-thank you for taking the time to read-
prompt:
Picture promptsyarat:
minimal 100 kataformat:
short story/cerita pendekLatar:
Tiongkokrekomendasi lagu:
明明 - Zhou Shen~•~
Hari ini hari ke 20 di pembukaan tahun Kambing.
Saya ambil gambar ini disaat saya harus merelakan kepergian seseorang yang sangat amat saya hormati, seseorang yang menjadi idola saya selama ini. Seseorang yang sangat saya kagumi hingga sekarang.
Guru. Walau usia kita hanya terpaut 5 tahun, tetapi mohon izinkan saya untuk memanggilmu baba. Karena orang bilang, guru itu adalah orang tua juga.
*baba= panggilan 'ayah' dalam
bahasa MandarinApakah baba masih ingat kepada anak kecil yang baba berikan sekantung ubi rebus kala itu?
Ubi rebus yang ampuh menghilangkan lapar dan meredakan cacing yang terus keroncongan.
Saya masih ingat betul dimana saat baba datang dengan dan merangkul saya.
Hujan sangat lebat. Saya sangat takut dengan petir yang menyambar. Saya meringkuk sebatang kara dibawah atap kios yang tengah tutup. Tubuh saya sangat sakit karena telah banyak didaratkan tendangan atau pukulan dari mereka yang terusik oleh keberadaan saya.
Dengan memegang kedua kaki dan menunduk menenggelamkan kepala berusaha menahan lapar dan dahaga, saya terus merintih menepis perih.
Percikan air hujan tak saya pedulikan, baju compang-camping saya yang telah basah kuyup pun tak saya hiraukan.
Saya merasa sangat takut dan sedih, tetapi itu semua saya rasakan sebelum sebuah lengan kekar nan dermawan milik baba menyentuh pucuk kepala anak ini.
"Hei, bagaimana harimu?" Begitulah pertanyaan pertama yang baba layangkan kepada saya. Sungguh heran sangat saya saat itu, bukan menanyakan alamat rumah, keluarga, ataupun kondisi, baba malah bertanya bagaimana hari-hari saya selama ini.
Baba, jikalau saya boleh jujur. Saat itu anak ini sangat takut dengan orang asing. Saya kira semua orang itu sama jahatnya. Saya sangat takut dan waspada kala ayah dekati saya.
Seperti yang saya ingat. Saat itu baba tak memakai payung, sehingga air hujan pun dapat dengan mudah membasahi tubuh baba. Namun baba malah tersenyum pada saya. Baba suruh saya untuk menunggu sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESTUNGKALA; cerita kita
Sonstiges❝Tidak baik berduka untuk berlalunya musim semi, atau merasa sedih dengan datangnya musim gugur❞ •••• Ini sekedar kisah singkat. Bila berkehendak baca, maka bacalah. Jikalau tak berkenan baca, maka janganlah kawan baca. Bila buruk, tak mengapa. Kita...