Chapter 7

1.9K 87 14
                                    

Sudah menunjukkan pukul 8 pagi waktu Jepang dan Azizah masih terlihat tertidur pulas, setelah Abi dan rombongan pulang ke Indonesia ia memang akan tinggal bersama Moza untuk beberapa hari kedepan. Jelas saja ia akan mengunjungi berbagai tempat di jepang karena memang kemarin ia hanya mengikut kemana Abi dan ummi pergi saja

"Triiing.."

Notif pesan masuk akhirnya membuat zize terbangun dan segera melihat isi pesan yang dikirim untuknya

"Selamat pagi cantiiik..."

Mata yang tadinya masih setengah terbuka akhirnya terbuka lebar melihat isi pesan tersebut, rasa tidak percaya zize mendapat isi pesan yang indah di pagi hari seperti ini.
Bagaimana tidak ia merasa dikabari setiap saat oleh laki-laki ini.

"Aarrgghhh...." Pekik nya

Moza sontak menutup telinganya dengan kedua tangannya yang tampak muncul dari pintu kamar mandi karena ia sudah bangun terlebih dahulu untuk bersiap- siap

Moza menatap zize heran dengan mengerutkan keningnya

" Ngapain sih Lo? Ga malam ga pagi teriak-teriak aja kerjaan Lo.." ucapnya kesal

Sembari memegang dadanya zize terlihat seperti habis lari dari keliling stadiun

" Tolongin gueee... Gue ga kuat..." Teriaknya sambil mengibaskan tangan ke mukanya

" Lo sakit?" Moza jadi bingung melihat tingkah sahabatnya sendiri

Moza meletakan tangannya kearah kening zize untuk memastikan sahabat nya itu

" Badan lo ga panas kok Zah"

" Atau Lo ada riwayat sakit paru-paru ya yang gue gatau?" Ucapnya dengan muka cemas

Zize langsung menoyor kepala moza yang tepat di mukanya

" Do'a lo jelek banget gila"

" Lagian Lo sekarang sering banget gue liat pegang dada kayak orang sesak napas gitu"
Ucapnya heran

" Iyaaa... Gue kekurangan oksigen kalau lama-lama di Jepang" jawabnya dengan senyuman yang merekah

" Lo mau gue temenin berobat gak? Yaudah buruan siap-siap"

Moza menatap sahabatnya itu dengan cemas
" Yaudah kalo gitu kita cancel aja janji sama Arhan yah?"

Mendengar pernyataan Moza sontak membuat zize terkejut
Bagaimana tidak, sudah jelas Arhan lah obatnya

" Enggak usah!!" Peliknya

"Kita akan tetap jumpa Arhan"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Moza pun langsung bergegas untuk bersiap melihat pertandingan Arhan dan diikuti azizah yang sudah bangkit dari kasur untuk bersiap

" Mau jam berapa kita kesana?" Tanya Moza yang masih setia dengan kuas make up nya

" Kita berangkat agak sore aja,kan tandingannya sore"

" Hmm... Okee baiklah tuan putri"

Azizah kembali menatap layar ponselnya menunggu notifikasi yang belum kunjung masuk, Arhan belum mengirim pesan apapun
Apa dia sudah mulai tanding? Pikir Azizah dengan gelisah. Apa dia sudah di lapangan kali ya? Kenapa dia gaada ngabarin gue?
Akhirnya Azizah menyingkirkan sedikit egonya dan memulai obrolan dengan Arhan
Dengan mengirimkan pesan singkat nya

" Nanti siap tanding jadi mau pergi jalan kan Han?" Tanya nya sekedar basa-basi

Beberapa waktu setelah pesan singkat itu masuk langsung mendapat balasan dari Arhan

" Iyaa Zah.. nanti tungguin yah.." pintanya

"Oke" jawabnya singkat

Setelah mengirimkan pesan singkat nya itu memang sudah tidak ada balasan lagi karena mungkin arhan sudah bersiap untuk berangkat pikirnya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Akhirnya Azizah berangkat ke stadion bersama Moza naik taxi karena memang dia tidak tau arah jalannya

Hampir 20 menit di perjalanan mereka pun sampai dan langsung masuk ke stadion karena memang pertandingannya akan segera dimulai

Dari kejauhan Azizah melihat Arhan bersama team nya sedang mempersiapkan diri dan tanpa ia sadari bibirnya sudah mengukir senyuman manis yang juga disadari Moza

"Eheem... Ada yang senyum-senyum sendiri nii.. katanya sih teman doang Yaa.. gatau deh besok dah jalan bareng aja"

Sadar dengan ejekan sahabat nya itu membuat pipi Azizah merah merona

"Lo ngomong sama siapa sih za?" Ucapnya malu-malu

" Gue lagi ngomong sama rumput di lapangan Noh" sambil menunjuk ke arah lapangan

Azizah hanya geleng-geleng mendengar perkataan sahabatnya sendiri. Dan memilih untuk fokus dengan pertandingan yang sedang berlangsung

Setelah selesai mereka bergegas meninggalkan Stadion dan berjalan kearah pintu keluar

" Kita tunggu arhan dimana Zah?"

"Sini aja deh.."

Mereka memutuskan untuk stay di luar stadion sembari menunggu Arhan keluar.
Tidak berselang lama akhirnya sosok yang di tunggu-tunggu pun sudah berjalan kearah mereka

" Maaf yaa kalian jadi nunggu aku lama"
Ucap Arhan yang melangkah lebih dekat

"Gue sih no problem is okeee Han.. gatau deh ni zizah" sembari menyenggol lengan Azizah

" Kayak nya dari tadi gelisah banget"

Sadar dengan sindiran moza membuat zizah membela diri

" Eng..gak yaaa.. orang gue cuma scrolling aja" elak nya

Moza hanya mengejek dan menjulurkan lidahnya kearah zizah.
Tidak ingin terlihat salah tingkah di depan arhan ia langsung mengajak mereka untuk segera pergi

" Yok ah.. ngapain kita masih disini" ajaknya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Suasana di jepang sangat berbeda dengan yang di Jakarta, bagaimana tidak selama di jepang jarang sekali polusi udara dan sebagainya.
Mayoritas mereka berjalan kaki jika ingin bepergian dan sangat jarang menggunakan kendaraan pribadi atau umum jika tidak menempuh jarak jauh

Di tengah perjalanan menikmati Tokyo, ponsel moza berdering sangat keras yang membuat Arhan dan zizah menoleh ke arah

Tampak moza sedang menelpon dengan lawan bicaranya dengan raut muka manyun
Sembari menganggukkan kepala lesu

Sadar dengan sikap zizah dan arhan yang seolah bertanya Moza pun menjelaskan kalau dia harus pergi karena ada pekerjaan mendadak

" Sorry ya zah... Gue ga bisa nemenin lo hari ini.. gue ada pekerjaan mendadak"
Pintanya

" Gue janji deh besok gue temenin yah.." ucapnya dengan nada rendah

Sebenarnya moza tidak enak hati karena sudah membuat janji dengan Zizah tapi mendapat pekerjaan mendadak seperti ini. Tapi setidaknya dengan adanya Arhan ia sedikit lega karena zizah akan ditemani arhan nantinya

"Lo jalan sama arhan aja dulu hari ini ya Zah.."

" Gapapa kan?"

Zizah hanya membalas dengan senyuman

" Iya gapapa"

"Udah buruan nanti lo kena marah lagi karena lama"

Moza melirik ke arah arhan seolah menitip sahabatnya itu

" Han.. gue titip zizah ya.. lo jangan sampe ni sahabat gue lecet sikit pun.. kalo ada apa-apa lo yang gue cari" pintanya

"Iyaa aman"

" Yaudah gue duluan yaa..byee"
Ucap nya sembari berjalan menjauh dari arhan dan zizah

Arhan dan Azizah pun melanjutkan langkah perjalanan yang canggung karena mereka sama-sama belum memulai obrolan lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MBA JAKSEL VS MAS JAWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang