Junghwan turun dari motor Justin kemudian membuka gerbang agar motor milik sang kakak dan Travis dapat masuk."Ngapain sih Abang ngajak orang ini ke rumah kita?" Tanya Junghwan melirik Travis yang sedang melepas helm full face miliknya sinis.
"Panggil yang bener, gua lebih tua dari lo." Ujar Travis mencubit pipi Junghwan gemas.
"Anjing!" Marah Junghwan sambil menyingkirkan tangan Travis kasar. Kenal belum ada sehari lagaknya udah kaya kenal lama aja.
Justin menatap dua orang yang tak jauh darinya itu datar kemudian masuk kedalam rumah tanpa peduli.
Dia melihat kearah sekitar mencari keberadaan sang Bunda, mulai dari dapur, ruang tengah, sampai ke kamar miliknya tapi tetap saja dia tidak melihat dimana Bundanya berada.
"Bunda!" Teriak Justin masih berusaha mencari dimana sang Bunda berada.
Justin hanya ingin memastikan jika orang yang dibawanya pulang saat ini benar Travis, orang yang kedua orangtuanya jodohkan dengannya.
Menurut Justin tidak masuk akal saja, kenapa orang yang dia kenal dengan nama Haruto mengenalkan dirinya sebagai Travis dan mengaku sebagai calon tunangannya? Apa dunia sedang bercanda dengannya saat ini?
"Bunda di belakang, sayang!" Mendengar hal itu Justin pun langsung menuju ke belakang rumah sambil menyeret Travis bersama, Junghwan mengikuti mereka berdua tentu saja.
Saat sampai disana Justin melihat Bundanya bersama sang Ayah sedang duduk di ayunan berdua.
"Udah tua masih aja bertingkah kaya remaja." Cibir Justin berkacak pinggang menatap malas kedua orangtuanya.
"Tua-tua gini juga Ayah masih sanggup buatin kamu Adik baru." Ucap Ayah Park merangkul istrinya dengan senyum miring.
Bunda Park menggeleng pelan mendengar ucapan suaminya, ada-ada saja.
"Loh, ada Travis?" Ayah Park tersenyum lebar ketika melihat siapa yang berada di samping Justin.
Justin menatap Ayah dan manusia di sampingnya secara bergantian. Jadi sebetulnya siapa yang manusia di sampingnya ini bodohi? Sekolah atau Ayahnya?
Travis mengangguk dan tersenyum sopan, "Om gimana kabarnya? Baik-baik saja?" Tanyanya basa-basi.
Ayah Park tertawa dan bangkit dari duduknya menghampiri Travis kemudian menepuk punggungnya pelan, "Baik, kabar Om luar biasa baik. Kabar kamu sendiri gimana? Pindahannya lancar?" Ujarnya sambil menuntun Travis untuk duduk di bangku.
"Tante pamit sebentar buat ambil cemilan sama minum dulu, ya?" Ujar Bunda Park.
"Tidak perlu repot-repot Tante, Saya hanya akan mampir sebentar saja, kok." Ucap Travis tidak enak.
Mata Justin seketika mendelik ketika mendengar ucapan sopan Travis. Sebenarnya dia ini punya kepribadian ganda atau bermuka dua, sih?
"Tante sama sekali enggak merasa repot, kok." Bunda Park tersenyum kemudian masuk kedalam rumah untuk mengambil cemilan serta minuman.
"Bundanya di bantu dong, Dek." Junghwan yang mendengar ucapan Ayahnya pun langsung menyusul sang Bunda tanpa banyak protes.
Setelah kepergian Bunda Park dan Junghwan sekarang tinggal mereka bertiga yang berada di taman belakang rumah.
"Jadi, gimana tadi pertemuannya? Lancar?" Tanya Ayah Park menatap Justin dan Travis yang duduk di sisi kiri dan kanannya.
Lancar dari mananya, berantakan gitu. Mana ada adegan adu tonjok lagi.
"Lancar, Om." Bohongnya, "Justin manis sama seperti apa yang Om katakan." Lanjutnya berbicara omong kosong.
Mendengar kalimat menggelikan yang Travis ucapkan membuat Justin ingin sekali rasanya menonjok wajahnya sekali lagi. Ganteng gini manis dari mananya, kalo mau bohong yang masuk akal dikit lah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego? [Hajeongwoo]
FanfictionJustin, pemuda yang suka bermain wanita itu di jodohkan oleh Ayahnya dengan anak temannya, katanya sih agar kelakuan bejatnya hilang. Tapi yang Justin herankan adalah kenapa calon nya itu memiliki wajah yang sama persis dengan siswa baru di kelasnya...