Rahasia yang Terbongkar

22.3K 94 4
                                    

🧡🧡🧡

Sejak hari dimana ia mengetahui jika dirinya bukan putra kandung Agam, membuat Rama sering melamun. Ternyata begitu tingkah laku mamanya. Yang tega berselingkuh dengan kakeknya. Rama tak habis pikir, padahal jika ia amati, Agam pun cukup tampan, cukup gagah, dan mapan.

"Rama, mama perhatikan akhir-akhir ini, kamu sering melamun. Apa ada masalah nak? Katakan sama mama,"

Rama masih diam. Dia cuma menggeleng. Tapi wajahnya sering murung, dan ia menjadi lebih pendiam lagi.

Waktu pun berlalu. Usulan Marina supaya Husin tinggal di rumah mereka kembali disetujui oleh Agam. Ia pun kasihan jika ayahnya tinggal sendiri. Dan, kini sudah hampir seminggu Husin tinggal di rumah Agam.

Rama tak mau menguntit lagi. Justru ia mencari waktu yang tepat untuk membicarakan asal usul dirinya pada sang mama. Di saat Agam ada urusan keluar dengan Husin, Rama pun mendekati mamanya.

"Ma, boleh aku menanyakan sesuatu?,"

"Apa itu sayang? Tanyakan saja,"

"Em, tapi mama jangan marah ya,"

"Iya Rama, mau tanya apa sih? Kayaknya serius banget?,"

"Itu ma. Em..sebenarnya..sebenarnya aku anak siapa ma?,"

Sejenak Marina tampak terkejut dengan pertanyaan Rama. Tapi kemudian ia cepat menguasai diri.
"Ya anak mama sama papa lah. Kenapa memangnya, nak?,"

"Mama nggak bohong kan?,"

"Nggak lah, Rama. Mama nggak bohong. Memangnya ada apa sih. Kok kamu tanya begini?,"

"Siapa sebenarnya opa Husin ma?,"

Marina kembali terkejut. Tapi kali ini dia mulai menduga-duga, jika Rama mengetahui sesuatu antara dirinya dan Husin.

"Apa yang sebenarnya mau kamu katakan, nak?,"

Rama pun akhirnya bercerita tentang semua yang sudah terjadi. Betapa terkejutnya Marina mendengar semua itu. Dia begitu syok dengan penuturan Rama. Sungguh semua di luar dugaan, di luar pemikirannya dan Husin, jika anak kandung mereka akan melihat langsung persetubuhan mereka, dan akhirnya mengetahui identitas dirinya.

Marina menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Setelah beberapa kali melakukannya ia lalu meminta putra sulungnya itu mendekat.

"Baiklah. Em, Rama, kamu..kamu boleh tanya apa saja. Sekarang. Apapun yang mau kamu tahu,"

"Yaa itu ma. Pertanyaan pertamaku. Aku anak siapa sebenarnya?,"

"Kamu..kamu memang anak mama dan..opa Husin,"

"Bagaimana bisa?,"

Sambil menahan rasa malu dan muka yang memerah, terpaksa Marina menceritakan hal yang sebenarnya pada Rama.

"Em, mama..mama melakukan hubungan intim dengan opa, sejak awal pernikahan mama dan papa. Seringnya mama ditinggal papa, membuat kami leluasa melakukannya terus dan terus, bahkan sampai sekarang,"

"Mama tidak kasihan sama papa?,"

"Yaa..ya kasihan juga. Mama juga merasa bersalah. Tapi...,"

Marina (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang