Seven

492 53 2
                                    

Double up!!



Travis menyenderkan punggungnya pada sisi mobil miliknya dengan tangan yang memegang ponsel guna mencari dimana Bar Hilton berada melalui Gmaps.

Dirinya yang baru pindah ke kota ini beberapa hari yang lalu tentu saja belum merasa familiar dengan apapun, dia bahkan belum sempat berkeliling karena sibuk mengurus kepindahannya.

Setelah menemukan dimana lokasi Bar Hilton berada melalui Gmaps Travis pun membuka pintu mobil miliknya dan mulai menancap gas.

Mobil Toyota Super MK5 berwarna putih dengan pelek hitam di campur merah melaju di jalanan  kota yang masih lumayan ramai, suara berisik kenalpot yang di timbulkan membuat banyak pasang mata menatap kemana mobil tersebut melaju.

Setelah sampai di Bar tujuannya Travis pun memarkirkan mobil miliknya kemudian berjalan kearah pelayan yang berdiri di depan pintu Bar, pelayan itu memberinya secarik kertas kecil lalu Travis menyerahkan kunci mobil miliknya pada pelayan tersebut.

Secarik kertas itu penting, karena tanpa kertas itu mobil miliknya tidak akan dapat di ambil nantinya.

Travis sedikit menutup matanya saat lampu disko mengenai penglihatannya, dia sudah jarang datang ke tempat seperti ini karena itulah suasana di dalam sana sedikit asing untuknya.

Setelah sedikit membiasakan diri Travis pun mulai mengambil langkah maju dengan kepala yang menoleh kesana kemari mencari dimana keberadaan Justin.

Tak satu atau dua kali tubuhnya dengan tidak sengaja menubruk seseorang yang sedang menari di dance floor.

"Tuan tampan, apa Anda sendiri?" Ucap seorang wanita dengan baju tipis dan belahan dada yang terlihat jelas bergelayut manja di lengan miliknya, "Ingin nona temani?" Godanya.

Merasakan lengan miliknya yang terus di tekan oleh wanita itu di kedua gunung kembar miliknya membuat Travis risih dan menarik tangannya kuat, "Maaf nona, Saya sedang mencari seseorang." Ucapnya sambil berlalu pergi.

Setelah wanita berpakaian minim itu sekarang gantian seorang lelaki yang menggoda dirinya, Travis akui lelaki di depannya ini memang memiliki wajah manis, tapi lelaki murahan sepertinya bukanlah tipenya.

Jadi, tanpa mengatakan apapun pada lelaki penggoda tersebut Travis langsung berlalu pergi dan kembali pada tujuan awalnya yaitu mencari Justin yang entah ada di mana.

Setelah berkeliling di setiap sudut di lantai bawah dan masih tidak menemukan di mana keberadaan calon tunangannya berasa Travis pun memutuskan untuk naik ke lantai dua.

Tidak seperti lantai satu yang ramai karena musik DJ dan pengunjung yang menari acak lantai dua terkesan lebih tenang,  meskipun pengunjung juga banyak di lantai dua tapi mereka tidak segila pengunjung yang ada di lantai satu.

Travis melihat ke sekelilingnya, di lantai dua terdapat banyak sofa setengah lingkaran dengan meja berbentuk oval di setiap sudut dan tengah ruangan.

Matanya melihat sekitar dengan teliti, mencari dimana sang calon tunangan berada tapi tetap saja dia tidak menemukan orang yang di carinya.

Merasa sudah lelah Travis pun memilih untuk duduk di kursi pantry dan memesan wine. Yang ada di pikiran Travis saat ini adalah mungkin Justin sudah pergi dari tempat ini.

Setelah meneguk sekali wine di tangannya Travis pun menghela nafas.

"Butuh teman?"

Kepalanya menoleh ke asal suara, disana dia melihat seorang lelaki muda berpenampilan glamour yang sedang tersenyum kearahnya.

Alter Ego? [Hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang