Between Us

2.2K 130 11
                                    

Ni mon maap baru bisa apdet, enjoy dah








































Minji kini dalam upaya membujuk gadis Pham-nya. Mereka berada di rooftop gedung Hybe, di sana tertata banyak bunga dan beberapa pohon palm di beberapa titik guna menghindari sorotan matahari langsung.

Keduanya tengah duduk santai di kursi yang agak jauh dari pintu masuk, kursi yang mereka duduki terbilang paling pojok. Jejeran yang sengaja Hanni pilih, jauh dari jangkauan mata dan kamera.

"Min Hee Jin unnie, telling me that we're too close to each other. I mean, the skinships we made are too much.. some of fans seeing that  how I treated you or otherwise is not usual as—"

Gadis dengan surai hitam kelam dengan tubuh lebih pendek darinya memotong perkataan, "I know. You've told me that twice man." Bola matanya memutar; jengah. Raut menyebalkan ia tunjukkan pada Minji. Telinganya masih berfungsi dengan baik, Minji tak usah memberitahunya untuk yang kedua kali. Kenapa sih.

Minji mengerucutkan bibirnya kesal, dirinya hanya ingin memastikan bahwa Hanni mendengar hal tersebut dengan jelas.

"Kenapa yah? Maksudku, kalau pun kita 'clingy' to each other, bukan berati kita ada apa-apa kan?" Hanni mengerang sebal. Walaupun iya 'ada' apa-apanya.

"Lagian normal gasih sesama temen kayak gitu? Clingy atau enggaknya seseorang gabisa dijadiin patokan dia temen atau bukan." Ucap Hanni, sepatu sport-nya ia gesek-gesek pada lantai yang sedikit berkerikil; meluapkan kekesalannya.

Jemari yang lebih besar dari Hanni menangkup tangan mungil gadis di sebelah lalu mengelusnya; bermaksud menenangkan gadis tersebut.

"Iya, keliatan normal kok. Tapi emang ada aja orang yang 'suka' liat kedekatan kita in other way."

Hanni menghembuskan napasnya pelan, ia mengerti artian lain itu. Memangnya kenapa dengan hubungan seperti ini? Selagi tak mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar toh tak apa. Ia dan Minji masih memiliki akal untuk tak melakukan hal berlebihan di depan umum. Jikalau mereka, terutama non-bunnies melihat ia dan Minji terkesan too much skinship di depan kamera, toh banyak juga grup lainnya yang benar-benar 'memiliki' sesuatu dibelakang dengan berkedok fan service. Tapi yah, kembali lagi bahwa New Jeans di beberapa mata fans hanya grup anak kecil yang baru debut kemarin lusa.

"Ya tapi bakalan beda kalau kamu di ship-in sama idol cowok. Mereka malah kelojotan kesenengan kayak abis menang lotre, di edit mampus sampe 1000 kali sama sound yang entah itu romantis, seneng, angst sekalipun dijabanin. Ssibal."

Minji sedikit terkejut dengan penutup kalimat yang terlontar dari mulut gadisnya. She didn't expect that ngl.

Matanya menatap wajah Hanni yang menunduk, "aku shock jujur."

Wajah si gadis Pham mendongak perlahan; netranya menatap kancing blouse kebiruan di depannya yang sengaja dilepas dua kancing teratas.

"Sorry," cicitnya.

"Tapi serius deh, standar ganda yang terjadi pada idol cowo ke idol cewe tuh ketara banget. Aku rada sebel sih, maksudnya when it comes to female idol then-- boom, it turns into completely a mess. You know what I mean right?" Hanni mengeluarkan unek-uneknya pada Minji.

Minji hanya mengangguk ragu.

"Kita bahas di dorm aja yah. Aku takut ada yang denger pembicaraan kita. Ini udah masuk pembahasan sensitif," Baginya ini 'sensitif' yang jika bukan hanya Minji yang mendengar, perkataan yang Hanni lontarkan mengundang kontroversi.

Minji mengambil tas miliknya dan Hanni lalu menentengnya di kedua bahunya.

"Ayo, pulang." Ajak Minji sambil beranjak dari sana. Ia mengambil langkah panjang tanpa memperdulikan Hanni dibelakangnya yang tengah struggle setengah mati menyamakan langkahnya.

Behind The Phoning!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang