Abi
Semua orang melirik kearah mereka yang membuat mereka salah tingkah

Selesai dinner mereka kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok tim Athalla dan alfatih akan bertanding melawan tim Jepang
Zize telah sampai dikamar nya dan langsung berbaring diatas Kasur
"Capek juga yah walaupun cuma dinner.."
Tak berselang lama notif pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal
"Save nomor aku yaa.." tulisnya
Tak sadar senyum telah terukir dibibirnya, seperti menyadari siapa yang mengirim pesan tersebut. Ia langsung menyimpan kontak Arhan ( My Future)
" Okaay" jawabannya singkat
Sebenarnya ia ingin membalas lebih panjang tapi gengsinya terlalu besar,tak ada balasan lagi dari arhan padahal ia berharap akan ada jawaban arhan selanjutnya
" Kok dia ga ada nanya apa lagi gitu.." ujarnya sambil menatap layar ponselnya
"Apa gue yang chat lagi ya?..."
"Tapi gue mau nanya apa?..."
Ia kembali membuka obrolan nya dengan arhan
"Nanti kalo gue chat dia malah ga dibales"
Ia hanya memperhatikan profile picture arhan yang menggunakan Jersey bolanya
"Keren banget sih lo"
"Manis banget lagi, pantes aja fans lo banyak"
"Tapi kayaknya diantara fans lo cuma gue deh yang ada kontak Lo"
Zize masih asik memandangi profile picture arhan tiba-tiba notif pesan baru masuk
" Udah istirahat gih.. jangan main hp teroos.."
Zize terkejut ternyata notif pesan yang ia tunggu-tunggu
" Aaaargghhh... Tolong gue mau terbang.." ucapnya sambil berteriak
"Kalo lo yang suruh gue istirahat mah gue langsung nurut"
Pesan Arhan pun langsung dengan cepat dibalasnya
" Iyaa..Lo juga"
Setelah menutup obrolannya itu zize langsung bersih-bersih dan tidur

Keesokan harinya di pertandingan Athala dan alfatih berlangsung,semua menyambut dengan sangat bersemangat dan terdengar sorak semarak para suporter yang tidak lain adalah orang tua mereka.
Zize pun tak mau kalah untuk memberi semangat kepada kedua adiknya itu, ketika sedang menyaksikan pertandingan adik-adiknya dering ponsel zize berbunyi menampilkan seseorang yang menelefon nya yaitu sahabat nya Mozaa
"Haloo Zah.." ujarnya
" Eh lo bisa santai ga sih ngomong nya gausah teriak juga" sambil menjauhkan ponselnya dari telinga
"Hehe.. sorry-sorry.."
" Lo dimana? Gue denger lo dijepang yah?" Ucap sahabat nya itu dengan semangat
"Iyaa, kenapa?"
"Gue juga dijepang ni..lo dimana nya?"
"Gue lagi nemenin adik gue tanding,lo mau jumpa dimana?"
"Terserah..nanti chat gue aja yaa, gue lagi ada urusan ni" ucapnya terburu-buru
"Hmm.."
Sambungan telepon mereka pun terputus dan zize kembali fokus ke pertandingan Athala dan alfatih, babak pertama usai dan mereka diberikan waktu istirahat. Zize masih sibuk dengan ponselnya yang asik merekam adik-adiknya yang berlari ke pinggir lapangan
Tiba-tiba masuk notif pesan yang kemudian dibuka zize
" Nanti sore ada waktu ga?udah ada janji belum?" tulisnya
Sejenak zize hanya tersenyum membaca pesan tersebut
*Gini ya rasanya dekat sama idola sendiri* ucapnya dalam hati
Dengan cepat iya membalas pesan tersebut
" Belum tau mau kemana"
Selang beberapa menit dibalas Arhan
"Mau jalan ga?" Tanya nya
"Boleh.." jawab zize singkat
*Siapa sih yang bisa nolak diajak jalan sama seorang Pratama Arhan* ujarnya
"Oke.. nanti dikabari lagi yah.."
"Iya.."
* Emang boleh sedikabarin gini?* Tiba-tiba saja zize lupa kalau ia sudah ada janji sebelumnya dengan Moza, bagaimana ia bisa pergi dengan Arhan dan moza sekaligus? Sedangkan Moza saja belum pernah bertemu dengan arhan dan moza juga tidak tau kalau zize dan Arhan sudah saling mengenal

MBA JAKSEL VS MAS JAWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang