"Kak, kalau ada apa-apa cerita. Kakak juga punya keluarga, jangan asal kakak tinggalin keluarga cuman buat aku yang gak ada apa-apanya di banding sama kakak"
Begitu benaknya yang muncul, Kalana kini justru mendapati Jean yang menatapnya dengan datar. Mungkin saja dia salah bicara. Namun Jean kembali menundukan kepalanya.
Kalana baru saja kembali dari rumah sakit kemarin malam. Hujan turun derasnya, kini Kalana dan Jean terduduk diam di ruang tengah rumah singgah mereka.
"Shhh, pelan-pelan Kala..."
"A—ah maaf kak, pasti sakit ya?" Kalana tak sengaja menyenggol bagian perut Jean, hendaknya Kalana ingin menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Jean. Jean menarik kembali Kalana dan memeluknya dengan sangat erat. Dengan perlahan Jean memberikan usapan pada punggung Kalana dengan sayang, begitu pula kecupan yang mengujani seluruh muka Kalana.
"Sakitnya dipukulin sama papa gak ada artinya buat saya Kala. Lebih sakit kamu atas semua yang saya perbuat".
"Kak, ini bukan salah Kak Jean"
"Kala, kamu tau gak?"
"Enggak, soalnya enggak dikasih tau!"
"Sttt kebiasaan! Diem dulu. Kalau enggak nanti saya bakalan cium kamu!"
"Eumm baiklah!"
Chup..
"Saya bilang diam Kalana..."
"Ishhh tapi kan belum mulai ceritanya!"
Chup..
"KAK?!"
Chup..
"Udah belum?" Hardik Jean dengan tersenyum, Kalana hanya bisa menganggukan kepalanya. Takut jika Jean akan menghujaninya ciuman yang pastinya akan merangsang sesuatu yang jelas Kalana akan dibuat tidak bisa jalan selama 2 hari.
"Kalau, hidup sama kamu, punya keturunan dari kamu, itu hal yang saya inginkan. Coba bayangin, gimana kalau nantinya baby Nayottama lahir, dan kita punya keluarga kecil yang saling melengkapin."
"Saya enggak peduli sama Rhea, dari awal kita hanya sebuah perjodohan. Bahkan Mama sudah tau jika Saya tidak menginginkannya Kala."
"Saya bakalan tanggung jawab atas semua ini. Saya rela dipukul kembali jika orang tua kamu mengetahui semua ini."
"Begitupun, skandal yang menyebar atas nama baik saya dan nama perusahaan hangyang holding yang telah menyebar luas, saya tidak peduli. Asalkan itu tidak mengganggu keluarga kecil kita nanti"
"Saya berjanji Kalana."
Tes
Bulir-bulir bening itu mulai turun deras membasahi pipi Kalana. Kalana mulai memeluk erat Jean ketika berbagai lontaran kalimat yang membuatnya tersentuh. Meskipun seperti itu, Kalana tetap merasa bahwa dirinya adalah dalang dari semua ini. Andaikata jika ia tak terjun dalam kehidupan Jean tentu saja Jean tidak akan mendapatkan masalah yang serumit ini. Bahkan masalah ini, mempengaruhi tali kekeluargaan Jean.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Presdir | Jungwon
Fanfiction[cw// harsh word, kinda 18+] Menjadi simpanan seorang Presdir muda itu sangatlah rumit. @Custardmilk 2023