hehe, warning ya ⚠️
"Tas kamu sudah?" Gadis bersurai hitam legam itu bersuara seraya melepas airpods yang tersampir di kedua kupingnya lalu memasukkannya ke dalam tas gendong.
Gadis yang lebih pendek dengan setelan kemeja biru langit dipadukan mini skirt di atas lutut yang tak terlalu ketat itu menganggukkan kepala menjawab pertanyaan sang kekasih.
"Aku titip." Balasnya singkat dengan atensi yang masih pada layar elektronik di kedua tangan. Hal tersebut membuat gadis yang menggendong tas di punggung sedikit mendecak.
"Pham Hanni." Panggilnya terdengar memaksa merebut atensi sang empunya nama.
"I.. ya?"
Ok, netra milik Hanni bersitatap dengan netra gadis di depannya yang menunjukkan bahwa ia tak suka.
"Bisa fokus sebentar? Kita di sini mau kerja, bukan sibuk main hp."
Perkataan Minji membuat Hanni ciut, ia menutup ponselnya lalu beralih fokus dengan sekitar; barang bawaan miliknya nampaknya sudah duluan tiba di dalam gedung mewah milik agensinya.
Minji yang sedari tadi mengamati semua pergerakan sang kekasih itu sekarang memilih untuk berjalan meninggalkan Hanni. Ia berjalan cepat menuju lift mengakibatkan gadis yang berada di belakangnya tertinggal, pintu lift tertutup, Hanni berdecak keras. Tangannya menekan tak sabar tombol di sebelah lift berharap pintu di depannya kembali terbuka, namun percuma.
Beberapa detik menunggu, suara denting terdengar seraya terbukanya pintu besi di depannya. Hanni bersama beberapa staff masuk.
Tiba di lantai yang dimaksud, beberapa orang di sana keluar termasuk Hanni. Ia mencari gadisnya, beruangnya, Minjinya.
Selagi mengikuti staff, kedua netranya fokus menatap ke seluruh penjuru ruangan hingga satu postur tegap dan tinggi itu akhirnya terdeteksi, ia berjalan lebih cepat mendekati Minji.
"Min-"
Si empunya nama melenggang meninggalkan Hanni dengan suara mengudara sia-sia. Tak menyerah, Hanni menarik pelan ujung blazer yang Minji tengah kenakan. Namun, perlakuannya nampak membuat Minji tak nyaman. Terlihat dari wajahnya; kedua alis tebalnya menaik, ia kembali berjalan menghiraukan Hanni.
Hanni mendesis pelan; menahan kekesalannya.
Pemotretan bersama Stonehenge kini tengah berlangsung; gadis tertua, Minji, dengan style khas kantoran yang terlihat sederhana namun elegan, dipadukan dengan sepatu heels hitam berdiameter 7 senti itu nampak membuat visual dewasanya menonjol.
"My shoeee," pekik gadis dengan surai hitamnya yang dikuncir itu membuat Minji tersadar; sedikit terkejut seraya menatap gadisnya. Ah, ia menginjak sepatu Hanni..
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Phoning!!
CasualePercakapan dan kegiatan yang Hanni dan Minji lakukan saat dan sesudah live di aplikasi phoning yang tidak diketahui oleh publik, bahkan membernya sendiri. ⚠️ : • Punten fiksi. • Gxg. • Lowkey lapanbelascoret. • Baku, non-baku. • Written in indo and...